ini ada artikel khusus untuk para suami, semoga bermanfaat !!!
   
          Artikel : ALSOFWAH.OR.ID    KECEMBURUAN LAKI-LAKI
Jumat, 23 Maret 07        
Di antara salah satu adab pergaulan antara suami-isteri, yaitu seorang suami 
seharusnya bersikap pertengahan dalam hal kecemburuan kepada isteri, sehingga 
tidak terlalu berlebih-lebihan, atau sebaliknya menganggap remeh sikap cemburu. 
Hendaknya ia melakukan tindakan preventif, jangan bersikap lengah terhadap 
hal-hal perlu dikhawatirkan bahayanya. Tetap menjaga isterinya, namun dalam 
batas-batas yang telah digariskan syari’at. Hal seperti ini dan semisalnya, 
termasuk jenis cemburu yang terpuji. Adapun sikap cemburu suami yang 
berlebih-lebihan serta prasangka yang tidak dilandasi bukti dan akal sehat, dan 
juga selalu mengontrol dan mengawasi isteri dalam segala perbuatannya, maka ini 
termasuk perbuatan yang tercela lagi diharamkan. 

Allah berfirman, 
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, 
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian 
mencari-cari kesalahan orang lain.” (QS. Al Hujurat/49: 12). 

Nabi  juga melarang para suami mencari-cari kesalahan isteri. 
Sebagaimana beliau  tegaskan dalam hadits: “Ada jenis cemburu yang 
Allah membencinya. Yaitu kecemburuan suami kepada isteri yang tidak disertai 
adanya indikasi kuat yang mendukungnya”. (HR. Al Bazzar dan Ath-Thabrani). 

Barangsiapa mengabaikan sifat cemburu yang bisa lebih menguatkan hubungan cinta 
di antara suami isteri, maka ia hidup dengan hati yang rusak dan melenceng dari 
fitrahnya. Dijelaskan oleh Nabi  : “Sesungguhnya Allah tida melihat 
kepada ad-dayuts pada hari kiamat, dan tidak akan memasukkannya ke dalam 
surga”. (HR. Ahmad 2/169, 134) 

Dayyuts adalah, seorang suami yang tidak memiliki sifat cemburu dan membiarkan 
isterinya berbuat maksiat. Dan sebaliknya, suami yang terlalu berlebihan rasa 
cemburunya akan hidup sengsara dan tersiksa, bahkan jarang seorang isteri yang 
mampu hidup lama dengannya, karena selalu merasa diawasi dan merasa tertekan. 

Sikap yang wajar dalam masalah ini akan membawa dampak positif, terpeliharanya 
harga diri, kehormatan dan tercapainya kehidupan yang berbahagia. Sikap 
pertengahan dalam menyikapi rasa cemburu, artinya ia menjauh dari berprasangka 
buruk, tidak mencari-cari satu perkara secara mendetail bila tidak perlu, 
menghindari sikap tergesa dalam menerima berita yang sengaja dihembuskan oleh 
orang yang mempunyai niat buruk-tanpa menyaringnya, berhati-hati terhadap 
perkara yang dikhawatirkan membahayakan, dan menjaga diri dari perilaku yang 
merusak. Jika hal itu dapat dipenuhi, maka itulah keutamaan yang sebenarnya. 
Sebaliknya, apabila tidak, maka akan membawa malapetaka bagi kehidupan rumah 
tangga. 

Terkadang ada di antara para suami yang terjangkiti sifat cemburu buta. Dia 
merasa cemburu (pada isterinya) dari semua orang, sehingga isteri dilarang 
mengunjungi atau dikunjungi, meski kunjungan dari orang-orang mulia dan 
terhormat. Suami tidak bisa menerima, jika pintu rumahnya terbuka. Dia tidak 
merasa nyaman jika ada seseorang mengunjungi isterinya, tanpa sepengetahuannya. 
Atau saat ia tidak berada di rumah. Jika ia berangkat kerja, seluruh pintu 
ditutup, kunci-kunci dibawanya, dan setelah pulang seluruh kamar dikelilingi 
dan diamati. Sampai-sampai bila orang tua atau mahram dari isterinya datang 
berkunjung, maka harus menunggu di luar rumah sampai suami yang pencemburu itu 
tiba. Sungguh ini bisa menjadikan si isteri dan kerabatnya merasa tersinggung 
dan marah karena merasa tidak dihargai. 

Kepada suami yang memiliki sifat demikian, rasanya lebih adil dan tepat jika 
dikatakan kepadanya: “Yang engkau lakukan itu, bukan termasuk cemburu yang 
benar menurut agama. Juga bukan kecemburuan seorang yang benar disebut 
laki-laki. Itu tidak lebih sekedar kekhawatiran yang berlebihan, sehingga 
dengannya engkau telah membelenggu isterimu dari hak syar’inya. Dalam keadaan 
demikian, isterimu seperti bukan makhluk hidup padahal bukan pula benda mati. 
Engkau telah memadamkan cahaya kemuliaan dan kehormatannya. Nama baiknya akan 
menjadi pembicaraan di tengah publik. Sekiranya engkau termasuk orang muslim 
yang benar, yang berpegang pada akhlak dan etika Islam, tentu engkau akan 
melaksanakan firman Allah  yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, 
jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu 
adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain.” (QS. Al 
Hujurat/49: 12). 

Sebaliknya, ada seorang suami yang terpesona dengan peradaban modern dan 
kemewahan duniawi. Maka diajaklah isterinya pergi ke tempat-tempat hiburan, 
diberikanlah kebebasan kepada isterinya untuk berkenalan dengan orang lain, 
yang baik maupun yang buruk akhlaknya. Hingga akhirnya si isteri pun melakukan 
hal-hal yang dilarang agama. Ternyata kemudian, si suami merasa cemburu. 
Sesampai di rumah, dihitunglah kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat 
isterinya, hingga terjadilah perselisihan di antara mereka. Namun suami ini 
tetap lalai dan belum menyadari kecemburuannya. Dia selalu saja membuka pintu 
rumahnya bagi siapapun, kawan-kawan atau koleganya. Dia tidak merasa berdosa 
jika mereka datang saat ia tidak ada, Hingga akhirnya, jika telah ada berita 
buruk tentang kehormatan isterinya, dia baru menyadari kelengahannya, cemburu 
lagi, marah besar dan naik pitam. 

Wahai, para suami yang lalai! Kecemburuanmu tak lagi bermanfaat setelah semua 
petaka itu terjadi. 
Kecemburuanmu adalah kecemburuan yang dibenci, yang tidak membuahkan apa-apa 
selain kehancuran mahligai rumah tanggamu. Maka tinggalkanlah kecemburuanmu 
yang palsu itu. Gantilah dengan kecemburuan yang dibenarkan agama, yakni 
kecemburuan yang bijak dan tidak membabi buta, itulah kecemburuan yang dicintai 
Allah, yang tidak mungkin menjadi sebab timbulnya hal-hal negatif di kalangan 
orang-orang baik dan terhormat. 

Dengan hidayah Allah  dan di atas nilai-nilai yang utama inilah, 
kebahagiaan hidup bagi seluruh lapisan masyarakat bisa tercapai. Wallahu a’lam 
(Abu Saad). 

Majalah assunnah edisi 11/Tahun X/1428H/2007 M 




Wassalammu'alaikum Wr.Wb :
   
  Mas Prie 
  bapa'e - yo9a

       
---------------------------------
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke