Menurut data Depertemen pelatihan (Training departement) Pro Emergency
tercatat sampai dengan akhir 2009 telah 1000 orang perawat yang
mengikuti dan mendapatkan sertifikat pelatihan Basic Trauma Life
Support For Nurse (BTLS for Nurse) dari Pro Emergency. Perawat tersebut
berasal dari berbagai daerah di indonesia mulai dari Nagroe Aceh
Darussalam, Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten,
Jakarta, Bogor, Bandung, Majalengka, Cirebon, Tasikmalaya, Banjarmasin,
Sampai dengan Jayapura.

Pelatihan BCLS dan BTLS memang sudah menjadi pelatihan wajib dan
menjadi tuntutan bagi perawat, terutama yang akan bergelut dibidang
penanganan penderita gawat darurat. Pelatihan ini juga merupakan
pelatihan yang sinergi dengan pelatihan yang harus di ikuti oleh dokter
yaitu ATLS dan ACLS.

Pelatihan BTLS, BCLS, ATLS dan ACLS terus di galakan sehubungan dengan
tingkat kematian yang sangat tinggi terutama pada kegawatan Trauma dan
Kardiovaskuler. Untuk trauma angka kematian yang tinggi terjadi karena
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana alam,
terorisme dan kecelakaan yang tinggi. Sedangkan pelatihan BCLS
merupakan respons dari bergesernya pola penyakit kearah penyakit
degeneratif seperti penyakit jantung, hipertensi dan stroke.

Semua perawat seharusnya mengikuti pelatihan BTLS dan BCLS, hal ini
karena perawat merupakan petugas yang berdiri di garda depan pelayanan
dan senantiasa berada di samping pasien selama 24 jam. Setiap pasien
berpotensi mengalami kegawatan, apabila perawat tidak dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan penanganan kegawatan maka keselamatan jiwa
pasien tidak akan dapat dipertahankan secara optimal.

Dengan semakin tingginya standar tuntutan pasar maka mau tidak mau
perawat harus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan
khusus, termasuk sertifikasi kompetensi untuk merebut dan merespons
pasar kerja. Pengetahuan yang didapatkan di bangku pendidikan formal
tentu tidak cukup untuk membekali perawat (terutama lulusan baru) untuk
bersaing di pasara kerja. Hasil survey sederhana menunjukan bahwa
perawat yang memiliki sertifikat BTLS dan BCLS lebih laku di pasar
kerja baik dalam maupun luar negeri. Salah satu contohnya adalah
Departemen Kesehatan mensyaratkan Tenaga Kerja Haji Indonesia (TKHI)
harus memiliki sertifikat BCLS.

--
Posting oleh PRO EMERGENCY ke PRO EMERGENCY pada 1/17/2010 02:04:00 PM

Kirim email ke