saudari vieta, membantu ana rasa bukan membatu deh, hehehe....!



________________________________
From: vieta agustina <bening_vi...@yahoo.com>
To: ikbal_alamien@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 15, 2009 7:38:02 AM
Subject: Bls: [IKBAL Al-Amien] hindari mencemohoh saudara sendiri





Diriwayatkan dari Ibnu Majah : Tahkah
kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun
keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah
pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi,
sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi
orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan"

perbedaan itu boleh saja, tapi kalau akhirnya berujung saling menjatuhkan dan 
merasa paling baik, saya sependapat dengan saudara abu ikrom, alangkah baiknya 
kalau kita saling membahu dan membatu, perbedaan boleh ada tapi jangan sampai 
menjatuhkan, apalagi sampai memutuskan tali silatur rahmi, na'udzubillah. . 
karena pada dasarnya tak ada yang paling jelek maupun paling bagus di dunia 
ini, tak ada yang paling benar dan yang paling salah...

ada sebuah kisah....

Siapa paling jelek ??!
 
Ada suatu kisah seorang santri yg menuntut ilmu pada seorang Kyai. 
Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia 
menghadap Kyai untuk ujian tersebut. "Hai Fulan, kau telah menempuh semua 
tahapan belajar dan tinggal satu ujian, kalau kamu bisa menjawab berarti kamu 
lulus ", kata Kyai. "Baik pak Kyai, apa pertanyaannya ?" "Kamu cari orang atau 
makhluk yang lebih jelek dari kamu, kamu aku beri waktu tiga hari ". Akhirnya 
santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan mencari 
jawaban atas pertanyaan Kyai-nya. 
Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yg dapat di 
katakan hampir tiap hari mabuk-mabukan. Santri berkata dalam hati, " Inilah 
orang yang lebih jelek dari saya. Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia 
mabuk-mabukan terus ". Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya. "Belum 
tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada akhir hayatnya Alloh 
memberi Hidayah (petunjuk) dan dia Khusnul Khotimah dan aku sekarang baik 
banyak ibadah tetapi pada akhir hayat di kehendaki Suul Khotimah,bagaimana ? 
Dia belum tentu lebih jelek dari saya. 
Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu dengan seekor anjing yg 
menjijikan rupanya, sudah bulunya kusut, kudisan dsb. Santri bergumam, " Ketemu 
sekarang yg lebih jelek dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan, kudisan, 
jelek lagi " . Santri gembira karena telah dapat jawaban atas pertanyaan   
gurunya. Waktu akan tidur sehabis 'Isya, dia merenung, "Anjing itu kalau mati, 
habis perkara dia. Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh 
Alloh, sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yg sangat berat yg kalau 
aku berbuat banyak dosa akan masuk neraka aku. "Aku tidak lebih baik dari 
anjing itu. 
Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, "Sudah dapat 
jawabannya muridku ?" "Sudah guru", santri menjawab. " Ternyata orang yang 
paling jelek adalah saya guru". Sang Kyai tersenyum, "Kamu aku nyatakan lulus". 
Pelajaran yg dapat kita petik adalah: Selama kita masih sama-sama hidup kita 
tidak boleh sombong/merasa lebih baik dari orang/mahkluk lain. Yang berhak 
sombong adalah Allah SWT. Karena kita tidak tahu bagaimana akhir  hidup kita 
nanti. Dengan demikian maka kita akan belajar berprasangka baik kepada 
orang/mahkluk lain yg sama-sama ciptaan Allah.

 

________________________________
 Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! 
   


      

Kirim email ke