Nambahin Ya... Puisi ini saya baca di pintu praktek dokter saat mengantar anak 
saya berobat, kira-kira setahun yang lalu. Saya coba googling untuk mencari 
tahu penulis puisi yang menggugah ini, tapi tiada juga ketemu. Dari penulusuran 
di internet, sepertinya puisi ini banyak di tempel di beberapa rumah sakit. 
Semoga bermanfaat.


Di Saat Aku Tua

Di saat aku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumillah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Di saat aku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Di saat aku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana aku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat aku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Di masa kecilmu, Aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang 
telah aku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Di saat aku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku.
Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk 
mandi?

Di saat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
janganlah menertawaiku.
Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap pertanyaan `mengapa' 
yang engkau ajukan di saat itu.

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
Bagaikan di masa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar 
berjalan.

Disaat aku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau 
berada disisiku untuk mendengarkanku, aku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumillah diriku, dukunglah aku, bagaikan aku terhadapmu disaat engkau mulai 
belajar tentang kehidupan.

Dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah aku hingga 
akhir jalan hidupku.
Berilah aku cinta kasih dan kesabaranmu, Aku akan menerimanya dengan senyuman 
penuh syukur.
Di dalam senyumku ini tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.



--- In ikbal_alamien@yahoogroups.com, Yayak Heriyanto <mesf...@...> wrote:
>
> Bismillahirrohmanirrohiem.
> Dari berbagai riset dan survey yang pernah dilakukan terkait kesuksesan 
> manusia dilihat dari perspektif spiritual, ternyata terletak pada kekompakan 
> Subjek dengan orang tua dan pasangan dalam doa". Tapi,
> 
> ·         Saat kita berusia 1 tahun, orang tua memandikan dan 
> merawat kita. Sebagai Balasannya, kita malah menangis ditengah malam.
> ·         Saat kita berusia 2 tahun, orang tua mengajari kita 
> berjalan. Sebagai balasannya kita malah kabur ketika orang tua memanggil.
> ·         Saat berusia 3 tahun, orang tua memasakkan makanan 
> kesukaan kita, sebagai balasannya kita malah menumpahkannya.
> ·         Saat kita berusia 4 tahun, orang tua member kita pensil 
> berwarna. Sebagai balasan, kita malah mencorat-coret dinding dengan pensil 
> tersebut.
> ·         Saat berusia 5 tahun, orang tua membelikan kita baju yang 
> bagus-bagus. Sebagai balasan, kita malah mengotorinya dengan bermain-main di 
> lumpur.
> ·         Saat kita berusia 10 tahun, orang tua membayar mahal-mahal 
> uang sekolah dan uang les kita. Sebagai balasan, kita malah malas belajar dan 
> bolos.
> ·         Saat kita berusia 11 tahun, orang tua mengantarkan kita ke 
> mana-mana. Sebagai balasan, kita malah tidak mengucapkan salam ketika keluar 
> rumah.
> ·         Saat berusia 12 tahun, orang tua mengizinkan kita menonton 
> di bioskop dan acara lain diluar rumah bersama-sama teman kita. Sebagai 
> balasan, kita malah meminta orang tua duduk di barisan lain, terpisah dari 
> kita dan teman-teman kita.
> ·         ……………………………………….
> ·         ………………………………………………..
> ·         
> ………………………………………………………….
> ·         Saat kita berusia 40 tahun, orang tua sakit-sakitan dan 
> membutuhkan perawatan. Sebagai balasan, kita malah beralasan ibu/bapak aku 
> sudah berkeluarga. Aku punya tanggung jawab terhadap keluargaku.
> Dan entah kata-kata apalagi yang pernah kita ucapkan kepada orang tua. Bukan 
> mustahil itu yang menyumbat dan menghambat percepatan karir dan rejeki juga 
> kebahagiaan kita selama ini.
>  
> Semoga Bermanfaat.
> 
> 
>       
> ___________________________________________________________________________
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
>


Kirim email ke