Malino, Keindahan Alam Sulawesi yang Memukau

 

 

Naskah dan Foto oleh

Andi Sri Kumalarani

 

Kawasan Puncak pegunungan merupakan salah satu alternatif tujuan wisata yang
banyak dipilih masyarakat, khususnya bagi orang-orang kota yang sehari-hari
sibuk dengan pekerjaan, hawa panas, dan asap knalpot.

 

Memanjakan diri di kawasan pegunungan yang berhawa dingin, panorama alam
yang indah (bukan tembok-tembok tinggi yang angkuh yang dijumpai di
kota-kota macam Jakarta), sungguh menjadi sarana melepas kepenatan. Tak ada
kebisingan yang membuat telinga menjadi tidak lagi "peka" terhadap
gejala-gejala alam. 

Mendengar kata "Puncak", yang mungkin terbayang adalah sebuah tempat antara
Bogor dan Cianjur yang kini telah dipenuhi vila-vila orang kota. Tak banyak
yang tahu bahwa daerah di luar Jawa pun memiliki kawasan puncak yang tak
kalah indah memesona. 

Kota Malino, yang terletak 90 km arah selatan Kota Makassar, tepatnya di
Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, merupakan salah satu kawasan wisata alam yang
memiliki daya tarik yang luar biasa, seperti kawasan puncak Bogor ataupun
Bandung. 

Jalan menanjak dan berkelok-kelok dengan melintasi deretan pegunungan dan
lembah yang indah bak lukisan alam, akan mengantarkan Anda ke kota Malino.
Kawasan tersebut terkenal sebagai kawasan rekreasi dan wisata sejak zaman
penjajahan Belanda. 

Banyak pengunjung yang datang baik dari Kota Makassar maupun dari
daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan untuk mendapatkan tempat rekreasi dan
refreshing yang nyaman, terutama pada saat weekend atau liburan. 

"Hawanya sejuk, pemandangannya indah dan membuat hati tenang, itu yang
membuat saya dan kebanyakan orang jadi betah tinggal di kota Malino" kata
Yunus, seorang pendatang dari Kota Makassar.

Flora dan Fauna

Yang membuatnya istimewa adalah di Malino bukan hanya terdapat vila dan
penginapan di perbukitan tempat menikmati hawa dinginnya dengan pesona alam
yang luar biasa, tetapi juga tempat yang berketinggian 1.500 meter di atas
permukaan laut ini memiliki objek-objek wisata yang menarik dan potensial
akan flora dan fauna yang beraneka ragam.

Mulai dari Air Terjun Takapala yang terletak di daerah Bulutana, Air Terjun
Lembanna yang kira-kira 8 km dari Kota Malino, Hutan Wisata Malino yang
lebih dikenal dengan sebutan Hutan Pinus. Sementara di Malino, terdapat
Permandian Lembah Biru. Objek-objek wisata itu tidak pernah sepi oleh
pengunjung, apalagi di hari-hari libur. 

Dalam taman wisata alam Malino ditemui berbagai jenis fauna seperti burung
nuri (Trichaglossus flavoridis), kera hitam (Macaca maura), biawak (Varanus
salvator), jalak kerbau (Acridatheres sp), raja udang (Halcyon sp), dan
burung gelatik (Padda oryzofora).

Flora yang dimiliki mulai dari pohon pinus (Pinus merkusi) yang merupakan
flora yang mendominasi Taman Wisata Alam Malino dan umurnya sudah cukup tua.
Selain itu, terdapat pula jenis floran lain seperti akasia (Acasia
auriculiformis) jabon (Anthocepthalus cadamba), beringin (Ficus benjamina),
ekaliptus (Eucalyptus sp), edelweis (Edelwesy sp), rotan (Calamus sp),
kenanga (Cananga ordorata) dan beberapa jenis perdu.

Keindahan alam Malino yang dikenal sejak zaman kolonial Belanda juga
menyimpan tumbuhan peninggalan Belanda yang sampai sekarang bisa ditemukan,
namun terbilang langka, yaitu termasuk edelweis dan pohon turi yang bunganya
berwarna oranye. Saat mekar, bunga-bunga ini terlihat indah, apalagi jika
dilihat dari udara atau kejauhan. 

Pemandangan seperti ini jarang ditemukan di tempat lain. Karena itulah,
Malino juga dijuluki sebagai Kota Kembangnya Sulawesi Selatan. 

Sedikit ke daerah atas terlihat dengan jelas hamparan sayur-mayur yang
hijau. Tanaman hortikultura seperti kol, vetsai, bawang prei, kentang dan
tomat, digarap oleh para petani desa setempat. Tepatnya terletak di daerah
Kanrepia. Sementara itu kalau kita ke daerah Pattapang, terdapat perkebunan
teh milik Nittoh asal jepang yang juga menjadi salah satu objek wisata
Malino yang digemari karena hamparan hijaunya yang cantik dan memukau. 

Di Malino juga terdapat perkebunan Markisa yang terkenal menghasilkan buah
markisa yang manis, yang dapat diperoleh di pasar-pasar tradisonal di
Malino.

Lengkap sudah kepuasan yang disediakan kawasan wisata alam Malino. 

Walaupun belum banyak dikenal di luar daerah Sulawesi Selatan, sebagaimana
kawasan puncak Bogor dan Bandung, Malino merupakan prospek pariwisata yang
sangat potensial. Keindahan Panorama Alam yang memukau, potensi flora dan
faunanya, dan kenyamanan yang dijanjikannya, membuatnya berpeluang menjadi
salah satu objek wisata yang terkenal di Nusantara.

 

Penulis adalah Mahasiswa Komunikasi Fisip UI 

 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke