Situ Lembang. Tempat ini sangat jarang dikunjungi
wisatawan. Bahkan dari 10 orang di antara Kita, belum
tentu 5 orang yang tahu di mana dan seperti apa Situ
Lembang tersebut. Lokasinya yang agak sulit dijangkau
(terutama dengan mobil sedan) menyebabkannya jauh dari
hingar bingar promosi pariwisata Kita. Terletak di
sebelah utara Cisarua, lokasi yang konon merupakan
tempat turunnya Dayang Sumbi ini memang terkesan
menyimpan banyak misteri. 

Sejak dari gerbang Komando, yaitu pintu masuk pertama
menuju ke lokasi Situ, jalanan menanjak dan berbatu
yang membelah hutan mulai menyerukan aura misteri,
mengucapkan selamat datang kepada pengunjung. Kabut
yang menyelimuti alam sekitar membuat keheningan dan
kesunyian semakin terasa, terlebih lagi telepon
selular, jenis apapun dan dengan provider apapun,
tidak lagi dapat menerima sinyal di sana.

Saya sampai di gerbang Komando itu kurang lebih pukul
18.00. Ya, minggu lalu Saya berada di sana,
bersama-sama dengan tim trainer dan fasilitator
training outbond sebuah perusahaan provider layanan
selular.

Nama gerbang Komando seperti tempat latihan tentara
saja, ya. Memang demikian. Pengelolaan Situ Lembang
saat ini diserahkan pihak Perhutani kepada Kopassus,
bekerja sama dengan Pemda setempat. Karena lokasinya
yang sangat jauh dari keramaian, dan masih murninya
kondisi alam di sana, menjadikan tempat itu sangat
ideal untuk latihan militer. Dan sebagai tempat yang
demikian, maka untuk masuk ke sana guna berwisata
tidak dengan mudah begitu saja. Pada saat-saat
tertentu, di mana Kopassus sedang berlatih, maka Situ
tertutup bagi publik.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup menegangkan,
sampailah Kami semua di lokasi menginap. Tempat itu
terdiri dari sebuah lapangan rumput yang cukup luas,
dan deretan barak-barak khas militer yang berjajar
membentuk huruf L, mulai dari yang berada di bawah,
terus menanjak sampai kepada kontur tanah yang paling
tinggi. Di posisi tanah yang paling tinggi terdapat
sebuah barak yang nampaknya paling apik dan bersih.
Rupanya itu barak yang khusus bagi Danjen Kopassus
bila tengah berada di sana.

Udara malam yang begitu dingin, dengan hujan
rintik-rintiknya, melengkapi suasana mencekam yang
nampaknya sengaja diciptakan di sana. Barak-barak
hanya diterangi cahaya secukupnya. Dan suasana seperti
itu tidak lengkap bila tidak dibumbui dengan
cerita-cerita horor ala Situ Lembang.

Beredarlah kisah-kisah mencekam malam itu, yang
sengaja diceritakan oleh rekan-rekan fasilitator
kepada para peserta yang mau tidak mau terpaksa
mendengarkan (daripada menyendiri keluar ruangan,
bertemu dengan kegelapan dan pohon-pohon besar…).

Salah satunya adalah cerita mengenai seorang Noni
Belanda, yang bila malam telah larut sering
berjalan-jalan mengelilingi barak-barak, yang setiap
kacanya tidak bertirai, sehingga siapapun yang berada
di dalam barak dapat dengan mudah melihat sesuatu yang
melintas di luar. Si Noni berjalan pelan, dengan
sesekali melihat ke dalam barak. Tapi bukan itu yang
membuat bulu kuduk berdiri,  konon katanya, si Noni
mengenakan Long Dress jaman Belanda yang terurai
sampai ke tanah. Nah, ketika berjalan di antara barak
itulah, kain rok yang menyentuh lantai beranda barak
menimbulkan bunyi sreekk..sreekk…sreekk… Seperti beban
berat yang dibawa terseret-seret…

Masih banyak lagi cerita yang beredar di sana malam
itu, dan sepanjang keberadaan Kami dalam pelatihan
tersebut. Dan menurut semua trainer dan fasilitator,
semua cerita itu pernah mereka alami sendiri, terutama
bila sedang berlatih militer di sana.

Antara percaya atau tidak, Saya sedikit mengalami
kejadian yang agak membingungkan. Waktu itu malam
hari, Saya bersama trainer lain, Pak Tukino dan Pak
Sakimo, menjaga sebuah pos halang rintang berbentuk
terowongan yang terbuat dari terpal yang diselimuti
dedaunan sepanjang  15 meter. Setiap peserta pelatihan
harus memasukinya dengan merangkak. Saat gelombang
pertama masuk, Kami menghitung ada 20 orang yang
masuk. Di pintu keluar Kami hitung lagi, ternyata ada
25 orang yang keluar dari terowongan. Saat itu begitu
gelap. Kami berada di dalam hutan, dan tidak boleh
sama sekali ada penerangan sedikitpun. Jadi Kami tidak
dapat mengenali wajah maupun name tag peserta. Dan
ketika Kami cek ulang jumlah keseluruhan peserta,
ternyata memang ada kelebihan 5 orang yang melewati
pos Kami…

Tapi ketegangan malam dapat segera terlupakan bila
pagi telah tiba. Situ yang begitu hening, tampak
sangat indah dalam kedamaian alam yang tiada taranya.
Tepat setiap jam 7 pagi, sebentuk kabut berarak bak
selendang mayang mengambang di atas Situ. Tepat setiap
jam 7! Setelah lebih kurang 20 menit berada di sana,
kabut itu perlahan-lahan hilang, digantikan dengan
hangatnya cahaya matahari. 

Di Situ Lembang nan sunyi itu, para peserta pelatihan
mengikuti setiap sesi dengan cermat. Bagi mereka,
pelatihan semacam ini mungkin menjadi pengalaman
sekali sepanjang karir mereka. Atmosfir yang jauh dari
kehidupan keseharian mereka, membuat pikiran mereka
totally terpusat pada materi yang diberikan. Berbagai
hal baru mereka dapatkan di pelatihan ini, mulai dari
melempar pisau komando, baca kompas, sampai kepada
pengetahuan cara bertahan di hutan dengan hanya
memakan daun, umbi, dan binatang yang ada.

Dari berbagai sesi, materi dan games yang diberikan,
peserta mendapatkan input tentang pengendalian diri,
motivasi, kerjasama kelompok, visi ke depan, dan
banyak lagi yang sangat bermanfaat bagi kemajuan diri
maupun perusahaan mereka. Metode pelatihan semacam
ini, menurut berbagai penelitian, lebih efektif
membentuk peserta dari pada apabila materi hanya
diberikan di dalam kelas, atau disampaikan melalui
metode outbond yang biasa-biasa saja. Emosi lebih
diolah dan dimainkan di sini, sehingga penyerapan
materi oleh otak kanan lebih efektif dan tertanam
lebih dalam.

Sepulang dari training tersebut, dari lembar
questionnaire yang dibagikan, peserta mengaku sangat
puas dan menikmati setiap hari dan materi yang
diberikan. Bahkan rangkaian pelatihan yang mereka
lewati, mereka ceritakan kepada rekan-rekan di kantor,
seperti layaknya cerita liburan saja. Dan dari
pengamatan pasca training Kami sebagai provider
pelatihan, mereka yang telah mengikuti training ini
jauh lebih berkembang dan responsif terhadap
tantangan.

Well, temans… Kami tunggu Anda di Situ Lembang…



BUDI ARYANTO
Facilitating for Development
0852 1411 8395




       
____________________________________________________________________________________Choose
 the right car based on your needs.  Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.
http://autos.yahoo.com/carfinder/

Kirim email ke