Kata mentri di Indonesia, emangnya mati enak...... dosa atuh....he...he. Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: LainJepang Lain Indonesia
MENTERI Perikanan, Pertanian dan Kehutanan Jepang Toshikatsu Matsuoka tewas gantung diri karena tak bisa mempertanggungjawabkan masalah keuangan. Diduga ia menggunakan uang negara untuk dana sumbangan sejumlah tokoh politik,termasuk anggota parlemen yang jumlahnya sangat besar. Selama ini Matsuko selalu menolak untuk memberikan keterangan kepada parlemen maupun publik,sampai akhirnya Senin (28/5/2007) lalu ditemukan meninggal. Jepang negara yang kuat memegang tradisi,dan ada perasaan malu yang tak terhingga manakala seseorang ketahuan melakukan penyelewengan. Tentu hanya kebetulan, di Indonesia mantan Menteri Kelautan dan Perikanan juga terlibat dalam penyaluran sejumlah dana departemen untuk tokoh- politik. Salah seorang penerimanya, mantan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang mengakui menerima tetapi yang lain tidak. Isu ini sempat mengguncang situasi politik di dalam negeri, karena menyangkut pula nama Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla. Tema di atas kita angkat hanya sebagai perbandingan, sejauhmana pertanggungjawaban seorang menteri di Indonesia dibanding negara lain. Ini akan mencerminkan sejauhmana pula tanggung jawab menteri di Indonesia terhadap rakyat. Jepang adalah sebuah negara yang rakyatnya memiliki kultur ketaatan yang tinggi. Kita tidak perlu heran, jika di sana sering terdengar ada menteri atau perdana menteri mundur karena gagal menjalankan tugasnya. Bahkan pada masa perang dunia dulu, banyak tentara Jepang yang melakukan harakiri atau bunuh diri menggunakan samurai setelah gagal menjalankan misinya. Mengakhiri hidup memang sudah menjadi kebiasaan mereka, setiap tahun sekitar 30.000 orang Jepang bunuh diri dengan berbagai alasan. Tentu kita tidak sependapat jika ada pejabat yang gagal lantas mengakhiri hidupnya untuk melepas tanggung jawab. Selain bunuh diri itu perbuatan dosa, jalan pintas itu tidak menyelesaikan masalah. Malah menimbulkan problem bagi keluarga maupun pemerintah. Yang kita inginkan dari pejabat di sini adalah tanggung jawab. Banyak pejabat yang mengingkari ini dan mencari selamat untuk dirinya sendiri. Kalau ada pejabat tinggi yang terlibat korupsi, misalnya, justru bawahannya yang digantung dengan alasan yang melaksanakan adalah bawahan. Sang pejabat hanya tanda tangan. Ada memang pejabat tinggi yang masuk penjara karena korupsi seperti mantan Menteri Agama Prof Said Agil, mantan Kepala Bulog Bedu Amang, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nazarudin Samsudin bersama sejumlah stafnya. Kini yang diadili mantan Menteri Kelautan dan Perikanan DR Rokhmin Dahuri. Di daerah, sejumlah gubernur dan anggota DPR juga masuk bui karena korupsi. Tetapi ini baru sebagian kecil, masih banyak kasus yang melibatkan pejabat belum tersentuh hukum. Misalnya, kasus mantan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Hamid Awaludin saat masih menjadi anggota KPU, kasus pembelian alat sidik jari otomatis. Juga di Depkum dan HAM yang hanya memeriksa stafnya sebagai tersangka. Belum lagi kasus Bantuan Lukuiditas Bank Indonesia. Pejabatnya seperti tenang saja, merasa tidak bersalah. Mengapa pejabat yang korupsi itu selalu berkelit, karena mereka merasa yang dilakukannya juga dilakukan banyak pejabat. Sebagai bangsa sesungguhnya kita memiliki budaya yang luhur, nenek moyang kita selalu mengajarkan kejujuran. Sayangnya budaya yang adi luhung itu tidak terus diasah dengan ajaran budi pekerti sebagai penangkal watak keserakahan. Akhirnya, kini terbukti rakyatnya hidup miskin tetapi pejabatnya foya-foya dengan uang korupsi. Mereka tidak merasa bersalah meski rakyatnya banyak yang bunuh diri karena tekanan ekonomi. Penyelesaian secara hukum memang baik, tetapi ini hanya menyangkut tindak kejahatannya. Potensi terulangnya perbuatan yang sama masih sangat besar. Kita punya budaya luhur tapi kulturnya tidak mendukung. Lain Jepang lain pula Indonesia <http://www.indomedia.com/bpost/052007/31/opini/opini4.htm> http://www.indomedia.com/bpost/052007/31/opini/opini4.htm [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]