Kronologis Pembantaian di Tanak Awu NTB berdasarkan rilis pers 
FSPIdan dan beberapa fax. untuk surat protes anda.

Presiden                   021-3442223
DPR                        021-5715637
Komnas HAM                 021-3925227
Kapolri                    021-7229753
Polda NTB                  0370622305
Polres Lombok Tengah       0370653389

SMS SBY 0811109949

salam
andreas iswinarto


--- In [EMAIL PROTECTED], "fspi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
No                   : 053/K/SJ/09/2005

Lampiran        : -

Perihal                        : Surat Protes

Kepada Yth

Bpk Kepala Kepolisian Republik Indonesia

Di Jakarta



Hal: SURAT PROTES

Dengan Hormat,

Kami- Federasi Serikat Petani Indonesia merupakan suatu organisasi 
perjuangan petani yang sangat peduli dengan kesejahteraan petani dan 
perlindungan hak-hak asasi petani dan mengingat tanggal 24 September 
adalah Hari Tani Nasional, maka FSPI merancang serangkaian kegiatan 
Hari Tani pada tanggal 14-21 September 2005 dengan lokasi di 
Denpasar, Bali  dan Mataram, Nusa Tenggara Barat. Adapun rangkaian 
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

  I. Hari/Tanggal               :&#65007; 13 &#65007;– 17  September 2005

   Tempat                           : Wisma Wisata  Werdha Pura

                                               Jln. Danau Tamblingan 
Denpasar, Bali   Tlp: 0361-288171  

Fax: 0361-286730

   Acara/peserta              : Workshop pertanian berkelanjutan, 
perdagangan dan pangan, 

                                              Jumlah  peserta   30  
orang dari anggota FSPI dan La via Campesina

 

II.  Hari/Tanggal                :   18 – 21 September 2005

Tempat                         :   Balai Pelatihan Kesehatan 
(Bapelkes Mataram)

                                         Jln. Prabu Rangkasari Dasan 
Cermen Cakranegara  Mataram, NTB  

Acara/peserta            : Diskusi peneliti pedesaan dari Land 
Research Action Network dan

                                         simposium  mengenai 
pembaruan agraria berbagai negara,

                                         peserta 100 orang dari 
undangan dan anggota FSPI-LRAN-La Via campesina

III. Hari/Tanggal                : 18 September 2005

         Tempat                          : Desa Tanak Awu, Penujak, 
Lombok Tengah

           Acara/peserta          : Rapat Umum Petani, Jumlah Peserta 
5.000 petani dari anggota

                                                 Serikat Petani  NTB 
(Serta-NTB) dan undangan.

                                 

IV. Hari/Tanggal              :  19 September 2005

        Tempat                          :  Sembalun, lombok Timur   
dan  Kute,  Lombok Tengah

         Acara/peserta           :  berbagi pengalaman sesama petani 
dalam teknologi pertanian

                                                 Jumlah Peserta 100 
orang

Oleh karena itu dengan maksud baik, maka FSPI mengajukan izin 
kegiatan kepada Kepolisian Republik Indonesia pada tanggal 9 
September. Atas permohonan itu, pihak Kepolisian Republik Indonesia 
selanjutnya mengeluarkan izin penyelenggaraan  kegiatan pada tanggal 
12 September 2005 dengan nomor surat No. Pol.: 
SI/YANMIN/785/IX/2005/BAINTELKAM. Berdasarkan surat izin tersebut,  
maka persiapan kegiatan pun berjalan berikut dengan termobilisasinya  
massa untuk menghadiri undangan  sesuai dengan yang sudah 
diagendakan. Sampai pada tanggal 17 September 2005, agenda yang sudah 
dilakukan adalah kegiatan FSPI di Denpasar. 

Namun pada tanggal 17 September 2005 tiba-tiba keluar surat 
kepolisian dengan nomor B/425/IX/2005/Baintelkam yang MENCABUT surat 
izin kegiatan untuk FSPI tersebut dengan alasan sebagaimana bahwa :

POLDA NTB MINTA KEGIATAN TERSEBUT DIBATALKAN DAN ATAU DITUNDA DULU 
KARENA SITUASI DI WILAYAH TERSEBUT KURANG KONDUSIF. 

Sehingga dengan dicabutnya izin surat tersebut, FSPI dimohon untuk 
dengan suka rela menghentikan/membatalkan serangkaian kegiatan 
simposium, kunjungan dan rapat . Surat asli tersebut kami terima 
tanggal 17 September 2005 jam 20.00 wib di kantor sekretariat FSPI di 
Mampang Prapatan XIV/5 Jakarta Selatan dan selanjutnya kami teruskan 
ke Panitia di Mataram..  

Mengingat pada saat itu para undangan di Mataram sudah terkumpul 
menjelang acara kegiatan rapat umum tanggal 18 September 2005, maka 
FSPI tidak mungkin untuk membatalkan kegiatan rapat umum yang 
sebelumnya sudah mendapat izin pihak kepolisian dan sebelumnya sudah 
mendapat izin. Dan tibalah pada hari tersebut – tanggal 18 September 
2005, seluruh undangan rapat umum menuju ke lokasi rapat umum di  
Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah – yang  merupakan 
lokasi dimana akan dibangun  Bandara Internasional di Nusa Tenggara 
Barat.  Namun,  sejak  sekitar Jam 09.00 Wita tgl 18 Sept 2005,  
Polisi sudah melakukan penghadangan dan pembubaran secara paksa atas 
pelaksanaan kegiatan tersebut dan sampai sekarang ini – Jam 13.30 
Wita, mereka sudah masuk kekampung-kampung di desa Tanak Awu untuk 
melakukan oprasi lebih lanjut. 

Akibat aksi penghadangan dan pembubaran paksa tersebut, sekarang ini –
 jam 13.00 WIB tercatat sedikitnya 35 orang tertembak dan 27 
diantaranya tertembak dengan peluru panas. Dari 35 korban sampai 
sekarang ini masih sekitar&#65007; 8 &#65007;orang korban belum dapat dibawa ke 
Rumah 
Sakit karena pihak kepolisian masih menutup akses terhadap lokasi 
kejadian. Selain itu, 3 orang petani telah ditangkap. Angka-angka 
jumlah korban ini – baik yang tertangkap maupun yang tertembak-- 
sangat potensial bertambah kerana sampai laporan ini dibuat pihak 
aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap petani sampai 
ke kampung-kampung. 

Sehubungan dengan hal  tersebut, maka dengan ini kami – Federasi 
Serikat Petani Indonesia  (FSPI) sebagai payung organisasi perjuangan 
kaum tani di tingkat nasional dari Serikat Petani NTB--  mengajukan 
PROTES KERAS terhadap sikap POLRI yyang mencabut izin pelaksanaan 
kegiatan secara mendadak dan melakukan pembubaran paksa yang telah 
mengakibatkan jatuh korban kepada pihak petani. 

Atas dasar itu kami menuntut kepada Kapolri untuk segera  :

  1.. Memerintahkan Kapolda NTB untuk segera menarik pasukannya 
  2.. Bertanggungjawab secara penuh atas kejadian ini. 
  3.. Melakukan evakuasi korban luka-luka agar mendapatkan perawatan 
medis yang memadai demi kemanusiaan. 
  4.. Membebaskan semua petani yang di tangkap 
  5.. Mendukung pelaksanaan rangkaian kegiatan Hari Tani Nasional ini 
sampai selesai tanpa ada penggunaan senjata dan kekerasan.
Demikian surat ini kami sampaikan, semoga pihak yang terkait dapat 
memperhatikan dan menjalankan amanat yang kami sampaikan ini.

Jakarta, 18 September  2005

Badan Pelaksana Federasi (BPF)

Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI)



Henry Saragih

Sekretaris Jenderal

 

Tembusan;

  1.. Presiden RI 
  2.. DPR RI 
  3.. Komnas HAM 
  4.. Gubernur Nusa Tenggara Barat 
  5.. Bupati Kabupaten Lombok Tengah 
  6.. Pers (Harian Kompas, Republika, Media Indonesia, The Jakarta 
Post, Bisnis Indonesia, RCTI, SCTV, TPI, Metro TV, Trans TV, Lativi, 
Antv, Indosiar dll )
 
**********************************************************************
**********************************************************************
******************************************************

Kronologis Penembakan Petani oleh Polisi di Acara Rapat Umum Petani, 
Tanak Awu: Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (hingga pukul 12:30)

Jam 9 pagi, 4 truk dari aparat kepolisian menuju lokasi 

Selang sekitar 15 menit ditambah 10 truk dengan ditambah satuan brimob

Aparat mendesak untuk membubarkan acara, 

Massa meminta negosiasi 20 menit untuk membacakan pernyataan sikap

Sebelum selesai 20 menit, hitungan mundur dilakukan oleh aparat: 
hingga hitungan ketiga, aparat langsung merusak panggung, taring

Massa mundur langsung ke dalam kampong sepanjang 4 km

Seiring didesak mundur, polisi menembak ke atas, dan selanjutnya 
diiringi tembakan ke arah maassa yang lari ke dalam kampong

Korban penembakan:

Massa yang tertembak secara keseluruhan ada 27 orang dengan peluru 
karet dan timah panas, 8 orang disiksa: diinjak di lokasi, dan dari 
total 35 orang baru 25 orang yang bisa dievakuasi di rumah sakit umum 
di Mataram, dan satu dari mereka adalah anak-anak. Sisa dari 
seluruhnya masih belum dapat diidentifikasi maupun dievakuasi.

Korban lain:

Korban yang ditahan oleh polisi antara lain Haji Iskandar, dan Ina 
Sakrina.
--- End forwarded message ---







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke