Depresi Masyarakat Akibat Kemiskinan






  Sholehudin A Aziz MA - suaraPembaca

Rabu, 08/07/2009 07:34 WIB


   


  Jakarta
- Di tengah hingar bingar kampanye politik para kandidat Presiden Pemilu 2009
banyak sekali harapan dan pekerjaan rumah (PR) bangsa yang harus segera
ditangani dengan serius. Bukan lagi persoalan ekonomi, sosial, dan politik yang
setiap hari menghiasai halaman media masa, melainkan persoalan stres dan
depresi masyarakat yang kian hari kian memprihatinkan. 



Menurut Irmansyah, seorang pakar kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, diperoleh data bahwa
sepertiga orang yang datang ke puskesmas mengalami gangguan emosional, yaitu
depresi. Diperkirakan dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. 



Depresi merupakan gangguan kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai
seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilaku) seseorang. Lebih
jauh, berbeda dengan penderita psikotik yang cenderung melampiaskan ekspresi
emosional kepada orang lain, para penderita depresi lebih terdorong melakukan
aksi bunuh diri.



Sebagai akibatnya angka kasus bunuh diri pun kian meningkat dengan berbagai
macam motif yang menjadi alasannya. Di Indonesia, berdasarkan data Organisasi
Kesehatan Dunia yang dihimpun tahun 2005-2007 sedikitnya 50 ribu orang 
Indonesia bunuh
diri. Di empat kabupaten di Jawa Tengah bagian selatan misalnya, yaitu
Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, terekam peningkatan jumlah
yang sangat signifikan.



Ini adalah kejadian yang luar biasa. Karena, dalam tempo empat bulan, Januari -
April 2008, sudah 28 orang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Kemiskinan
dan himpitan ekonomi menjadi penyebab tingginya jumlah orang melakukan hal
terlarang dalam agama tersebut.



Kasus depresi dan bunuh diri akibat impitan ekonomi itu hanyalah sepenggal
potret buram kehidupan rakyat miskin di Tanah Air yang tak kuat menanggung
beban hidup. Penghasilan warga miskin selamanya tak akan pernah mampu mengejar
kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus meroket. Sebagai akibat dikuranginya
subsidi BBM dan krisis ekonomi saat ini.



Menurut teori kausalitas kemiskinan memiliki korelasi positif atas meningkatnya
angka depresi dan bunuh diri. Minimnya pendapatan masyarakat dan adanya kenaikan
sejumlah harga bahan kebutuhan pokok disinyalir menjadi pemicunya. 



Berdasarkan data BPS dari total penduduk Indonesia jumlah penduduk miskin
pada bulan Maret 2008 sebesar 34,96 juta (15,42 persen). Jika kemiskinan adalah
salah satu penyebab utama depresi dan bunuh diri maka potensi bunuh diri massal
sebesar jumlah kaum miskin akan siap menghadang bangsa ini. Kita berharap
prediksi ini tidak benar-benar terjadi. 



Harus diakui bahwa kemiskinan benar-benar menjadi biang kerok kekacauan sosial
di masyarakat. Selain efek negatif berupa meningkatnya jumlah depresi dan bunuh 
diri,
peningkatan angka kriminalitas baik pencurian, pencopetan, perampokan, dan
penodongan juga tak kalah cepatnya. Belum lagi, efek psikologis yang
ditimbulkannya. Seperti mudah marah dan tersinggung sehingga sering kali
berujung konflik kekerasan yang memakan korban tidak sedikit. 



Untuk itu, dituntut upaya serius, sistematis, dan terencana pemerintah dalam
mengurangi dan mengatasi kemiskinan ini. Apalagi upaya penanggulangan kemiskinan
di Indonesia
merupakan amanat konstitusional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan dan
Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. 



Agenda
pengentasan kemiskinan merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya
tidak dapat ditunda dengan dalih apa pun. Pengentasan kemiskinan bukanlah upaya
residual semata. 



Kemiskinan
tidak boleh sekadar menjadi upaya "sambilan" atau "the
left-over", yang baru dipikirkan setelah yang lain-lain selesai dulu.
Sebaliknya, kemiskinan adalah masalah substansional, masalah utama yang
mendasar, yang sejak awal perencanaan wajib menjadi prioritas utama.



Selama ini program pengentasan kemiskinan cenderung terfokus pada upaya
penyaluran bantuan sosial semata seperti JPS (jaring
pengaman sosial), BLT (bantuan tunai
langsung), dan program nasional pemberdayaan masyarakat. 



Alih-alih program ini mencapai keberhasilan namun malah memperburuk moral,
menimbulkan perilaku ketergantungan, dan korupsi dalam penyalurannya. 
Singkatnya, program tersebut ada hasilnya. Namun, harus
diakui belum mampu mengatasi kemiskinan secara menyeluruh.



Menyikapi beberapa kelemahan di atas maka upaya memerangi kemiskinan harus
dilakukan secara menyeluruh, mendasar, mendalam, transparan, partisipatif, dan
akuntabel dengan berbasis pada penyebab kemiskinan yang multi-dimensional.
Pemerintah sebagai institusi tertinggi yang paling bertanggungjawab harus mampu
membawa kembali masyarakat miskin ini ke jenjang yang lebih tinggi yaitu
masyarakat yang sejahtera dan makmur.  



Dengan program penanggulangan dan pengentasan kemiskinan yang menyeluruh,
disertai kemauan politik (political will)
yang tinggi, dan aksi politik (political
action) yang kongkret serta bersama seluruh multi-stakeholders (collective 
action) bangsa, maka harapan
kita untuk mewujudkan masyarakat yang jauh dari kemiskinan dan pemerintah yang
berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor
governance) akan menjadi kenyataan. 



Esok, tidak ada lagi kasus depresi dan bunuh diri karena himpitan kemiskinan.
Semoga Presiden terpilih kelak benar-benar dapat menjawab seluruh persoalan di
atas. 



Sholehudin A Aziz MA

Jl al-Ikhlas 6 Bumi Sawangan Indah 2 Depok

bkumb...@yahoo.com

081310758534



Penulis adalah Peneliti Center for the Study of Religion and Culture (CSRC)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


   


  Dan dengan kemenangan SBY pada
Pilpres 2009 kali ini kita hanya bisa berujar,”LANJUTKAN:  Depresi, Makan Nasi 
Aking, Gizi Buruk, Kemelaratan
& Kesengsaraan Rakyat, Utang Luar Negeri, Menghamba pada kekuatan asing, segala
musibah dan bencana alam, serta Bunuh Diri karena Miskin!”


   


  Serta “Selamat Tinggal  Mimpi Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(Kemakmuran dan Kesejahtaeraan)!”


   


  “Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin untuk 5 tahun lagi”. MAMPUS 
dah,
Buktikan…….!!!! 

._,___
        
         
        
        








        


        
        


      Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Reply via email to