salam, 
film bagus tuh, kira-kira ada yang mau ngajakin nonton gak ya...?

hee,mmmm

--- On Mon, 22/2/10, rifai <rifai_...@yahoo.com> wrote:

From: rifai <rifai_...@yahoo.com>
Subject: [IKBAL Al-Amien] sekedar berbagi cerita film Khan
To: ikbal_alamien@yahoogroups.com
Date: Monday, 22 February, 2010, 1:38 AM







 



  


    
      
      
      KHAN, Konflik Islam dan Barat



Oleh : Rifai



My Name is Khan, sebuah Film yang menceritakan seorang muslim sejati 
memperjuangkan nasib umat muslim di Amerika yang selalu mendapat perlakuan 
diskriminasi, marjinalisasi dan intimidasi penduduk Amerika terhadap muslim 
pendatang pasca tragedi 11 September.



Film ini banyak mengupas kehidupan penduduk Amerika dan mengkritisi anggapan 
buruk mereka terhadap umat Islam sebagai teroris. Bahkan film yang dibintangi 
oleh Shahrukh Khan ini, dengan berani mengkritisi kehidupan sosial penduduk 
negrinya sendiri, antara umat Islam dan Hindu yang tidak harmonis.



Karan Johar, sineas muda India yang mensutradarai film ini, membuat nuansa film 
Khan berbeda dengan film-film Bollywood yang kebanyakan bergenre romance dan 
komedi tanpa diimbangi pesan moral yang kuat.



Film Khan, mengusung tema besar "Repair The Word With Love". Misi besar inilah 
yang membuat film ini nampak excellent dan bermutu tinggi.



Konflik Film Khan



Pesan moral dan kritik sosial dalam film ini sangat kuat. Terutama masalah yang 
sudah lama mengundang perhatian masyarakat dunia, dan dampak dari masalah ini 
besar pengaruhnya bagi kemaslahatan dan keharmonisan hidup manusia di muka 
bumi. Ya! konflik antara Islam dan Barat.



Sebagaimana Samuel Huntington Ilmuwan kepercayaan Amerika, menyebutnya sebagai 
"Benturan Peradaban" antara Islam dan Barat. Sedangkan sejarawan Yahudi Bernard 
Lewis pakar Timur Tengah, menyebutnya sebagai "Bentrokan antara Islam dan 
Barat".



Lewis menganggap konflik itu merupakan kelanjutan dari 14 abad silam sejak 
munculnya Islam hingga sekarang. Mainstream yang tertanam, muslim selalu 
mengangggap mereka kaum yang melakukan perlawanan sedangkan Barat selalu 
melakukan pembelaan.



Barat merasa terancam dengan kemunculan Islam sehingga ia melakukan pembelaan, 
sedangkan Islam merasa terusik keberadaanya dengan pembelaan yang dilakukan 
Barat, sehingga Islam melakukan peralawanan. Dua titik permasalahan ini yang 
hingga sekarang tak menemukan titik temu.



Film yang lokasi syutingnya di tiga Negara USA, Kanada dan India ini syarat 
akan pesan perdamaian, dan dakwah islamiyah. Memang film Khan mengangkat 
perjuangan seorang muslim yang mengharumkan nama baik Islam di pusat negara 
yang penduduknya mayoritas membenci Islam, tentunya demi menggapai misi besar 
film ini.



Tragedi 11 September yang membuat Amerika geram terhadap Islam, Huntington 
dalam bukunya "Who Are We?" berani mengungkapkan Islam militant adalah musuh 
Amerika pengganti Uni Soviet.



Tragedi diataslah yang menjadi awal mula koflik dalam film Khan. Di negri Paman 
Sam, Khan membina keluarga dengan penuh kebahagiaan dan menjalin hubungan 
dengan tetangganya secara harmonis. Keadaan itu berbalik seratus delapan puluh 
derajat, setelah aksi terorisme yang berhasil meruntuhkan gedung kembar Word 
Trade Center, 11 september 2001 itu.



Dalam film Khan terdapat satu hal yang sangat sensitif diangkat dihadapan umat 
Hindu dan Islam, dihadapan umat agama yang banyak dipeluk oleh penduduk India. 
pernikahan antara seorang pria yang beragama Islam Khan, menikahi wanita 
beragama Hindu Mandira.



Bagi umat muslim berkeyakinan lebih baik menikahi orang yang tidak berparas 
indah tapi beragama Islam, daripada menikahi seroang yang berparas indah tapi 
bukan muslim.



Dua konflik film diatas, konflik Islam dan Barat serta pernikahan berbeda 
agama, merupakan tema besar film ini, tema yang jarang diangkat secara mendalam 
kehadapan publik. Dan hal itulah yang menjadi kelebihan dan kekuatan film My 
Name Is Khan dari film-film Bollywood lainnya.



Khan dan Cinta



Cin(T)a adalah film karya anak bangsa yang mengangkat kisah percintaan dua 
insan yang berbeda keyakinan. Sama dengan film Khan, sama-sama mengangkat tema 
sensitif bagi umat berbeda agama.



Kekuatan dalam film Cin(T)a terdapat dalam dialog sederhana yang mengandung 
makna yang mendalam. Seperti dialog di bawah ini :



"Kenapa Allah menciptakan kita berbeda-beda, kalau ingin disembah dengan satu 
cara", "Makanya Allah ciptakan cinta, biar yang beda-beda bisa nyatu".



Dua film ini sama-sama mengusung nama cinta untuk mempersatukan perbedaan, agar 
terjalin hubungan yang harmonis dalam perbedaan itu.



Dakwah islamiyah melalui cara menebar kebencian dan permusuhan yang berujung 
dengan tindakan aksi anarkis dan pengrusakan dengan dalih jihad sangat 
ditentang keras dalam Film ini. Dalam Film Khan anggapan "Relation doesn't made 
by blood they can even build by love" adalah harga mati.



Dr. Marzuk Aulad Abdullah seorang dosen studi Islam di Free University 
Amsterdam, ketika diwawancarai media masa terkemuka di Timur Tengah Syarqul 
Awsat, mengenai Barat dan fobia Islam. Beliau mengemukakan bahwa perspektif 
sejarah peninggalalan Orientalis Barat dalam lipatan buku-buku yang diajari dan 
dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Barat, terdapat kesalahan persepsi yang 
keliru tentang Islam.



Kesalah pahaman diatas ditambah dengan tindakan sebagian umat muslim garis 
keras yang selalu menebar ancaman bagi orang Barat dimanapun ia berada menambah 
imej buruk Islam terhadap orang Barat.



Menurut Dr. Qosim Abduh Qosim dalam kitabnya I'adatu Qiro'atu At-Tarikh, 
sejarah terjadinya konflik Islam dan Barat akibat para peneliti mengabaikan 
atau tidak menghiraukan terhadap penelitian untuk saling menganalisa kedua 
peradaban ini.



Islam tidak mau mengenal lebih mendalam kenapa Barat berlaku demikian 
terhadapnya begitupun sebaliknya, apakah benar anggapan bahwa Islam mengancam 
keberadaan Barat?



Tanpa adanya pengenalan yang lebih dalam melalui penelitian dan analisa secara 
objektif, tentu tidak akan menemukan titik terang, agar kedua kubu yang 
bertikai ini sama-sama saling mengerti keadaan mereka masing-masing. Hingga 
saling menghormati serta saling bertoleransi, untuk menjalin hubungan yang 
lebih harmonis menuju perdamaian abadi di dunia.



Dengan kekuatan cintalah Film Khan menyatukan perbedaan dan mendamaikan 
pertikaian diatas, dua konflik film yang menajdi tema besar Film ini.



Dengan cinta kasih sayang kepada siapapun tanpa membeda-bedakan manusia rahmah 
lil'alamin akan terpancar. "The way of God, is the way of love," ungkapan yang 
menjadi inti dalam film Khan.



Ending dalam film ini mempertemukan Khan dengan Presiden Amerika yang kagum 
atas perjuangan Khan. Khan pun memiliki janji yang harus ditepati untuk 
mengungkapkan sebuah kalimat di hadapan presiden Amerika (seraya mewakili umat 
muslim di dunia) Khan menguncapkan, "My name is Khan, and I am not terrorist".[ 
]



Rujukan :

-Buku I'adatu Qiro'atu At-Tarikh karya Dr. Qosim Abduh Qosim, cetakan I, 2009. 
PT. Al-Arabi Kuwait.

-Syarqul Awsat, selasa 22 desember 2009.

-Film cin(T)a.



NB :

tulisan ini dapat juga dinikmati di : http://ripai. blog.co.cc/ 2010/02/21/ 
khan-konflik- islam-dan- barat/#more- 254





    
     

    
    


 



  






      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke