----------------------------------------------------------
FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online
go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html
- FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE -
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

Subject: KPP HAM Panggil Uskup Belo ke Jakarta

Untuk memperoleh informasi lebih jelas, mengedepankan fairness, serta untuk
menuntaskan masalah, Komisi Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (KPP
HAM), segera menyurati Uskup Dili Mgr Carlos Filipe Ximenes Belo SDB, agar
datang ke Jakarta. Belo diharapkan memberi keterangan kepada KPP HAM tentang
berbagai masalah pelanggaran HAM serta pembumihangusan Timor Timur (Timtim)
pasca penentuan pendapat. Demikian dikemukakan Ketua KPP HAM Dr Albert
Hasibuan tatkala dihubungi di kediamannya, Minggu (2/1). Hasibuan
menyatakan, jika Belo berhalangan datang memenuhi undangan KPP HAM ke
Jakarta, maka seorang anggota KPP HAM akan diutus ke Dili menemui Belo.

Keterangan Belo, sebut Hasibuan, amat penting untuk memperjelas semua
masalah yang kurang terang. Sebab Belo diyakini tahu banyak masalah, dan
tentu cukup memperoleh laporan dari warga Timtim. Uskup Filipe Ximenes Belo
pasti dapat menerangkan apa sesungguhnya yang terjadi di Timtim.

"Lagi pula, berdasarkan evaluasi KPP HAM atas dialog dan pemeriksaaan
terhadap sejumlah pejabat, terdapat kecenderungan upaya beberapa orang untuk
mendorong masalah tersebut ke beberapa instansi lain dan bahkan ke bawahan
mereka. Upaya ini tampak menonjol," kata Hasibuan.

Ketua KPP HAM mengharapkan, setelah semua pemeriksaan selesai, termasuk atas
Uskup Belo, KPP HAM dapat melakukan evaluasi final yang kritis. Dari
evaluasi tersebut dapat dirumuskan suatu laporan maupun
rekomendasi-rekomendasi KPP HAM tentang siapa-siapa yang bertanggung jawab
atas pelanggaran HAM di Timtim pasca-penentuan pendapat. Laporan itu pun
akan disampaikan ke Komnas HAM sekaligus diumumkan kepada publik. Laporan
serta pengumuman tersebut sebagai wujud akuntabilitas KPP HAM.

Faisal Tanjung

Albert Hasibuan mengungkapkan pula, selain Uskup Belo, KPP HAM juga akan
meminta keterangan mantan Menko Polkam Faisal Tanjung. "Tanjung diharapkan
datang ke KPP HAM, terutama untuk menerangkan mengenai apa yang disebut
dokumen Garnadi (asisten Menko Polkam) tanggal 3 Juli 1999 yang ditujukan
kepada Menko Polkam Faisal Tanjung.

Ketika dialog dengan KPP HAM, Mayjen (Purn) Garnadi mengakui menandatangani
dokumen tersebut. Namun ia tidak mengakui isinya. Oleh karena itu, menurut
Ketua KPP HAM, kehadiran mantan Menko Polkam Jenderal (purn) Faisal Tanjung
penting untuk menerangkan kepada KPP HAM adanya dokumen Garnadi tersebut.
Sebab dokumen itu dengan jelas menyatakan adanya pengungsi besar-besaran,
serta adanya aksi perusakan fasilitas/obyek-obyek vital, apabila opsi kedua
menjadi kenyataan.

Menjawab pertanyaan mengenai apakah mantan Presiden BJ Habibie, perlu pula
dipanggil untuk dimintai keterangannya, Albert Hasibuan berucap, "Saya pikir
KPP HAM sebaiknya harus lebih dulu mencari bukti-bukti tentang putusan
politik BJ Habibie, yakni tentang dua opsi untuk rakyat Timtim. Apakah
pembuktian itu adalah by omission (penghilangan atau kelalaian-Red) atau
secara langsung terlibat dalam instruksi tentang pembumihangusan Timtim."

"Saya kira KPP HAM akan menunggu pembuktian itu dan menunggu memanggil BJ
Habibie," cetusnya.

Mengenai Sander Thoenis, wartawan Financial Times, yang terbunuh tanggal 21
September 1999, dan mayatnya ditemukan di Becora, Dili, Hasibuan
menyebutkan, KPP HAM akan mengirimkan salah seorang anggotanya untuk pergi
ke Dili mencari bukti-bukti kematian Thoenis.

Ini menjadi menarik, sebab menurut data yang ada, Sander Thoenis tewas
tanggal 21 September 1999, antara 16.30 sampai 17.45 di Becora, Dili. Hal
itu sedikit banyak menyangkut personel Batalyon 745 yang sedang dievakuasi
dari Los Palos ke Kupang, melalui Dili. Hal ini pun harus dibuktikan dengan visum.***

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 3 Jan 2000 jam 04:10:07 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke