Selamat pagi sdr yunis..
saya ingin mencoba membantu menjawab.

Hipothermia terjadi apabila suhu inti tubuh mengalami penurunan di bawah 35 c. 
Jadi, Prinsip dasar penanganan Hipothermia adalah memanaskan kembali suhu inti 
tersebut.

NAMUN, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemanasan kembali, karena:
1. Usaha pemanasan yang terlalu cepat, dapat menyebabkan aritmia atau gagal 
jantung. ini berkaitan dengan pelebaran pembuluh darah yang terlalu cepat 
sehingga dapat menyababkan syok, asidosis, serta meningkatnya beban jantung.
2. Terjadinya hipothermia saat di atas gunung (pendakian) biasanya disebabkan 
oleh :
    - Pakaian yang basah (krn hujan atau keringat saat pendakian)
    - Hembusan angin dingin
    - Kurangnya sumber glukosa dalam tubuh (glukosa dibutuhkan tubuh untuk 
usaha peningkatan suhu tubuh)

Dari kedua hal diatas maka langkah yang harus diambil adalah :
1. Hindari penderita dari hembusan angin (buat selter/tenda)
2. Ganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering
3. Gunakan pakaian secara berlapis (3-5 lapis), cara ini jauh lebih efektif 
dalam menghangatkan tubuh dibanding menggunakan jaket yang tebal (karena 
mengurangi ruang udara yang merupakan konduktor yang baik untuk suhu dingin)
4. Selimuti dengan almunium blanket (jika ada) dan masukkan ke dalam sleeping 
bag (jika ada)
5. Panaskan tubuh penderita secara pasif (dengan membuat udara sekitar menjadi 
hangat) misalnya dngan menyalakan lampu badai di dalam selter
6. Jika sadar, berikan minuman hangat jika mungkin manis, secara perlahan 
(menggunakan sendok). Hal ini untuk menghindari terjadinya pemanasan tubuh 
terlalu cepat.
7. Jika terjadi penurunan kesadaran, posisikan miring (posisi pemulihan) untuk 
mempertahankan jalan napas
8. Jika sudah stabil dan sadar penuh, segera turun, jangan melanjutkan pendakian

Pemanasan menggunakan botol berisi air hangat yang diletakkan pada pembuluh 
darah besar yang mendekati kulit (leher, ketiak dan lipat paha), saat ini 
menjadi perdebatan karena bisa menyebabkan pemanasan terlalu cepat.
Jadi saya mengambil jalan tengahnya, botol air hangat tersebut diletakkan 
didalam sleeping bag, namun tidak mnyentuh kulit penderita. Dengan cara ini 
dapat menunjang pemanasan secara pasif (yaitu memanaskan udara di dalam 
sleeping bag)

Namun yang paling penting adalah pencegahan.
1. Jangan mendaki terlalu cepat (tubuh membutuhkan penyesuaian suhu dan 
aklimatisasi)
2. Jangan menggunakan jaket saat berjalan (krn saat istirahat, jaket yang 
harusnya menjadi penghangat, malah dingin karena basah oleh keringat)
3. Latih stamina sebelum pendakian
4. Bawalah makanan yang memadai (sebagai sumber energi)
5. Bawalah peralatan pertolongan pertama, termasuk almunium blanket. 
6. Pilihlah sleeping bag yang berbahan parasut luar dalam dan pas dengan badan 
(tidak terlalu besar). Keuntungannya selain ringan dan kecil, bahan parasut 
dapat memperangkap panas yang dikeluarkan tubuh, sehingga udara dalam sleeping 
bag menjadi hangat.

semoga membantu

salam
adhi nugroho
 




________________________________
From: Yunis Afifi <fie_vict...@yahoo.co.id>
To: indofirstaid@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 12, 2009 3:54:51 PM
Subject: [indofirstaid.org]: (unknown)






bagaimana menolong korban hipotermia di atas gunung?

Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. Rasakan 
bedanya! http://id.mail. yahoo.com

   


      

Kirim email ke