Berita berikut di bawah ini juga disajikan dalam
website http://perso.club-internet.fr/kontak/
PENJELASAN PANITIA PERINGATAN
40 TAHUN TRAGEDI KEMANUSIAAN 1965
Berikut di bawah ini adalah teks pengantar penjelasan PANITIA PERINGATAN 40 TAHUN TRAGEDI KEMANUSIAAN 1965 tentang berdirinya Panitia. Teks ini dapat disimak juga dengan membuka website panitia http://www.geocities.com/tragedi65/ Dalam teks yang disusun dengan nada puitis ini disajikan berbagai soal yang dihadapi jutaan orang korban peristiwa 65
Dari berbagai ungkapan dalam teks ini, yang mengharukan dan juga memancing renungan kita semua, ada kalimat-kalimat yang patut mendapat perhatian khusus dari kita semua.
Dalam
website Panitia Peringatan ini
dapat dibaca susunan panitia (sementara), profile tokoh-tokoh seni budaya
yang menyumbangkan tenaga, jadwal acara (menrut rencana sementara), dan proposal
di berbagai bidang. Bahan-bahan ini dapat dibuka dengan format PDF. Teks
pengantar penjelasan tersebut adalah sebagai berikut :
« Peristiwa kelam yang pecah di
Jakarta pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965 serta lakon kelanjutannya berupa
tragedi kemanusiaan, dialami oleh ratusan ribu hingga jutaan jiwa di berbagai
pelosok Indonesia. Tidak terasa sudah 40 tahun berselang. Namun guratannya masih
terus membekas, urung terhapus dari ingatan korban yang tersisa, keluarga korban
maupun siapa pun yang menjadi saksi atas peristiwa itu, yang diturunkan menjadi
ingatan kolektif hingga generasi sekarang.
« Terlepas dari pertanyaan
siapa sesungguhnya yang menjadi dalang, pihak mana yang patut dipersalahkan
selaku pemicu peristiwa 1 Oktober, gelombang amuk peristiwa memilukan yang
terjadi beberapa bulan kemudian teramat penting untuk dilupakan. Dari genangan
air yang memerah di berbagai hilir sungai di seantero negeri, kita tak lagi
fasih menghitung berapa jumlah korban yang sebenarnya, karena lebih banyak
hilang, tak pernah ditemukan jejak maupun jasadnya. Banyak
anak yang kehilangan orang tua, istri yang kehilangan suami dan masih ribuan
keluarga yang kehilangan sanak saudara yang dicintainya. Mengapa mereka harus
dihilangkan? Apa yang menimpa keluarga yang ditinggalkan? Semua
ini hendaknya memberikan pelajaran berharga bagi kita untuk membangun relasi
yang lebih baik antara warga bangsa yang saat ini masih tersekat-sekat dengan
prasangka dan kebencian. Fragmentasi
sosial yang saat ini kita rasakan adalah buah dari kebencian dan prasangka yang
terus-menerus direproduksi.
Mengungkap dengan bahasa seni adalah penting untuk mengingatkan batin kita akan apa yang terjadi, sekaligus menggugah kita guna mencari tahu mengapa semua harus terjadi. Bukan untuk membuka kembali trauma dan luka lama, melainkan untuk mengingatkan bahwa kita pernah mengalami peristiwa yang sangat menggerus nurani, d imana ratusan ribu saudara kita harus terbantai oleh sesama anak bangsanya sendiri. Penderitaan tidak hanya dialami oleh korban dan orang-orang yang dituduh, tetapi juga keluarga dan kerabat dekat harus mengalami beragam diskriminasi dan marginalisasi. Apakah bangsa ini memang diskriminatif? Sadarkah kita bahwa yang kita diskriminasi adalah saudara-saudara kita sendiri yang kadangkala tidak tahu menahu akan persoalan politik pada masa itu?
« Hari ini, ketika jarak dan
waktu telah sedikit mengendapkan prahara lima windu lalu; kini saatnyalah untuk
memecah kesunyian, menguak ingatan, mengetuk pintu batin, melalui karya cipta
para seniman sebagai cermin nurani manusia guna mempertanyakan kembali:
sesungguhnya seperti apa dampak peristiwa ini? Dampaknya begitu gigantik,
sebutlah salah satunya: torehan trauma kolektif yang terus-menerus dialami oleh
bangsa ini, serta prasangka-prasangka yang terus diwariskan secara
turun-temurun? Bagaimana cara mengatasi luka-luka sejarah ini? Bagaimana
menghadapi stigmatisasi, diskriminasi, amnesia massal akibat versi tunggal
sejarah yang terus-menerus diawetkan hingga kini. »
PANITIA
PERINGATAN 40 TAHUN TRAGEDI KEMANUSIAAN 1965
Jl.
Cipinang Cempedak II no. 52,
Jakarta Timur 13340
Telefon: (021) 3007 2278,
3024 7385
Faksimil: (021) 8590 2728
E-mail:
[EMAIL PROTECTED]
Rekening: Bank Mandiri a/c: 0060004542910
Contact
Person: Garda (08161310591), Dira (08568873464)
***
Seperti pernah diberitakan terlebih dahulu, dalam rangka memperingati dimulainya tragedi kemanusiaan besar di Indonesia semenjak tahun 1965, panitia Peringatan 40 tahun tragedi kemanusiaan 65 akan mengadakan pekan seni budaya Menguak Tabir Merajut Masa Depan yang terdiri dari serangkaian kegiatan berupa: screening film, pameran foto dan artefak, malam budaya dan silaturahmi, diskusi seni budaya dan sastra, talk-show radio mengenai suara korban melawan stigma dan trauma tragedi kemanusiaan 65.
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk menjadi wahana sosialisasi, khususnya bagi generasi muda, tentang tragedi kemanusiaan yang telah terjadi. Dampak yang diharapkan adalah semakin besarnya dukungan publik terhadap upaya memperjuangkan keadilan bagi para korban.
Didapat informasi bahwa pintu Kepanitiaan Bersama ini masih dibuka lebar-lebar bagi siapa pun atau organisasi yang mana pun yang berkomitmen dan bersedia bergabung. Juga nama-nama yang sudah diumumkan selaku anggota Dewan Penasehat kepanitiaan masih bisa bertambah.
Dalam kaitan ini ditegaskan bahwa Panitia Peringatan Tragedi Kemanusiaan '65 menyambut dengan tangan terbuka kesediaan lembaga/organisasi/bahkan perorangan yang hendak menyusul bergabung, untuk dicantumkan dalam bagan kepanitiaan bersama.
* * *
Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
[EMAIL PROTECTED] (langganan)
[EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist
YAHOO! GROUPS LINKS
- Visit your group "indo-marxist" on the web.
- To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
- Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.