Diskusi
BUDAYA POP DAN PERGESERAN IDENTITAS/
Pembicara: Bre Redana dan Nisaul Aulia
Rabu, 20 Januari 2010, 19:00 WIB
Serambi Salihara

Meskipun
sering dipandang sebelah mata, budaya pop berpengaruh besar terhadap
perubahan masyarakat. Salah satu contohnya adalah fenomena ”organ
tunggal” di ranah Minangkabau yang tak hanya membawa perubahan pada
musik tradisi, namun juga menerobos ke sendi masyarakat yang sebelumnya
jarang bersentuhan dengan modernisasi. Masyarakat Minang, yang dikenal
religius, ternyata dapat berkompromi dengan pertunjukan organ tunggal
yang dipentaskan dengan anasir erotis. 

Pertujukan ini dapat
ditemukan dalam berbagai acara di kantor-kantor pemerintahan,
masyarakat, bahkan telah memasuki pula wilayah upacara-upacara adat,
seperti sunnah rasul, baralek kawin, tabuik, dan lain sebagainya.
Terkadang, ia tidak lagi dipandang semata-mata sebagai musik hiburan,
melainkan sudah menjadi “kewajiban”. Artinya, tanpa organ tunggal suatu
pesta tidaklah lengkap. Lebih jauh lagi, budaya pop malah dipandang
sebagai ”pencipta” suatu generasi dalam masyarakat yang memisahkan dari
generasi pendahulunya. 

Suatu kecenderungan yang paling
populer—entah musik atau mode busana—menjadi ciri khas generasi itu. Di
sinilah letak pentingnya mengkaji budaya populer dalam konteks studi
budaya yang membawa perubahan terhadap tatanan nilai, sosial,
identitas, dan norma dalam masyarakat. 

Di mana rahasia
kekuatan budaya populer? Ikuti diskusinya dengan Bre Redana (wartawan
budaya Kompas dan pengamat budaya populer) dan Nisaul Aulia (mahasiswa
pascasarjana Kajian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta).

http://www.facebook.com/event.php?eid=247260453024&index=1



      "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com"

Kirim email ke