----------------------------------------------------------
Visit Indonesia Daily News Online HomePage:
http://www.indo-news.com/
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

SMUR ACEH PERINGATI 365 HARI TRAGEDI BERDARAH PUSONG.

BANDA ACEH, Radio Nikoya-FM (Selasa, 4/1).
Genap sudah setahun peristiwa atau tragedi Pusong terlewati yang hingga kini
belum ada upaya hukum untuk menyelesaikan kasus yang telah mengorbankan 6
orang warga sipil tewas dan puluhan lainnya luka-luka terkena peluru serta
meninggalkan trauma yang paling dalam bagi masyarakat di desa nelayan
kawasan pusat kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara. Tentunya masih saja
belum bisa hilang dalam ingatan masyarakat Zona Industri Raksasa itu
bagaimana terlihat mayat-mayat terbujur dengan berlumuran darah di depan
toko-toko di jalan protokol kota itu, peristiwa berdarah 3 Januari setahun
yang lalu itu diawali dengan demonstrasi masyarakat ke kantor DPRD Aceh
Utara untuk menuntut keadilan, namun dalam perjalan dari Mesjid Pusong Baru
ketika melintas didepan Pendopo Bupati Aceh Utara, masyarakat dihadiahi
dengan hujanan peluru dan tindakan kekerasan aparat keamanan dari Linud 100,
sehingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang kebanyakan adalah perempuan
dan anak-anak.

Peringatan setahun tragedi Pusong itu dilakukan oleh bufer aksi mahasiswa
pro demokrasi, Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR Aceh) melalui aksi
pagelaran foto-foto tragedi pembantaian rakyat itu di taman kota, samping
Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Bagi SMUR Aceh tragedi ini sangat
penting, karena sehari tragedi berdarah itu, SMUR Aceh menempatkan Posko
Kemanusiaan untuk pertama sekali di wilayah bekas DOM tersebut, sejak itu
lahirlah puluhan posko-pokso kemanusiaan SMUR Aceh lainnya diseluruh Daerah
Istimewa Aceh di setiap peristiwa yang mengorbankan rakyat sipil. Sekretaris
Jenderal (Sekjen) SMUR Aceh, Tarmizi. MSi, kepada redaksi Radio Nikoya-FM,
pagi tadi (4/1), mengatakan, " sudah ratusan janji kita dengar dari
pemerintah baik sipil maupun militer yang akhirnya untuk mereka ingkari lagi
sendiri, jenderal TNI Wiranto pernah berjanji, mantan Presiden B.J. Habibie
juga berjanji, janji itu tidak pernah terbukti hingga hari ini. Militer tida
k pernah dapat menghargai demokrasi, tidak pernah dapat menghargai Hak Asasi
Manusia (HAM) mereka hanya dapat menghargai atasannya saja, tetapi para
jenderal tidak pernah mengakui kesalahan, hal ini terbukti dengan tidak
pernah ada pengadilan terhadap pelanggar HAM, padahal dalam beberapa
peristiwa pelakunya sangat jelas. Hukum Indonesia hanya berlaku untuk tukang
becak, petani, orang miskin dan buruh pabrik, tidak untuk penguasa - apalagi
untuk militer", katanya.

Furqan, Korlap SMUR Aceh menambahkan, "kita lihat, pengambilan keputusan
dari tingkat Kecamatan adalah Koramil/Polsek, di tingkat Kabupaten oleh
Kodim/Polres/Kakansospol sampai dengan tingkat Nasional, semuanya berada di
tangan militer. Tidak mungkin demokrasi itu lahir dari ujung senapan, tidak
mungkin demokrasi itu berjalan baik kalau militer belum di kembalikan ke
barak-barak yang jauh dari kehidupan politik".

Dalam peringatan 365 hari tragedi berdarah Pusong itu, SMUR Aceh
mengeluarkan pernyataan sikap tegasnya, antara lain, mengutuk pembantai
Pusong dan mendesak pemerintah serta masyarakat Internasonal untuk mengadili
pelaku pembantaian tersebut, mendesak pembubaran institusi militer dari
Koramil sampai dengan Kodam, mendesak pemerintah untuk menarik pasukan
non-organik dari Aceh dan kemudian menyerahkan keamanan sepenuhnya pada
rakyat Aceh, menghimbau kepada seluruh rakyat untuk menolak segala bentuk
militerisme untuk berlangsung dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
berakibat pada tindak kekerasan serta menghimbau kepada seluruh rakyat Aceh
untuk dapat berdoa dengan membaca surah Yasin kepada para korban tragedi
Pusong dan tragedi-tragedi lainnya. (Tim).

News Division
RADIO NIKOYA 106.15 FM
Banda Aceh Hit Radio Station
Jaringan Radio Independen Unesco-PBB
http://www.nikoyafm.2000c.net

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 4 Jan 2000 jam 08:19:45 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke