----------------------------------------------------------
FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online
go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html
- FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE -
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

JAKARTA- JAWA POS

Kabar seputar reshuffle (penggantian) terhadap beberapa menteri anggota
Kabinet Persatuan Nasional semakin menghangat. Bahkan, daftar siapa saja
yang bakal tergusur sudah beredar di kalangan terbatas di ibu kota.

Salah satu pengurus teras DPP Golkar, Ade Komaruddin, kepada Jawa Pos
kemarin terang-terangan memberikan nama-nama menteri yang masuk daftar
gusur. ''Ada delapan menteri yang segera diganti. Saya mendengar dari sumber
yang sangat layak dipercaya,'' kata Ade.

Hanya, ketika didesak untuk menyebutkan sumbernya, Ade mengelak. ''Sudahlah,
pokoknya, sumbernya sangat kuat dan bisa dipercaya.''

Jawa Pos kemarin memberitakan beberapa nama yang mungkin akan digusur oleh
Gus Dur. Satu nama baru yang muncul adalah Menko Polkam Jenderal TNI
Wiranto. Nama-nama lainnya sudah beredar jauh hari sebelumnya; Menaker Bomer
Pasaribu, Menperindag Jusuf Kalla, dan Kepala Sekretariat Negara Ali Rahman.

Menurut Ade, dirinya mendengar kabar reshuffle kabinet sudah cukup lama.
Tetapi, kabar yang cukup akurat baru dia peroleh beberapa hari lalu.

Ketika disodorkan nama Jenderal Wiranto yang sekarang tengah diincar KPP
HAM, Ade membenarkannya. Tetapi, menurut versinya, bukan Pangab Laksamana
Widodo yang bakal mengisi posisi Wiranto, melainkan Prof Dr Juwono Sudarsono
yang sekarang menteri pertahanan.

Sementara itu, posisi Menhan yang ditinggalkan Juwono, kata Ade, mungkin
akan digantikan Letjen TNI Agum Gumelar (Menhub) atau Letjen TNI Abdullah
Mahmud Hendropriyono, mantan menteri transmigrasi. Agum masuk nominasi
pengganti Menhan karena dia masih militer aktif. Dia satu angkatan dengan
Jenderal TNI Wiranto karena sama-sama alumnus AMN 1968. Sedangkan Letjen TNI
Hendropriyono juga masih aktif. Dia alumnus AMN 1967.

Menurut Ade, peluang Agum dan Hendro masih terbuka luas. Bukan sekadar
mengisi lowongan yang ditinggal Wiranto, tetapi mungkin juga bisa menggeser
Widodo, yang menurut Ade, juga masuk daftar gusur karena dianggap tidak
cekatan dalam menangani masalah-masalah keamanan.

Agum maupun Hendro, kata Ade, sama-sama berpeluang menempati salah satu
posisi -Pangab atau Menhan- karena keduanya mempunyai kemampuan yang
sama-sama baik di kedua pos itu.

Tetapi, menurut sumber-sumber di lingkungan TNI, yang paling pas menduduki
posisi Pangab adalah Hendro, yang dianggap lebih tegas dan cepat dalam
mengambil keputusan atas setiap persoalan keamanan. Selain itu, Hendro
memiliki akses yang kuat. Selain mempunyai lobi ke Mega dan Gus Dur, dia
punya hubungan kuat dengan Ketua MPR Prof Dr Amien Rais.

Bagaimana halnya dengan posisi Menaker, Menperindag, dan sekretaris negara
yang bakal lowong? Menurut Ade, Menaker akan diisi Muchyar Yara, yang kini
masih menjabat wakil bendahara DPP Golkar. Sedangkan posisi Menperindag,
kabarnya, akan ditempati kader NU, KH Rozi Munir, yang kini menjadi Sekjen
Meneg BUMN. Posisi Ali Rahman akan dirangkap Menteri Negara Eksplorasi
Kelautan Sarwono Kusumaatmaja. ''Itu yang bisa saya katakan. Yang lain saya
tidak tahu,'' tandas Ade.

Sumber lain mengatakan bahwa Gus Dur memang menghendaki Ali Rahman segera
diganti. Bukan karena alasan KKN, tetapi Ali dianggap tidak cekatan dalam
menangani kesekretariatan. Gus Dur menginginkan Sarwono, tetapi masih ada
masalah yang menyebabkan tarik-ulur. Sebab, menurut sumber itu, PDI
Perjuangan minta jatah untuk mengisi pos yang ditinggal Sarwono. Orang yang
dijagokan PDI Perjuangan adalah Dimyati Hartono. Tetapi, sumber itu
pesimistis terhadap kemampuan Dimyati. Menurut Ade Komaruddin, ia tidak tahu
pertimbangan apa yang dipakai Presiden Gus Dur jika reshuffle tersebut
benar-benar dilaksanakan. Ia sendiri mengaku kaget dengan pergantian
besar-besaran itu. Sebab, menurut Ade, jika pergantian semacam itu
terus-menerus dilakukan, masyarakat akan terus-menerus dirugikan. ''Kalau
terus-menerus begini, kapan kabinet itu bisa bekerja dengan baik,'' tandas
Ade. Namun, lebih jauh Ade melihat Presiden Gus Dur berusaha memasang
menteri-menterinya secara murni. Artinya, Gus Dur tidak mau para pembantunya
disusun berdasarkan kompromi politik. ''Saya lihat Gus Dur sangat
menyesalkan menteri-menterinya sekarang. Jadi, dia berusaha menempatkan
orang-orang yang bisa diajak bekerja sama,'' ujarnya. Meski demikian, Ade
menyesalkan proses pergantian tersebut. Menurut dia, Gus Dur sebaiknya tidak
memaksakan pembenaran dalam pencopotan menteri-menterinya. Kalaupun ada
dugaan KKN atau melakukan pelanggaran HAM, sebaiknya menunggu proses hukum
dulu. ''Mekanisme hukum harus ditaati. Meskipun kita sadari soal
ganti-mengganti itu memang hak prerogatif presiden,'' tandas Ade. Sementara
itu, versi lain datang dari anggota DPR asal Fraksi Kebangkitan Bangsa
(FKB), Effendy Choiri. Menurut Effendy, sepengetahuan FKB, menteri-menteri
yang akan diganti, antara lain, Sekneg Ali Rahman, Menaker Bomer Pasaribu,
Menperindag Jusuf Kalla, dan Menko Polkam Wiranto.

Effendy mendengar, posisi Ali Rahman sebagai Sekneg akan digantikan Sarwono
merangkap menteri negara eksplorasi laut. Posisi Bomer sebagai Menaker akan
digantikan Rozi Munir. Sedangkan posisi Menperindag Jusuf Kalla masih
diperebutkan dua nama; Dr Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dan Wakil Sekjen DPP
Golkar Muchyar Yara. ''Sepertinya, yang fixed Pak Dorodjatun,'' katanya.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi Jawa Pos tadi malam, Rozi Munir mengaku
tidak mendengar mengenai namanya yang dijagokan menjadi menteri. ''Saya baru
pulang umrah. Jadi, tidak mendengar apa pun tentang reshuffle,'' katanya.

Ditanya apakah Gus Dur sudah menghubunginya, Rozi menegaskan bahwa sampai
tadi malam belum menerima kabar apa pun dari istana. ''Saya ini puasa, saya
juga baru saja umrah, masak saya berdusta. Saya benar-benar belum dihubungi
presiden,'' tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Muchyar Yara. Dihubungi Jawa Pos akhir pekan
lalu, ia menyatakan belum mengetahui rencana presiden menunjuknya sebagai
menteri. ''Saya malah baru dengar dari Anda,'' ujarnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri tadi malam sudah
kembali ke tanah air. Rombongan dengan menggunakan pesawat khusus tiba di
Lanud Halim Perdana Kusuma pada pukul 19.00 WIB. Dalam rombongan wakil
presiden itu, juga ikut serta Meneg Pembinaan BUMN.

Menurut Ketua Komisi IX DPR RI Zulvan Lindan, Megawati diminta segera pulang
ke tanah air dari kunjungannya ke Hongkong untuk dimintai pertimbangan.
Dikatakan, salah satunya menyangkut rencana reshuffle kabinet yang akan
dilakukan presiden dalam waktu dekat ini.

Ia mengaku telah mengetahui rencana Gus Dur menggeser dan mengganti sejumlah
menterinya. ''Bisa jadi, Gus Dur memang akan melakukan reshuffle beberapa
menterinya. Tetapi, bisa juga menteri-menteri yang ada hanya akan ditukar
jabatannya,'' kata Zulvan.

Zulvan mengatakan bahwa dia memang mendengar rencana ada penggantian
sejumlah menteri, seperti Menko Polkam Jenderal TNI Wiranto, Menteri Tenaga
Kerja Bomer Pasaribu, dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla.
Selain itu, yang masuk daftar untuk diganti adalah Kepala Sekretariat Negara
Ali Rahman.

Khusus untuk jabatan sekretariat negara, menurut Zulvan, akan dirangkap
Menteri Negara Eksplorasi Kelautan Sarwono Kusumaatmadja. Sarwono akan
merangkap jabatan itu karena tidak mungkin meninggalkan jabatan menteri
kelautan yang memang sudah menjadi keahliannya.

''Kalau, menurut saya, tidak mungkin keahliannya di bidang kelautan
ditinggalkan begitu saja. Pak Sarwono kan sudah menggelutinya lama,''
tegasnya. Apalagi, lanjutnya, Sarwono juga meneruskan cita-cita kakaknya,
Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmaja.***

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 3 Jan 2000 jam 04:09:11 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke