Indonesia Bukan Air Keruh Oleh : Asro Kamal Rokan
Korupsi, kemiskinan, musibah demi musibah, dan ancaman krisis ekonomi di antara berbagai persoalan yang muncul dalam pemberitaan media massa mengesankan Indonesia berwajah muram. Perombakan kabinet, yang diharapkan dapat memperbaiki keadaan, telah pula disikapi negatif oleh politisi dan pengamat. Indonesia, negeri elok ini, seakan air keruh. Indonesia bukanlah kolam kecil berair keruh. Ia adalah sungai besar yang mengalir jauh. Di negeri ini, di tengah sejumlah orang pesimistis terhadap perubahan dan perbaikan seperti yang dijanjikan -seakan berada di air keruh-- banyak anak-anak muda yang justru mengukir prestasi untuk bangsa ini. Ketika para pengamat dan politisi berdebat untuk komsumsi berita, anak-anak itu tanpa banyak publikasi justru berjuang atas nama bangsa. Lihatlah anak-anak muda yang tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia, yang dipimpin Yohanes Surya, terus-menerus meraih prestasi internasional. Terakhir meraih dua medali emas dalam Olimpiade Fisika Asia VIII di Shanghai, Cina. Tahun lalu, anak-anak Indonesia itu merebut empat medali emas dan satu perak dalam Olimpiade Fisika Internasional di Singapura. Lihat pula prestasi Audrey Clarissa. Tahun lalu, alumni Sekolah Farmasi ITB ini terpilih sebagai Presiden International Pharmaceutical Students Federation (IPSF) 2006-2007. Organisasi ini beranggotakan 350 ribu mahasiswa farmasi dari 70 negara. Audrey presiden IPSF pertama dari Asia sejak organisasi ini berdiri pada tahun 1949 di London. Lihat pula Hanna Azkiya. Ia meraih Best Oralist (mahasiswa yang berperan sebagai pengacara) dalam kompetisi peradilan semu bergengsi Philip C Jessup Internasional Moot Court Competition di Washington DC. Mahasiswi yang tetap mengenakan jilbab ini menyisihkan 290 oralist dari 95 universitas terkemuka dunia, termasuk dari Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Peradilan semu ini diadakan oleh International Students Association. Lihat pula prestasi Dhina Pramita Susanti dari Semarang dan Anike Nelce Bowaire dari Papua. Dua pelajar Indonesia itu, dua tahun lalu meraih medali emas di The First Step to Nobel Prize in Physics di Polandia. Dhina meraih emas berkat penelitiannya terhadap gerakan shuttlecock di udara membentuk lintasan melengkung yang tidak sempurna. Sedangkan rekannya Anike Nelce Bowaire meraih medali emas berkat risetnya yang memikat tentang chaos dalam sistem pegas horizontal yang diputar dengan percepatan konstan. Di bidang berbeda, lihat pula prestasi Ary Ginandjar Agustian, pendiri dan pimpinan Emotional and Spiritual Quotien (ESQ). Di tengah citra tak sedap tentang rakyat Indonesia di Malaysia karena sebagian besar pembantu dan juga pelaku kriminal pekan lalu Ary justru melakukan pelatihan ESQ terhadap pejabat-pejabat penting Malaysia di Putra Jaya. Sampai saat ini, sudah sekitar 2.500 alumni ESQ di Malaysia, mereka umumnya para pengusaha, pejabat, dan juga politisi. Bulan lalu saja, selain melakukan pelatihan di Kuala Lumpur, juga di Terengganu. Ary juga mengharumkan nama Indonesia ketika berdebat dengan para spiritualis dan akademisi berbagai universitas dari AS, Inggris, Belanda, Denmark, dan Australia dalam seminar Spiritualitas di Oxford University, Inggris, Maret lalu. Seminar diselenggarakan Prof Dr Danah Zohar dan Prof Dr Ian Marshal, penulis buku laris Spiritual Capital. Usai seminar, Danah menyatakan, "Allah Maha Besar dan Maha Indah." Menurutnya, ESQ membawa pesan cinta dan dapat memperbaiki hubungan Islam dan Barat. Di tengah pesimisme sejumlah kalangan, putra-putra Indonesia itu justru berkarya untuk bangsa. Mereka membuat sejarah dan tidak masuk dalam kolam berair keruh. Mereka orang-orang yang optimistis dan percaya hari esok lebih baik. Bangsa ini memerlukan sebanyak mungkin orang-orang yang optimistis dan berpikir positif, bukan orang-orang yang mengeluh dan takut pada kegelapan. BERITA LAIN Pengadilan Australia Denda Aktor Sylvester Stallone Tiga Ribu Dolar Supir Truk Ketapang Kalbar Takut Angkut Kayu Sitaan Polri PN Jakarta Pusat Gelar Sidang Putusan Gugatan UAN Terkait Penangkapan 49 Nelayan, Menkeh Australia tak Sebut Kebangsaan 7 Orang Irak Tewas dalam Ledakan di Baghdad Rampungkan Pendidikan D2, 80 Guru Pinggiran Citarum Dijamu di Jakarta Menkes RI Terpilih Jadi Anggota Dewan Eksekutif WHO PT.KA Daop VI Yogyakarta Selamatkan Kerugian Rp.47,58 Juta dari Penumpang Tanpa Tiket UU Veteriner Diperlukan untuk Penanggulangan Penyakit Zoonosis Enam Tentara AS, Satu Jurubicara Tewas dalam Pemboman di Irak • Edisi Kemarin --> function load() { lebar = (window.screen.availWidth / 2) - 250; tinggi = (window.screen.availHeight / 2) - 200; window.open('cahaya.htm', "", "toolbar=0,location=0,menubar=0,scrollbars=1,resizable=0,width=500,height=286,left=" + lebar + ",top=" + tinggi); } --> --> --------------------------------- Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]