bukannya diual ma PMI, tapi darah yang di donorkan itu kan harus di cek apakah ada kontaminan atau yang lainnya misalnya virus atau yang lain. bag darahnya juga harus beli. perawatnya juga mesti gajian. selain itu PMI juga kan butuh operasioal. darahnya sih gratis, tapi prosesnya sapa yang bayar. menurut saya realistis kok. kalau mau liat jeleknya orang lain banyak banget deh. tapi qta kan melihat ya baik nya biar tidak stress dan cepat tua. jangankan darah orang yang di PMI, darah ayam atau sapi aja beli kok di pasar. PMI juga tidak maksa min darah kepada pendonor, kalau tidak rela ya gpp ga donor. tengkiu....
________________________________ From: Bapaknya Danis <indojavam...@yahoo.com> To: indofirstaid@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 3, 2009 2:32:48 AM Subject: Re: [indofirstaid.org]: Judul Artikel di Kompas.com Menyesatkan Betul sekali yg diungkapkan Agung,pertanyaan2 itu juga ada dibenak saya sejak dulu kala,Darah kok diperjual belikan,kalo pada akhirnya darah itu dijual oleh PMI ya seharusnya si pendonor darah tsb mendapat imbalannya juga donk.Si pendonor dg sukarela alias gratis mendonorkan darahnya,ekh lha kok sama PMI darahnya dijual dan terkadang harganya dimark up luar biasa apalagi kalau calo sudah bermain dalam jual beli darah tsb.Saya tetap gak habis pikir dg praktek jual beli darah tsb,lembaga spt PMI pasti mendapatkan subsidi buat pembelian2 kantong darah,reagen dll,kenapa biaya2 tsb dibebankan kepada org yg membutuhkan darah yg notabene sedang kesusahan.Dan lucunya dlm perinciannya terkadang ada biaya buat"yg lain-lain"itu kalimat yg menyesatkan. Sampai kapanpun saya tidak akan rela kalau darah tsb diperjual belikan,wong yg ngasih darah aja gratis kok merelakan darahnya disedot dg niat membantu org lain,kenapa setelah itu kok malah dijual mahal. Janganlah membiasakan praktek2 pungli dalam hal sekecil apapun dg berlindung dibalik peraturan2 yg bisa dibikin kayak pasal2 karet yg lentur,apalagi untuk kepentingan sosial. --- On Fri, 1/5/09, agu...@bukitmakmur. com <agu...@bukitmakmur. com> wrote: From: agu...@bukitmakmur. com <agu...@bukitmakmur. com> Subject: Re: [indofirstaid. org]: Judul Artikel di Kompas.com Menyesatkan To: indofirstaid@ yahoogroups. com Cc: 1001b...@yahoogroup s.com, bat...@yahoogroups. com, "(indobackpacker@ yahoogroups. com)" <indobackpacker@ yahoogroups. com>, indofirstaid@ yahoogroups. com, "itn-alumni" <itn-alu...@yahoogro ups.com>, "ITN Ngalam" <itn-mal...@yahoogro ups.com>, "Alumni Jabotabek" <itnmalang-jabodetab e...@googlegroups. com>, jalanmelulu@ yahoogroups. com, "nature_trekker@ yahoogroups. com" <nature_trekker@ yahoogroups. com>, sabtuminggu@ yahoogroups. com Date: Friday, 1 May, 2009, 1:25 PM SEMANGAT PAGI DAN KABAR LUAR BIASA! Menarik tetapi tetap tidak memecahkan kebingungan di kepala saya.... 1. Saya dan sebagian besar rakyat republik ini sudah dipunguti berbagai pungutan resmi yang bernama 'pajak' tetapi kok ya orang sakit harus masih membayar? Kok mau transfusi darah masih harus membayar? Jadi kemana duit yang dipungut tiap bulannya ini? 2. PMI apakah lembaga swasta? Sampai harus mengeluarkan duit sendiri untuk uang bensin segala macam? Emang negara kita yang kaya raya yang punya dokter kesehatan yang jagoan dan dibangga-banggakan oleh dokter dan tenaga kesehatan respublik ini yang sampai membuat WHO dan negerinya mas Obama gonjang-ganjing gara-gara 'plu manuk' ini gak sanggup ya mbayarin biaya operasional PMI? Opo menkes gak sempat kali ya mikirin yang ginian? Yang dipikirin opo yen ngono? 3. Darahnya memang dari masyarakat, tetapi sopo sing nyedot darahnya? Rumah sakit sendiri? Setahu saya rumah sakit gak ada deh servis ginian... Lha kalo saya pergi ke tempat sedot darah, terus yang tukang nyedotnya itu ngambil darah saya, terus diberikan ke orang, dan kemudian baru ketahuan bahwa saya ini punya penyakit yang berkategori BBP, baru ribut ditarik terus yang salah saya atau tukang sedot tadi?Namanya bayar untuk mendapatkan suatu barang, itu namanya transaksi jual beli, hanya saja bahasanya diperhalus 'uang pengganti biaya bensin', 'uang pengganti biaya kantung darah' etc itu sih 'jas buka ikete blangkon' kata den bagus ngarso kepada sronto... Lha apa bedanya dengan saya yang jual air keliling, saya kasih tahu ke orang-orang yang pake jasa air saya, ini uang untuk pengganti kringet saya, pengganti biaya ban saya, pengganti jerigen saya, pengganti ember saya, etc? Kalau memang niat, ya sudah gratis dong! Mau kaya mau miskin, harusnya gratis... tis... tis... tis... orang kaya juga mbayar pajak kok... wajar dong ketika ia sakit sekali waktu gratis untuk transfusi darah, toh kalau dihitung-hitung yang lebih sering sakit di RS kita ini orang miskin khan daripada orang kaya? Kok ya masih tegel ngambil uang dari rakyat yang sudah melarat, sakit lagi! Cheers, Agung SARONO ------------ --------- Work Safe | Work Smart | Work Easy Manage Your Workplace Manage Your People Control Your Risk +62 852 85 85 85 80 cak phi <han...@gmail. com> Sent by: indofirstaid@ yahoogroups. com 04/21/2009 07:22 PM Please respond to indofirstaid@ yahoogroups. com To itn-alumni <itn-alu...@yahoogro ups.com>, ITN Ngalam <itn-mal...@yahoogro ups.com>, Alumni Jabotabek <itnmalang-jabodetab e...@googlegroups. com> cc "nature_trekker@ yahoogroups. com" <nature_trekker@ yahoogroups. com>, jalanmelulu@ yahoogroups. com, sabtuminggu@ yahoogroups. com, bat...@yahoogroups. com, 1001b...@yahoogroup s.com, indofirstaid@ yahoogroups. com, "(indobackpacker@ yahoogroups. com)" <indobackpacker@ yahoogroups. com> Subject [indofirstaid. org]: Judul Artikel di Kompas.com Menyesatkan silahkan di check di sini : http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/04/21/ 14185891/ Wah..Darah. PMI.Mengandung. Virus.HIVAIDS dari judul itu, secara sekilas menyebutkan bahwa PMI menyalurkan darah ke masyarakat yang mengandung virus HIV/AIDS, padahal kalau kita baca lebih detail, ternyata itu darah dari masyarakat, bukan yang di keluarkan oleh PMI dan di berikan ke Rumah Sakit. Darah yang baru disumbangkan oleh pendonor tidak secara langsung bisa di transfusikan ke pasien, karena ada prosedur yang harus di lakukan untuk melakukan pengechekan kondisi darah tersebut, terutama untuk penyakit2 berbahaya, misalnya HIV/AIDS, Hepatitis B, dll. Dan untuk melakukan ini, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. setelah darah selesai pun tidak langsung di berikan ke pasien, menskipun itu mempunyai golongan darah yang sama, karena ada prosedur lagi untuk dilakukan pencocokan karakter darah nya. itulah makanya ada BIAYA PENGGANTIAN DARAH. Ingat...PMI TIDAK MENJUAL DARAH. terjadi hal salah kaprah di masyarakat, bahwa PMI MENJUAL DARAH. Biaya ini di bebankan untuk melakukan pengecheckan diatas, serta biaya2 lain, seperti biaya kantor, tenaga orang nya, biaya bensin, alat pengecheckan, jarum (sekali pakai), dll. Kantong sampai saat ini masih imprt dari Jepun. JAdi persepsi PMI MENJUAL DARAH ADALAH SALAH. semua biaya semata2 untuk mengganti biaya2 diatas. silahkan mengecheck disini : - http://www.opensubs criber.com/ message/dokter@ itb.ac.id/ 3544636.html - http://utdd- pmijateng. blogspot. com/ - http://www.pmiutdsb y.org/darah. php - http://rapi- nusantara. net/index2. php?option= com_content&do_pdf=1&id=117 seharusnya media sebesar KOMPAS bisa lebih bijaksana dalam membuat sebuah berita. Netral, dan memberikan fakta yang sebenarnya. Bukan membuat judul yang menyesatkan seperti ini. Memang tuntutan komersil kadang lebih mengalahkan netralitas pers. any comment..?? thanks Mokhtar Hanafi Alumni KSR PMI Unit ITN Malang ex Anggota PMI Cabang Kota Malang ________________________________ Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail. com.