Bicara masalah entah itu "pembodohan, atau kebodohan" merupakan pembicaraan yang tak akan pernah ada ujung pangkalnya.
Pembodohan lebih menekankan adanya "obyek" dan "subyek" indoktrinasi dalam proses itu sendiri. Kita tidak perlu berkutat pada penggunaan tata bahasa dan bicara siapa yang salah dan siapa yang benar dalam proses pembodohan tersebut.
Yang perlu kita lakukan saat ini adalah "BELAJAR" MULAI DARI DIRI SENDIRI dan MERUBAH BUDAYA (yang sebenarnya bukan makna BUDAYA yang sesungguhnya).
 
Rakyat tidak akan menjadi pintar tanpa adanya kesadaran dari dalam diri sendiri....proses PEMBELAJARAN berlangsung terus menerus....Rakyat "masyarakat" sebenarnya tidaklah BODOH...tapi belum mampu menyikapi perubahan yang ada dengan mulai BELAJAR. Perlu dipahami pula bahwa BELAJAR tidak terbatas pada RUANG dan WAKTU. Setiap kita mulai membuka mata, saat itu pula proses BELAJAR kita mulai.
Kita tidak bisa memutus rantai kemiskinan dan kebodohan hanya dengan memberi sarana dan fasilitas belajar gratis, kebutuhan hidup murah dan peningkatan produktivitas tinggi saja tetapi lebih dari itu yaitu BELAJAR UNTUK TIDAK JATUH DALAM LUBANG YANG SAMA. Caranya? BELAJAR MULAI DARI DIRI SENDIRI.
Negara memang penuh dengan koruptor, manusia licik, penjilat, dan lain sebagainya...dan mereka pun termasuk MANUSIA yang perlu belajar....MEREKA perlu belajar menjadi manusia yang tidak korupsi, tidak licik dan tidak menjilat.
KORUPSI terjadi karena KEMISKINAN "miskin iman, miskin toleransi, miskin budi pekerti"...
 
Moga aja mata kita terbuka bukan saja dalam melihat kemiskinan dan kebodohan yang ada disekitar kita tetapi terbuka melihat bahwa akar dari KEMISKINAN dan KEBODOHAN itu adalah KEENGGANAN kita untuk BELAJAR MEMAHAMI PROSES BELAJAR YANG BERLANGSUNG TERUS MENERUS dan menjadikan SETIAP PERUBAHAN sebagai ajang untuk BELAJAR.
Mari bersama - sama kita berfikir kembali ....

fordip fisip <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Salam perjuangan,
 
Ada hal yang mendahului pembodohan di negri ini yaitu pemiskinan, dengan miskin-nya rakyat otomatis dia akan bodoh dengan sendirinya.Kemiskinan bukan hanya melenyapkan akses rakyat thd pendidikan dan teknologi malah lebih parah thd makanan yang bergizi yg menjadi syarat "cerdas"-nya rakyat.
 
Kenapa ini dilakukan penguasa yang "cerdas" thd rakyat nya? anda pastinya sudah tahu teori hegemoni kelas. Masalah nya mental rakyat kita seperti "kucing kurap" yang kalau diberi ikan asin dia melupakan semua siksaan majikannya.
 
Tugas kita adalah menyadarkan rakyat, bahwa dia tak sepantasnya hidup seperti ini di negara yang kaya.bahwa dia selama ini ditindas,dan sudah waktunya melawan.Seperti ajaran agama kemiskinan harus diperangi.Apabila seluruh elemen telah siap dan perangkat telah matang insya Allah revolusi akan terjadi. Tidak ada jalan lain untuk merubah Indonesia yang sudah sangat kompleks kerusakan sistem-nya dan bobrok masyarakatnya akibat rakusnya kapitalisme selain REVOLUSI.
 
kita berjuang bersama untuk hidup rakyat yang lebih baik, ajak kawan2 yang sepemahaman untuk membentuk "kelompok" karena kita tak dapat berjuang sendiri. 
 
TERIMAKASIH

al-rasyid (fordip)
Reny Pujiastuti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Salam perjuangan,

Saya sepakat dengan pendapat pak dosen sosiolog yang menawarkan terminologi "pembodohan" dari pada menggunakan "kebodohan" untuk situasi bangsa kita sekarang ini. Tapi asal katanya tetap saja "BODOH".

Ada dua hal yang perlu kita pisahkan dari makna dan atau implikasi terminologi pembodohan.

1. ORang yang bisa dibodohi, pastilah orang-orang "bodoh". Kalau orang yang tidak bodoh akan sulit dibodohi.  Jadi proses pembodohan itu bisa terjadi kalau memang masyarakat itu kebanyakan "bodoh" atau istilah yang lebih gamblang itu sebutannya "GOBLOK".  So, nggak bisa dipungkiri bahwa secara kelompok/agregat, kita ini masih tergolong bangsa yang goblok. Tapi sok pinter.

2. Dengan berjalannya waktu dan proses pembodohan, berarti ada aspek yang namanya "KETINGGALAN alias TERBELAKANG" dalam segala bidang dari kelompok/golongan bangsa-bangsa yang pintar dan cerdas.

Pertanyaannya adalah, bagaimana bangsa yang bodoh alias goblok tapi sok pintaar ini mengejar ketertinggalannya?  Ini adalah masalah yang paling besar yang dihadapi oleh bangsa ini.

Pintu terbesar untuk melawan kebodohan adalah sekolah. Bagaimanapun jeleknya sistem pendidikan, disekolah akses informasi akan lebih baik dan kontinyu.  Jadi sekolah, menurut saya tetap penting sekali untuk anak-anak dan generasi muda.  Banyak teori dan pengalaman bahwa pendidikan non formal and informal juga bisa mencerdaskan rakyat, tetapi pendidikan formal tetap paling penting.

Saya sebagai orang miskin, selalu berfikir dan berpendapat, bahwa seharusnya anak-anak dan generasi muda tidak boleh tidak sekolah karena masalah biaya/uang.  Itu prinsip yang mutlak dan azasi, yang seharusnya kita perjuangkan. Murid sekolah boleh memilih berhenti sekolah seharusnya karena secara intelektual dia ada kekurangan, atau karena ada pilihan lain yang lebih menarik, tetapi bukan karena dia tidak mampu membayar uang sekolah atau biaya pendidikan.

Kita lahir tidak bisa memilih harus lahir dari orangtua yang punya banyak uang.  Namun apapun latar belakang ekonomi kita, sekolah adalah hak anak-anak dan generasi muda.

Saya yakin dan sepakat dengan teman-teman, bahwa kita bukan bangsa dengan IQ jongkok.  Jadi kalau ada kesempatan sekolah, saya yakin masyarakat kita bisa cepat pintar.

Point terakhir saya, mari kita perjuangkan pendidikan murah dan atau gratis. Biaya pendidikan harus ditanggung negara. Dari SD sampai Kuliah harus ditanggung negara. Tidak mau tahu alasan apapun, pemerintah harus bertanggung jawab untuk pendidikan rakyatnya.

Marilah kita mulai membuat gerakan menuntut pendidikan murah dari desa-desa sampai ke istana presiden.  Mari kita duduki gedung parlemen/DPR RI dan DPRD seluruh Indonesia. Kita harus memaksa pemerintah untuk membiayai pendidikan untuk anak-anak sampai perguruan tinggi.

Gerakan ini harusnya lebih mudah dan bisa lebih besar dari gerakan reformasi dulu, karena orangtua wali murid pasti mau bergabung.

PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT. DARI SD SAMPAI PERGURUAN TINGGI ADALAH HAK RAKYAT. TIDAK BOLEH ADA LAGI ANAK-ANAK DAN GENERASI MUDA YANG BERHENTI SEKOLAH KARENA MASALAH BIAYA.

Maturnuwun, mari berjuang untuk ini.

Salam,

Reny Pujiastuti

 

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist





Start your day with Yahoo! - make it your home page

Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke