Alhamdulillah Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, kita telah menemukan dua
pemenang untuk permainan kita berkaitan dengan *"Tips 161: Keputusan
Intuitif Penuh Percaya Diri"*.

Kedua pemenang ini muncul setelah saya menerima jawaban kurang lebih
sebanyak 160 email, baik secara japri maupun melalui reply langsung pada
postingan tips tersebut.

Selamat buat Anda yang menang, Anda berhak mengikuti Workshop E.D.A.N. Batch
14 dengan free of charge alias gratis, di Hotel Sofyan Betawi Jakarta
tanggal 14 Juli besok, atau jika Anda berada di luar Jakarta, silahkan Anda
menghubungi saya lewat japri untuk menentukan tempat Workshop E.D.A.N. yang
ingin Anda ikuti.

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, mari kita teruskan proses belajar
bersama kita, tentang latihan mengambil keputusan intuitif.

*PERTANYAAN YANG BENAR*

Pertanyaan atau perintah yang benar, sebagaimana yang saya ajukan sejak awal
saya menggelar permainan ini, adalah:

*"Temukanlah 'sesuatu' di dalam tips itu, kemudian demonstrasikanlah sebuah
keputusan intuitif berkaitan dengan 'sesuatu' itu." *

*KLASIFIKASI JAWABAN*

Dari sekian banyak jawaban yang masuk, saya memilah-milah jawaban yang masuk
ke dalam kelompok-kelompok sebagai berikut.

1. Jawaban yang merupakan jawaban dari baris terakhir tips itu, "Keputusan
apa yang mau Anda buat hari ini?"

2. Jawaban yang merupakan analisis atau pembahasan dari isi tips.

3. Jawaban yang berupa temuan atas "sesuatu".

*JAWABAN YANG BENAR*

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, jawaban yang benar, sesuai dengan
permintaan, pertanyaan, atau perintah saya, adalah jawaban yang masuk pada
kelompok nomor 3 di atas.

Adapun, yang menjawab sesuai dengan kelompok yang saya maksud di atas adalah
berjumlah dua orang, yaitu:

*1. INA ELTRINA
2. RETNO MURTI*

Berikut ini adalah jawaban dari kedua peserta di atas.

Jawaban INA ELTRINA:

*Perkenalkan, nama saya INA ELTRINA, saya berdomisili di Pulau Batam. Ina
tertarik mencari "sesuatu" yang Pak Ikhwan tawarkan. Sesuatu itu bisa lebih
dari satu kan Pak.
Pertama, Ina menemukan "sesuatu" pada : Bab II

Ada empat kualitas mental yang perlu Anda latih, agar Anda bisa meningkatkan
kemampuan intuitive decision making Anda.

"Pertama, percayalah penuh dan yakinlah pada intuisi Anda. Percayalah
seperti anak-anak mempercayai sesuatu. Poloslah, kekanak-kanakanlah. Go with
the flow. Istirahatkan sebentar otak kanan Anda. Sang insinyur itulah yang
paling sering berkata pada diri Anda: ..."

Bukankah "sang Insinyur" kost di sebelah kiri?*

Jawaban RETNO MURTI

*Pak Sopa,

Saya coba mau jawab ....

Sebelumnya saya kutip dulu ya.

"Pertama, percayalah penuh dan yakinlah pada intuisi Anda. Percayalah
seperti anak-anak mempercayai sesuatu. Poloslah, kekanak-kanakanlah. Go with
the flow. Istirahatkan sebentar otak kanan Anda. Sang insinyur itulah yang
paling sering berkata pada diri Anda:

"Ah, masak sih?"
"Apa iya?"
"Kayaknya nggak gitu deh."
"Idihh, nggak ilmiah tuh."

Menurut saya ada kejanggalan di kutipan di atas, kalimat "istirahatkan otak
kanan Anda" seharusnya adalah "istirahatkan otak kiri Anda. Sang insinyur
itulah..."

Begitu jawaban saya kalo memang masih belum sesuai dengan maksud Pak Sopa
ngga papa kan...

Salam Feel Good.
Retno Murti*

Ya, Bapak dan Ibu sekalian yang budiman. Itulah jawaban yang benar. Itulah
jawaban yang saya inginkan. Jawaban itu adalah sesuatu yang amat sederhana,
yaitu "salah tulis". Seharusnya tertulis "otak kiri" tapi tertulis "otak
kanan".

Bapak dan Ibu sekalian, jika Anda sempat membaca tips yang sama di blog
saya, maka Bapak dan Ibu akan menemukan bahwa di blog itu, tertulis
kata-kata yang benar yaitu "otak kiri".

Sekali lagi, apa yang saya sebut dengan "jawaban yang benar", adalah "benar"
menurut versi permainan ini. Sebab apa yang mutlak benar, adalah bukan milik
kita. Setidaknya, model itulah yang menurut saya saat ini, paling bisa
mendemonstrasikan apa yang dimaksud dengan "keputusan intuitif".

Selanjutnya, pembahasan ini masih sangat terbuka bagi kita untuk sama-sama
belajar dan belajar lagi.

*KOK?*

Ya, mengapa? Mengapa jawaban dari dua Mbak itu yang saya anggap benar?

Bapak dan Ibu sekalianyang budiman, jawaban dari kedua Mbak di atas, adalah
sebuah contoh yang paling demonstratif, dari sebuah proses pengambilan
keputusan yang intuitif sifatnya.

Marilah kita lihat bagaimana kedua jawaban di atas bisa menjadi contoh dari
sebuah proses pengambilan keputusan intuitif.

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, Anda membaca tips 161 itu dengan dua
pattern.

1. Anda menggunakan otak kanan.

Saat Anda mulai membaca tips 161 untuk pertama kali, tanpa maksud, niat, dan
kesengajaan untuk menghafal, atau mengorganisir, atau mengelompokkan data
dan informasi tentang "otak kiri" dan "otak kanan", di dalam diri Anda sudah
berjalan sebuah proses pengendapan yang sebenarnya telah bekerja dengan
sangat rapi.

Inilah yang seringkali kita lupakan, yaitu bahwa di dalam diri kita
masing-masing telah ada sebuah "divisi riset dan development" yang tidak
kelihatan, yang bekerja pada kapasitas penuh dan dengan kemampuan yang luar
biasa.

2. Anda menggunakan otak kiri.

Saat Anda membaca tips tersebut untuk kesekian kalinya, atau Anda membacanya
dengan niat menemukan jawaban dari pertanyaan saya, sangat mungkin dengan
sengaja Anda mulai melakukan pemilahan, pengelompokan, dan
pengidentifikasian berbagai data dan informasi berkaitan dengan "otak kiri"
dan "otak kanan", dengan cara tertentu yang menurut Anda valid atau ilmiah.

Dengan dua pattern itu, mata dan fokus Anda melewati kata demi kata dari isi
tips 161. Ketika mata dan fokus Anda sampai pada kata-kata "otak kanan" yang
sebenarnya "salah tulis" itu, di dalam diri Anda bisa muncul dua gejala,
yaitu:

1. Anda tidak merasakan apa-apa.
2. Anda merasakan sebuah "a-ha" atau "klik".

Jika Anda tidak merasakan apapun, alias tidak melihat atau merasakan
"sesuatu" di sana, maka inilah yang disebut dengan "intuisi yang belum
bekerja".

Jika Anda memang merasakan "sesuatu" di titik itu, maka inilah yang disebut
dengan "intuisi yang sudah bekerja". Persoalannya, seberapa kuatkah "a-ha"
itu? Dan bagaimanakah Anda bereaksi berdasarkan intuisi itu?

Jika Anda merasakannya, maka otak kiri Anda akan mulai bekerja dan
mengatakan *"Ah, kayaknya nggak gitu deh, mestinyakan "otak kiri"?
*
Kemudian jika intuisi Anda masih belum kuat, maka otak kiri Anda akan
bekerja untuk ke-DUA KALI-nya. Ia akan mengatakan ungkapan yang sama sekali
lagi, *"Tapi kayaknya nggak gitu deh, masak sesederhana itu sih?"*

Bahkan, otak kiri Anda akan bekerja untuk ke-TIGA KALI-nya, dengan *"Malu
ah, ntar dibilang terlalu lugu, atau malah nanti diketawain karena terlalu
maksa." *

Begitulah, saat intuisi itu muncul akan tetapi masih cukup lemah, otak kanan
Anda akan dikalahkan oleh otak kiri, karena otak kiri Anda bekerja
berkali-kali.

Ya. Jika ini yang terjadi pada diri Anda, maka Anda telah menunjukkan gejala
"menyia-nyiakan" intuisi. Padahal, tidak sedikitpun ada kerugian yang akan
Anda derita, seandainya itu pun bukanlah jawaban yang benar. Mestinya Anda
nothing to lose saja. Kecuali, jika saya memberikan penalti untuk setiap
jawaban yang salah.

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, berapa banyakkah di antara Anda, yang
sebenarnya sudah merasakan "a-ha" itu, tapi mengabaikannya dengan berbagai
alasan yang terlalu ke "kiri"?

Berapa banyakkah "a-ha" di dalam HIDUP Anda yang telah Anda sia-siakan,
sehingga berbagai peluang dan kesempatan berlalu begitu saja, hanya karena
pertanyaan sembrono dari otak kiri Anda, "gimana kalo...?"

Berapa banyak intuisi yang sebenarnya telah muncul dari dalam diri Anda
selama ini, yang karena alasan kurang valid atau tidak bisa diandalkan, atau
bahkan dianggap tidak ilmiah, telah membuat Anda segera melupakannya?

Anda bisa melupakan intuisi Anda, tapi yang sesungguhnya Anda lupakan adalah
dua hal, yaitu peluang atau kesempatan, dan kenyataan bahwa di dalam diri
Anda sebenarnya ada "divisi RnD" yang patut dipercaya, karena ia bekerja
sama sempurna dan jeniusnya dengan "insinyur" Anda di sebelah kiri.

Berikutnya, jika Anda merasakan adanya "a-ha" atas "sesuatu" itu, dan
intuisi Anda demikian kuatnya, maka otak kiri Anda hanya akan bekerja SEKALI
saja, dalam rangka mendukung intuisi Anda. Ia bekerjasama dan bukan
mensabotase.

Otak kiri Anda, memang akan mengatakan hal yang sama, "Ah kayaknya nggak
gitu deh", tapi ia cukup berhenti di situ saja karena ia telah mempercayai
keberadaan "divisi RnD" yang saya maksud di atas. Selanjutnya, kekuatan
intuisi Anda serta keyakinan Anda padanya, akan mengantarkan Anda pada
keputusan dan tindakan intuitif, sebagaimana yang telah dilakukan oleh kedua
Mbak yang jawabannya benar di atas.

Di sini kita bisa mempelajari, bahwa jika intuisi itu kuat karena didukung
dengan kepercayaan dan keyakinan Anda padanya, maka otak kiri hanya akan
bekerja SEKALI saja, dan kerja itu akan bersifat MENDUKUNG dan bukan
mensabotase.

Itu sebabnya, jika Anda menemukannya, Anda tidak akan tahan lebih dari satu
menitpun untuk menunda keputusan Anda! Tengah malampun, Anda pasti tidak
bisa menahan diri untuk segera mengemail jawaban Anda!

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, agar kita bisa mencapai kemampuan
intuitif seperti ini, mulai sekarang juga percayalah akan keberadaan sebuah
"divisi RnD" di dalam diri Anda, yang mampu bekerja dengan sempurna dan
jenius seperti otak kiri Anda. Itu berkah dari Yang Menciptakan Anda.

*KEPUTUSAN YANG INTUITIF*

Bagaimanakah jawaban kedua Mbak di atas bisa dikatakan bersifat "intuitif"?
Pertama, karena ia memang lebih berat ke "kanan", dan kedua karena ciri-ciri
yang dimilikinya.

Saya ambilkan contoh sebuah jawaban dari seorang peserta yang tidak menjadi
pemenang, akan tetapi mewakili proses intuitif. Jawaban ini adalah jawaban
yang masuk ke dalam kelompok 1 yang menjawab pertanyaan "Keputusan apa yang
mau Anda buat hari ini?"

*"Met kenal Pak Sopa..
**
Hari ini saya akan menemui partner saya untuk melanjutkan cita2 yang
sempat terhenti...saya akan membangun kembali relationship ke teman
dan pelanggan..mempromosikan kursus musik saya dengan klinik2 musik dan
seminar.. terima kasih pak Sopa atas pencerahan ini...

Wasalam

Aperu Zulhendra
Groove School Music Course"*

Bapak dan Ibu sekalian, lihatlah bahwa penjawab di atas adalah seorang
seniman yang memang di kenal sangat "kanan". Sekalipun jawaban ini tidak
menjawab pertanyaan saya, dengan tegas jawaban ini dan semua jawaban yang
masuk ke dalam kelompok 1, semuanya adalah cerminan dari keputusan yang
intuitif sifatnya.

Jika jawaban Anda termasuk dalam kelompok ini, saya ucapkan selamat, karena
Anda adalah pemenang yang sesungguhnya. You're out of the game, but you are
the winner in life. Anda memang tidak menjawab pertanyaan saya, tapi Anda
telah menjawab pertanyaan hidup Anda.

Bagaimana tidak, lihatlah apa yang dijawab oleh mereka dalam kelompok ini
setelah membaca pertanyaan terakhir dalam tips 161 (Keputusan apa yang mau
Anda buat hari ini?):

1. Ada yang memutuskan untuk menaikkan haji orang tuanya, setelah hal ini
terus ditunda-tunda.
2. Ada yang memutuskan untuk menjadi entrepreneur setelah bekerja sebagai
karyawan sekian lama.
3. Ada yang memutuskan untuk menikah sekarang, setelah empat tahun
terbingung-bingung.
4. Ada yang memutuskan berbagai hal yang sifatnya jangka pendek atau
panjang.

Bapak dan Ibu sekalian, ciri utama dari keputusan intuitif adalah SEDERHANA,
ACTION ORIENTED, NON ANALYTICAL.

Bagaimana dengan jawaban Anda selebihnya? Anda bandingkan saja. Berapa
banyak di antara Anda yang menjawab dengan panjang dan lebar? Berapa dari
Anda yang menjawab dengan penuh ANALISIS?

Ya. Ciri keputusan non intuitif adalah penuh dengan analisis.

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, jika jawaban Anda adalah termasuk yang
tipe ini, waspadalah. Hidup Anda dipenuhi dengan berbagai analisis dan
perhitungan ilmiah. Anda, terlalu ke kiri.

Berapa banyak hal di dalam HIDUP Anda, yang terus menerus Anda analisis,
berapa banyak hal yang terus-menerus hanya menjadi bahasan tanpa tindakan?

Berapa banyak rencana dan niat Anda di dalam HIDUP yang tak kunjung
terlaksana atau kesampaian hanya karena hitung-hitungan ilmiah?

Berapa banyak hal-hal positif yang terus saja Anda tunda hanya karena
terlalu banyak mikir?

Analisis ilmiah dan perencanaan itu perlu. Tapi, ia juga perlu SEIMBANG
dengan intuisi Anda.

Jawaban yang non intuitif seperti itu, tidak akan membawa Anda kemana-mana.
Sebab semuanya seperti menjawab sesuatu, padahal ia hanya berputar-putar
dikendalikan oleh segala perhitungan yang terlalu kiri. Inilah yang disebut
dengan ilusi kontrol. Anda seperti menjawab dan mengendalikan sesuatu, tapi
Anda sebenarnya tidak. Andalah yang dikendalikan oleh kebiasaan analitis
Anda.

Sebagai hasilnya, keputusan Anda tidak akan seperti yang diharapkan, karena
Anda terlalu banyak berpikir dan menganalisis. Waspadalah karena muaranya,
Anda hanya akan MENUNDA-NUNDA.

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, pemenang kita kali ini adalah dua orang
wanita. Dan tahukah Anda, jika Anda membaca tulisan asli dari Brian Tracy
yang saya sadur, Anda akan menemukan ini:

"Women tend to be better at listening to their intuition than men are.
However, both men and women have the same intuitive abilities. All they have
to do is listen to them on a regular basis. Most of our mistakes in life
result from ignoring our intuition or refusing to listen to our intuition
because we think that by doing so, we will be better off. It always turns
out to be a mistake."

No wonder. Dua Mbak itu memang wajar jadi pemenang.

Begitulah, hasil pembelajaran saya dari game ini.

So, sekarang Anda sudah bisa mengatakan sesuatu yang telah saya ungkapkan di
dalam tips:

* "Duh... coba kemarin aku ambil kesempatan itu ya?"
"Sayang banget waktu itu aku nggak langsung sikat."
"Padahal, itu udah lewat di kepala gua..."*

Atau,

*"Selama ini ia justru bersembunyi di bawah hidung Saya sendiri. Jadi....
itu toh?!" *

Ya, sekarang Anda bisa memaki-maki saya atas keremeh-temehan ini, *"Ah si
Sopa... rupanya begitu doang jawabannya!"*

Monggo, he...he...he...

Coba kalo pertanyaan saya *"Carilah salah tulis di dalam tips itu." * Nggak
seru ya?

Ehm, by the way Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, setelah semua yang kita
lalui ini, bisakah Anda kini lebih menghayati tiga kata yang bijak ini?

*JUST DO IT !!!*

Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
ikhwan dot sopa at gmail dot com
http://milis-bicara.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke