----------------------------------------------------------
Visit Indonesia Daily News Online HomePage:
http://www.indo-news.com/
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

Jenderal TNI Tyasno Sudarto: TNI Takkan Pernah Kudeta

Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Tyasno Sudarto membantah isu yang
menyebutkan TNI akan melakukan kudeta kepada pemerintah. Sebagai tentara
rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI senantiasa akan mendukung
dan menjaga pemerintahan yang sah.

"TNI tidak akan pernah melakukan kudeta karena menyadari sepenuhnya
jatidirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional
Indonesia," kata Jenderal Tyasno Sudarto pada acara tatap muka dengan tokoh
masyarakat, ulama dan Muspida Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangani Jl.
Aceh No. 66 Bandung, Selasa (4/1) malam.

Tatap muka dilaksanakan usai berbuka puasa bersama dan shalat taraweh dengan
penceramah Prof. Dr. KH. JS Pradja. Hadir pada kesempatan tersebut Gubernur
Jawa Barat HR Nuriana, Wagub Dedem Ruchlia, Dankodiklat Letjen TNI Sumardi,
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Slamet Supriadi, SIP, MSc dan Komandan
Balakpus se-wilayah Garnisun Bandung-Cimahi.

Ditegaskan KSAD, TNI bertekad akan meningkatkan kadar disiplin, semangat dan
etika keprajuritan sesuai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Melalui
komunikasi dialogis yang mengutamakan kesetaraan seperti yang dilaksanakan
sekarang, setiap permasalahan dapat diselesaikan secara bersama-sama dan
isu-isu yang menyesatkan bisa diluruskan kembali.

Untuk itulah, kata Jenderal Tyasno, segenap tokoh masyarakat dan ulama di
Jawa Barat, dengan segala pengaruh dan kemampuan yang dimilikinya agar
secara proaktif mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa
meningkatkan kewaspadaan terhadap kemunculan berbagai isu di tengah
masyarakat, termasuk di dalamnya isu bermuatan SARA yang makin
memprihatinkan.

"Dengan cara seperti itu kita harapkan setiap gejolak dan gejala yang timbul
di masyarakat bisa dideteksi dan dicegah lebih dini. Waspadai upaya-upaya
provokasi yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab karena pada
akhirnya rakyat jualah yang paling menanggung akibatnya," tandas KSAD.

Menghadapi berbagai kemungkinan ancaman terhadap stabilitas nasional,
menurut Jenderal Tyasno, faktor keamanan merupakan salah satu bidang yang
harus diprioritaskan. Keamanan bukan hanya tanggungjawab TNI, melainkan
tanggungjawab seluruh warga negara sebagai hak dan kewajiban bela negara.

"Kepada para tokoh masyarakat dan ulama Jawa Barat kami harapkan bisa ikut
membantu mensosialisasikan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dengan
menggalakkan sistem keamanan swakarsa di lingkungan masing-masing," ujarnya.

Paradigma baru TNI

Pada bagian lain KSAD menjelaskan, dalam menjawab tuntutan objektif terhadap
tantangan dan perubahan masa depan, TNI telah berusaha untuk memantapkan
perannya sesuai dengan paradigma baru yang sejalan dengan tuntutan
perkembangan zaman.

Dalam paradigma baru tersebut, kata KSAD, landasan berpikir TNI didasarkan
pada pendekatan komprehensif integral yang memandang TNI sebagai bagian
integral dan sistem nasional.

"Paradigma baru peran TNI yang didasarkan pada visi TNI ke depan merupakan
kekuatan pertahanan keamanan yang senantiasa siap mengamankan dan memberikan
sumbangan darma bakti bagi kelancaran pembangunan bangsa dan nasional
melalui enam peran TNI," kata KSAD.

Keenam peran TNI tersebut, jelas Jenderal Tyasno, pertama, mempertahankan
kedaulatan tanah air dari ancaman eksternal. Kedua, menjaga keamanan dalam
negeri dari ancaman internal. Ketiga, memberi sumbangan aktif kepada
pembangunan bangsa.

Keempat, mendorong pengembangan demokrasi dan masyarakat madani. Kelima,
membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti seluas-luasnya. Dan
keenam, berperan aktif dalam tugas-tugas pemeliharaan perdamaian dalam
rangka mewujudkan pedamaian dunia.

Untuk mewujudkan peran tersebut, lanjutnya, TNI tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan harus menjalin kerjasama dan interaksi dengan berbagai komponen
bangsa.

"Kondisi ini sudah dimiliki prajurit Siliwangi bersama seluruh rakyat Jawa
Barat. Rakyat Jawa Barat bersama Siliwanginya selama ini telah mampu
memelihara stabilitass keamanan di daerah," kata KSAD.***

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 6 Jan 2000 jam 08:28:41 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke