Machfudz,
Bagaimana kalau ternyata saya sebaliknya? Bolehkan saya ikut menanggapi 
pernyataan idolamu itu? Kalau hanya mengira-ngira orang lain tak melihat 
seluruhnya tak perlulah menanggapi di milist ini. Toh, membaca sedikit (apalagi 
membaca seluruhnya) lebih baik daripada hanya mengira-ngira. Hehehe.

M. Subhan Zamzami



--- On Tue, 6/2/09, machfud halimie <saf_a...@yahoo.com> wrote:

From: machfud halimie <saf_a...@yahoo.com>
Subject: Re: [IKBAL Al-Amien] Wahdah menuntut Tifatul klarifikasi
To: ikbal_alamien@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 2, 2009, 7:25 PM











    
            
            


      
      ente udah lihat seluruh omongannya tifatul ndak? kalau belum ndak usah 
komentar. buku ndak bisa dikomentari kalau hanya baca satu bab. rumah ndak bisa 
dikomentari kalau hanya baru lihat halamannya.

From: M. Subhan Zamzami <saker...@yahoo. com>
To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
Cc: fosgama...@yahoogro ups.com
Sent: Wednesday,
 June 3, 2009 12:08:29 AM
Subject: [IKBAL Al-Amien] Wahdah menuntut Tifatul klarifikasi
















    
      
      Salam,
Inilah bunyi pernyataan Tifatul di Majalah Tempo yang dikritik keras oleh 
Wahdah Islamiyah yang dimuat di Eramuslim: "Apa kalau istrinya berjilbab lalu 
masalah ekonomi selesai? Apa
pendidikan, kesehatan, jadi lebih baik?” katanya. ”Soal selembar kain
saja kok dirisaukan.” 
Inikah cerminan partai Islam itu? Masihkah kita mau dibohongi oleh 
partai-partai yang mengaku partai Islam, terutama yang militan? Isu politisasi 
jilbab hanyalah bagian kecil dari politisasi Islam. Ya ayyuhalladzina 
amanu...sadarlah.

M. Subhan Zamzami







      
 

      


        
        
        






      
 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke