KOMITE PIMPINAN WILAYAH - PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK
(KPW-PRD) SULAWESI UTARA
Kel. Ranotana Lingkungan III Kec. Sario Manado
Telp. 081523653458 E-Mail : [EMAIL PROTECTED]

No      : D/KPW-PRD/sta/VI-05/002
Lamp    : -
Perihal : Statement Politik


PEMERINTAHAN SARUNDAJANG – SUALANG,
BUKANLAH PEMERINTAHAN YANG BERKARAKTER BERSIH  dan KERAKYATAN !!

Pilihan Kepala Daerah Langsung ( PILKADAL ) Sulawesi Utara, baru saja selesai. 
Dan kemenangan tersebut jatuh kepada Pasangan Sinyo Hary Sarundajang dan Fredy 
Hary Sualang. Kemenangan tersebut TIDAK untuk RAKYAT akan tetapi kemenangan 
tersebut, untuk para elit politik daerah. Bukan untuk Rakyat, sekali lagi BUKAN 
untuk RAKYAT !!.  Mengapa ?. Karena  sedari awal Pilkadal hanyalah sogokan 
demokrasi liberal yang diberikan kepada rakyat, akan tetapi sejatinya TIDAK 
untuk rakyat. Sebab pilkadal hanyalah proses konsolidasi elit politik daerah 
dalam menentukan penguasaan asset-aset modal, hanyalah proses pemastian 
elit-elit politik  dalam menempatkan agen-agen mereka di kota, dan  hanyalah 
merupakan proses pemastian Agen-Agen Kapitalisme di daerah. Sebab penetrasi 
modal Internasional saat ini sudah pada level yang teramat sangat tinggi dan 
butuh agen yang sangat patuh dalam menjalankan kebijakan – kebijakan 
Neoliberalisme bahkan hingga ke tingkat daerah.  Dan hal tersebut sangat 
dibutuhkan oleh Korporasi Internasional, ditengah krisis ekonomi Internasional 
yang terjadi sejak tahun 1997. Apalagi tender-tender asing lewat Konferensi 
Infrastruktur Produksi ( Infrastructure Summit )  sudah pasti akan berlangsung 
di banyak daerah.  Dan hal ini hanya dapat dilakukan jika kapitalisme 
Intenasional dapat memastikan agen terbaiknya. 

Tidak ada Konsep Pemerintahan Bersih dalam pemerintahan  Sarundajang – Sualang.

Sedari awal, sudah disimpulkan oleh PRD dalam Manifesto PRD. Industrialisasi 
Nasional akan semakin ambruk oleh Gelombang Arus Pasar Bebas ( Neoliberalisme ) 
sebab kekalahan persaingan hasil produksi nasional, penjualan aset-aset negara, 
pencabutan subsidi sosial, dan pembayaran hutang luar negeri dan dalam negeri 
yang meperkecil Kapital Sosial. Dan situasi tersebut memperparah dan diperparah 
oleh adanya KORUPSI. Dan korupsi sudah mengambil sangat banyak Kapital Sosial 
yang seharusnya diberikan kepada rakyat lewat pembangunan lapangan kerja dan 
pemberian subsidi untuk rakyat.  Bagaimana tidak triliunan rupiah yang diambil 
oleh Soeharto, bob Hassan, Megawati, Habbibe, Akbar. Dan bukankah sangat 
menguntungkan bagi rakyat jika seluruh modal sosial yang saat ini dicuri oleh 
elit politik  DI SITA dari kantong-kantong mereka untuk peningkatan TENAGA 
PRODUKTIF ( Sumber daya manusia ). Sehingga dapat bersaing dan dapat mengambil 
alih aset-aset yang masih dikuasi oleh Korporasi Internasional. 
Tetapi TAK ADA konsep ini dalam pemerintahan Sarundajang – Sualang, bahkan 
kedua tokoh ini terindikasi melakukan KORUPSI. Dimana pada periode sebelumnya 
Sualang bersama AJ. Sondakh memimpin Sulawesi Utara terkait dengan kasus 
korupsi MBH  yang bernilai 11,3 Miliar. Sedangkan Sarundajang terindikasi 
melakukan korupsi dana pengungsi semasa memimpin Maluku dan Maluku Utara 
sebagai Pejabat Sementara ( PJS ) Gubernur. Bagaimana bisa seorang Gunernur dan 
Wakil Gubernur yang terindikasi kasus kosupsi yang sangat besar ini dapat 
melenggang dalam Pemilihan Kepala Daerah tingkat Provinsi ?. Dan bagaimana bisa 
mereka dapat menjalankan konsep pemerintahan bersih, jika duet koruptor ini 
terkait dengan kasus korupsi. TIDAK !!! TIDAK Mungkin  ada pemerintahan bersih 
yang dicita-citakan oleh rakyat Sulawesi Utara dapat terwujud. Tidak mungkin 
ada Penangkapan Koruptor, Proses untuk Mengadili Mereka dan Bahkan Pensitaan 
terhadap harta para Koruptor tersebut, JIKA yang MEMIMPIN adalah KORUPTOR itu 
sendiri. Singkatnya, TIDAK AKAN ADA Pemerinatah Bersih yang dicita-citakan oleh 
RAKYAT selama masa kepemimpinan duet Sarundajang-Sualang. 

Tidak ada Karakter Kerakyatan dalam Pemerintahan Sarundajang – Sualang

        Sejatinya konsep kerakyatan, yang dibangun oleh 
pemerintahan-pemerintahan Populis dimanapun dia berada. Seperti halnya di Cuba, 
Venezuela, adalah dengan meningkatkan partisipasi rakyat dalam menentukan 
kebijakan ekonomi dan politik, mensentralisr Kapital Sosial yang tercecer dalam 
kantong-kantong borjuis, memberikan pembagian hasil yang adil terhadap 
hasil-hasil alam yang dikeruk oleh Korporasi Internasional, dan hingga 
meningkatkan KUALITAS TENAGA PRODUKTIF. Dan peningkatan kualitas tenaga 
produktif diperlukan ditengah derasnya arus neoliberalisme. Sebab 
Industrialisasi Nasional hanya dapat dijalankan oleh berkualitasnya Tenaga 
Produktif dan Infrastruktur Produksi yang berkualitas dan dikuasai oleh NEGARA. 
Dan di dalam meningkatkan kualitas Tenaga Produktif untuk memperkuat 
Infrastruktur Produksi nasional maupun daerah demi peningkatan pertumbuhan 
Industrialisasi Nasional, dibutuhkan Subsidi terhadap Pendidikan dan Kesehatan. 
Subsidi yang tidak boleh tanggung-tanggung bahkan sampai pada level  Pendidikan 
dan Kesehatan GRATIS. Kenapa ?. Karena rakyat butuh mengambil alih teknologi 
yang masih dikuasai oleh Kapitalisme Internasional. Karena rakyat butuh 
dikeluarkan dari kecupetan berpikir. Karena hanya Teknologi yang modern yang 
dapat mempercepat perkembangan Industrialisasi nasional dan konsep eGovernment 
yang sempat dielu-elukan beberapa calon walikota Manado. Dan hal tersebut hanya 
dapat dijalankan oleh kecerdasan yang tinggi, dan kecerdasan hanya akan muncul 
dari gratisnya pendidikan, dari bermutunya pendidikan. Sejauh ini pendidikan 
yang berkualitas hanya dapat dirasakan oleh anak-anak dari keluarga Kaya Raya 
ataupun anak Pejabat. TAPI TIDAK untuk anak-anak dari keluarga miskin. TIDAKKKK 
!!!. 
Kualitas Tenaga Produktif tetap tidak bisa dipisahkan dengan sejauh mana 
kualitas fasilitas Kesehatan dan kesempatan untuk sehat diberikan oleh Negara. 
Bagaimana mungkin anak yang busung lapar akan pintar untuk membaca dan 
berhitung, padahal proses awal pertumbuhan sel-sel otak ditentukan sejauh mana 
gizi yang diberikan ketika masa lima tahun pertama bayi tersebut hidup ke muka 
bumi ini. Atau bagaimana dapat kaum buruh bekerja dengan baik dan bisa 
meningkatkan Produktifitas Kerjanya, jika mereka sakit-sakitan dan sangat sulit 
untuk membayar rumah sakit karena biaya rumah sakit dan obat-obatan membumbung 
tinggi?.   Dan bagaimana mahasiswa dan pelajar bisa berkonsentrasi belajar jika 
untuk berobat saja sangat sulit didapatkan karena biaya obat-obatan sangat 
mahal?.
Kita harus belajar dari pengalaman Cina, India, Cuba, Venezuela dan Jembrana ( 
Bali ). Pertumbuhan ekonomi mereka yang pesat bahkan sampai pada level 8, 3 % ( 
China ), dan Cuba bisa mengekspor Dokter-dokter ke negara-negara di Afrika. 
Bahkan di Jembrana dengan pendapatan daerah yang hanya beberapa miliar saja 
dapat memberikan pendidikan yang gratis hingga level SMA.  Hal tersebut dapat 
dilakukan jikalau Pendidikan dan Kesehatan Gratis diberikan kepada rakyat 
Indonesia secara umum, Sulawesi Utara Khususnya. 
Apakah ada program Pendidikan dan Kesehatan Gratis dalam pemerintahan 
Sarundajang – Sualang?, ataupun minimal dalam tindakan poltik pada masa 
kampanye, dengan mendatangi kampus-kampus, sekolahan-sekolahan sekedar inspeksi 
untuk menginvestigasi seberapa berkualitasnya pendidikan di Sulawesi Utara 
ini?. TIDAK..... TIDAK ADA SAMA SEKALI !!.  Tidak ada karakter KERAKYATAN dalam 
pemerintahan ini. Kita harus berubah..... dan perubahan itu tidak ada pada 
pemerintahan Sarundajang dan Sualang. Tidak ada sama sekali !!

Lalu apa yang harus dilakukan oleh Gerakan Rakyat Sulawesi Utara ??!!
        Sudah Cukup kita dibohongi, ditipu dengan janji manis, dilumpuhkan dan 
nyaris digelandang ke Liang Kubur Kemiskinan dan Kemelaratan. Sudah saatnya 
rakyat bersatu untuk MENGGANTIKAN PEMERINTAHAN SARUNDAJANG DAN SUALANG dengan 
PEMERINTAHAN PERSATUAN RAKYAT YANG BERKARAKTER BERSIH, DEMOKRATIS, MODERN, 
MERDEKA, DAN KERAKYATAN.  Tidak perlu lagi kita menunggu waktu selama 100 hari 
ataupun 31 hari seperti yang didengung-dengungkan oleh Sarundajang. Sebab 
sedari awal sudah terlihat seperti apa karakter pemerintahan ini. Tidak lebih 
dari pemerintahan yang menjadi agen SBY-Kalla dan saat ini SBY – Kalla adalah 
agen dari kepentingan IMPERIALISME. Lalu kenapa rakyat harus menunggu selama 
itu. Penantian hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat dari kebijakan 
–kebijakan yang memiskinkan.  

Jalan Keluarnya : Persatuan  Rakyat  membangun Posko-Posko Anti Korupsi untuk 
Pendidikan dan Kesehatan Gratis.
        Jika kita belajar dari perjuangan rakyat miskin di Venezuela yang 
berhasil menyelamatkan Pemimpinnya ( Hugo chavez ) dari Kudeta Militer tahun 
2002, dengan waktu kurang dari 48 Jam. Dan berhasil mengembalikan ke singgasana 
negara dari penculikan militer yang disetir oleh CIA (AS). Hal tersebut dapat 
dilakukan oleh rakyat venezuela karena adanya wadah-wadah rakyat/ 
lingkaran-lingkaran Bolivarian ( Bolivarian Circle ). 
        Begitupun di Sulawesi Utara ini, Rakyat dapat mengganti pemerintahan 
ini. Jika rakyat mengorganisir diri. Membangun Posko-posko anti korupsi dan 
gerakan menuntut penangkapan harta koruptor untuk pendidikan dan kesehatan 
gratis. Posko-posko ini sebagai tempat rakyat berdiskusi, berbicara dan 
memobilisir diri. Bahkan dalam tuntutan ekonomis sekalipun, beras rakyat miskin 
( Raskin ) yang dikorupsi oleh Lurah, sertifikat tanah yang tidak pernah 
diberikan, harga cengkeh yang rendah, dan sebagainya.
        Melakukan aksi-aksi ke kantor kelurahan, kecamatan, kantor 
bupati/walikota dan Kantor Gubernur. Dan melipatgandakan kekuatan rakyat lewat 
bacaan-bacaan/selebaran-selebaran, poster-poster. Bahkan panggung-panggung 
rakyat dengan menyanyikan lagu perjuangan. Berdiskusi dari kampung ke kampung, 
dari rumah ke rumah, baik lewat media arisan, ataupun doa bersama. Dari Mesjid 
satu ke Mesjid lainnya, dari Gereja yang satu ke Gereja lainnya. Untuk melipat 
gandakan kekuatan melawan pemerintahan yang memiskinkan rakyat ini. Hidup 
Rakyat !!

Tangkap, Adili, Sita Harta Koruptor untuk Pendidikan dan Kesehatan Gratis !!
Bentuk Pemerintahan Bersih dan Kerakyatan  !!

Manado, 28 Juni 2005

BERSATU GANTI PEMERINTAHAN SARUNDAJANG – SUALANG DENGAN PEMERINTAHAN PERSATUAN 
RAKYAT !!



Ketty Lamia, SSKetua    Rachman PontohSekretaris



-- 
_______________________________________________
Check out the latest SMS services @ http://www.linuxmail.org
This allows you to send and receive SMS through your mailbox.

Powered by Outblaze




Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to