Ada persepsi yang harus diluruskan. Budaya Eropa (dan Amerika Serikat)
biasanya membenarkan kita berbuat "jahat" untuk kebaikan. Kita bisa lihat,
bagaimana Robin Hood disanjung-sanjung karena menolong orang miskin dengan
cara merampok. Hal ini juga yang diperbuat oleh Sandman, yaitu merampok
untuk membiayai anaknya yang sakit, dan kemudian secara "tidak sengaja"
membunuh orang. Dua kejahatan ini tidak dianggap kejahatan oleh Sandman,
karena dia punya alasan kenapa berbuat demikian. Soal peter parker memaafkan
Sandman itu masalah lain. Kalau bicara pahala, peter itulah yang akan
mendapatkan pahala, karena sudah memaafkan orang yang berbuat jahat.

Apakah kita boleh berbuat jahat untuk kebaikan? Karena saya beragama 
Islam,tentu saja jawabannya tidak boleh. Dalam agama Islam, uang yang kita 
salurkan untuk kehidupan kita, untuk disumbangkan kepada fakir miskin HARUS 
diperoleh dari usaha yang halal. Bagaimana menolong kaum miskin? Sifat pelit 
dan sifat tidak mau tahu kesulitan orang menjadi pemicu kesalahan persepsi ini. 
Kalau orang yang punya uang menyumbangkan sebagian rizqi-nya (yang halal 
tentunya) kepada kaum miskin tentunya kejahatan akibat kemiskinan bisa sangat 
dikurangi. Coba kita hitung, asumsi kelompok yang membayar zakat mal
(zakat harta) sebanyak 10% dari total populasi muslim di Indonesia; jadi ada 
sekitar 200jt x 80% x 10% = 16 juta orang. Asumsi penghasilan yang masuk nishab 
mereka per bulan 5jt, dan kalau mereka mengeluarkan zakat 2,5% maka setiap 
bulan akan terhimpun 125rb perorang atau total 2 trilyun perbulan, atau 24 
trilyun per tahun. Dana yang cukup banyak untuk menolong orang miskin, tanpa 
harus berbuat jahat bukan?

Persepsi ini kelihatannya merambah ke dunia iklan. Pernah melihat iklan Rinso? 
Jargonnya, "berani kotor itu baik" Pada awalnya iklan ini agak normal, karena 
yang dicontohkan anak yang bermain cat sampai bajunya kotor.
Makin lama makin aneh, karena anak-anak itu DIAJARI bermain kotor dalam arti 
sebenarnya, main Lumpur, main tanah, berkubang seperti kerbau. Pernahkah Rinso 
berpikir iklan ini akan meracuni anak-anak? Pernahkah para scriptwriter-nya 
berpikir kalau anak-anak mereka main di kubangan dan akhirnya terkena penyakit? 
Apakah Rinso akan bertanggung jawab apabila ada anak-anak Indonesia yang 
berkubang setiap hari dan akhirnya cacingan atau terkena penyakit kulit? 
Mudah-mudahan iklan Rinso cepat diganti, karena lambat laun akan merugikan kita 
semua.

Salam
RY
  _____   

Spiderman

oleh : Christovita Wiloto
CEO Wiloto Corp. Asia Pacific 

"Yes, I forgive you," demikian kata Peter Parker alias Spiderman kepada
Flint Marko alias The Sandman, yang memohon pengampunan. 

Kesalahan persepsi di antara keduanya telah membuat pecahnya perang hebat
yang sangat menghancurkan dan sia-sia. Namun, sebuah penjelasan yang
dilakukan Sandman telah berhasil meluruskan persepsi yang sempat salah dan
menciptakan sebuah kedamaian. 

"I'm not bad. I was just in the wrong place at the wrong time," kira-kira
begitulah penjelasan Sandman pada Spiderman. 

Spiderman 3 merupakan sebuah film tentang superhero yang penuh dengan unsur
humanis yang mendasar dari seorang pemuda bernama Peter Paker. 

Peter adalah pemuda yang sangat biasa. Di episode Spiderman sebelumnya
digambarkan bagaimana Peter adalah seorang mahasiswa miskin yang pernah
bekerja antara lain sebagai penjual pizza. Kemudian Peter menjadi wartawan
foto. Sengatan seekor laba-laba lah yang akhirnya mengubah total kehidupan
Peter, dari pemuda biasa menjadi superhero. 

Beruntunglah setting cerita Spiderman berada di kota New York, yang padat
sekali dengan ribuan gedung-gedung pencakar langit. Bayangkan jika setting
cerita Spiderman di Jakarta, maka bisa dipastikan Spiderman tidak bisa
mengoptimalisasi kekuatan tali seratnya untuk bergelayutan dari satu tempat
ke tempat lain. Paling-paling Spiderman bisa melakukan itu hanya di
seputaran segitiga emas Sudirman-Thamrin. Selebihnya Spiderman harus berlari
dan meloncat. 

Yang menarik dari Spiderman 3 adalah adanya pergumulan batin seorang
superhero untuk menjadi baik atau jahat. Suatu malam sesuatu yang nampak
seperti meteor jatuh ke bumi, di dalamnya ternyata berisi makhluk hidup
protoplasma berwarna hitam dan bersifat seperti parasit. 

Makhluk tak berbentuk, seolah memiliki misi untuk membuat Peter Paker
menjadi penjahat, Spiderman hitam. Walau secara visual penampilan Spiderman
hitam ini lebih gagah dan macho, namun membuat siapapun yang dihinggapinya,
dikuasainya menjadi bersifat sangat agresif dan berhati jahat. 

Baik dan jahat 

Dengan gamblang film ini menjelaskan tentang kekuatan baik dan jahat yang
dapat merasuki seorang yang sama, dan di sinilah kekuatan dari film
Spiderman 3. 

Para kritikus Amerika memberikan ulasan yang kurang positif. Chicago Sun
Times menyatakan adegannya lambat, Los Angeles Times mengatakan bergerak
kurang lancar, New York Post mengkritik terlalu panjang dan rumit, sedangkan
Entertainment Weekly menyebut film itu kurang terjaga alurnya. 

Walau dikritik habis-habisan, ternyata Spiderman 3 mencatat box-office
senilai US$29,2 juta dari debutnya di Eropa dan Asia, lebih besar dari
gabungan penjualan dua film pertamanya. 

Promonya sejak jauh sebelum penayangan perdana begitu membuat orang di
seluruh penjuru dunia penasaran, sementara filmnya ternyata tidak
mengecewakan, bahkan sangat memuaskan penontonnya. 

Menurut Columbia Pictures, kisah superhero itu telah menghasilkan total
pemasukan globalnya mencapai US$375 juta di awal pemutarannya. Angka ini
merupakan pembukaan tertinggi sejak 2005, ketika film Star Wars: Episode
III-Revenge of the Sith mencetak pemasukan senilai US$254 juta pada debut
akhir pekannya. 

Dari dua film sebelumnya, Spiderman meraup sebesar US$1,6 miliar Serikat
atau sekitar Rp14,4 triliun, sehingga film ketiga tokoh Marvel Comics,
Spiderman, mendapat tekanan besar untuk menuai sukses yang setidak-tidaknya
sama. 

Pembuatan film Spiderman 3 dikabarkan menelan biaya S$250 juta (Rp2,275
triliun), jumlah yang sangat besar, bahkan untuk ukuran Hollywood sekalipun.
Upaya ini nampaknya tidak sia-sia. Karena film ini membuat rekor penjualan
tiket di sejumlah negara termasuk Prancis, Italia, Belgia dan Korea, ungkap
distributor Sony Corp. 

Spiderman 3 merupakan yang pertama dari 14 sekuel studio Hollywood pada
musim panas ini, dua kali lebih besar dari tahun lalu. Sony mempertahankan
kedekatan tanggal pemutaran perdana film ini di Eropa, Asia dan AS satu sama
lain. 

Langkah ini untuk mempersempit peluang bagi pembajak membuat dan menjual
kopi film, kata Vice Chairperson Sony Pictures Jeff Blake. 

"Ini merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan pendapatan dan membawa
orang ke jalan yang benar dalam memerangi pembajakan," ujar Blake dalam
wawancara sebelum film itu diluncurkan. 

Namun, ternyata usaha Blake masih kalah canggih dibanding para pembajak film
di China. Menurut Reuters, mereka telah mengeluarkan DVD Spiderman 3 versi
bajakan bahkan jauh sebelum tanggal tayang perdananya. DVD bajakan itu
dijual hanya Rp 9.000 di jalan-jalan di Beijing. 

DVD itu dibungkus gambar Spiderman dengan penampilan baru. 

Spiderman dengan baju berwarna hitam bergaris putih. Di belakang DVD bajakan
itu juga tertulis peringatan keras bahwa siapa saja yang membajak film
Spiderman akan berhadapan dengan hukum. Ha..ha..ha..gila bukan ?! Lain
kemasan lain pula isinya, Reuters melaporkan bahwa ternyata ketika DVD
tersebut diputar, film yang muncul bukanlah Spiderman 3. 

Spiderman pertama dirilis pada 2002 yang penjualan tiketnya pada hari
pertama mencapai US$10,6 juta di 16 negara yang sama seperti pemutaran
kemarin, menurut Sony, sedangkan total penjualan untuk Spiderman 2 pada 2004
tercatat US$15,6 juta. 

Spiderman 3 diputar perdana pada 1 Mei di sejumlah negara bertepatan dengan
hari libur memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional, tambah Blake.

Ijinkan saya diakhir cerita ini mengutip pernyataan Spiderman, "Whatever
comes our way, whatever battle we have raging inside us, we always have a
choice, my friend Harry taught me that. He chose to be the best of himself.
It's the choices that make us who we are, and we can always choose to do
what's right. " Keputusan untuk menjadi jahat atau baik selalu di tangan
kita.

Kirim email ke