---------------------------------------------------------- Visit Indonesia Daily News Online HomePage: http://www.indo-news.com/ Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 Free Email @KotakPos.com visit: http://my.kotakpos.com/ ---------------------------------------------------------- Wawancara Langsung dengan Hasan Tiro Qaddhafi takkan Kecewakan Aceh Serambi-Singapura Pimpinan Puncak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tgk Hasan Muhammad Ditiro menyatakan Presiden Libya Muammar Qaddhafi tak mungkin mengecewakan perjuangan GAM, sebab sejak lama Presiden Libya dan GAM telah menjalin hubungan akrab yang saling menguntungkan. "Jadi, Pemerintah Indonesia boleh saja melobi Presiden Qadhaffi, tapi kami yakin hal itu takkan banyak artinya bagi penyelesaian Aceh seperti yang diinginkan Pemerintah RI." Demikian antara lain dikatakan Hasan Tiro (di Swedia) dalam wawancara langsung via telepon dengan wartawan Serambi, Mawardi Ibrahim, yang sedang berada di Singapura. Wawancara itu berlangsung Kamis (13/1) pukul 02.00 waktu Singapura (03.00 WIB) atau pada Rabu (12/1) pukul 18 petang waktu Swedia. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden Gus Dur lewat koran berpengaruh di Timur Tengah, menyatakan keinginannya agar pihak Universitas Al-Azhar Mesir menjadi penengah dalam masalah Aceh, dan mengharapkan Syeikh Agung Al-Azhar, Mohamad Sayed Tantawi, berkunjung ke Jakarta dan Aceh. Tapi oleh pengamat Indonesia berkebangsaan Mesir, Dr Ahmad Abul Fadhil, justru menyarankan agar Gus Dur sebaiknya langsung mendekati Qaddhafi. "Presiden Wahid mengharapkan Syeikh Agung Al-Azhar berperan menyelesaikan masalah Aceh. Tapi menurut saya, Presiden Wahid sebaiknya mendekati Qaddhafi, karena dia memiliki hubungan emosional dengan kalangan tokoh gerakan separatis Aceh," kata Ahmad Abul Fadhil, di Kairo, Senin malam (Selasa WIB). Tenang Saat dihubungi ke kediamanannya di Norsborg Swedia, Tgk Hasan M Ditiro mengaku baru saja selesai makan. "Mawardi, mestinya datang ke Sweden (Swedia) supaya wawancara kita bisa lebih panjang," kata Tgk Hasan Tiro dalam bahasa Aceh. Di dalam wawancara itu, Hasan Tiro juga menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1420 H kepada seluruh rakyat Aceh. Ia mengingatkan agar masyarakat Aceh tetap tenang dan bersabar. "Tenanglah, sabar dalam waktu yang tidak terlalu lama Insya Allah saya akan pulang bersama pimpinan GAM lainnya," kata Hasan Tiro. Ia menyatakan bersama pimpinan GAM dalam waktu dekat ini akan ke Washington serta beberapa negara lain. "Selesai melawat ke beberapa negara penting itu, kami akan bersidang kembali untuk memutuskan waktu dan cara pulang," kata Wali dalam nada bicara yang cukup jelas dan kata-kata tersusun baik. Ditanya adanya saran bahwa Presiden Gus Dur harus melobi Presiden Libya Muammar Qaddhafi dalam kontek penyelesaian masalah Aceh, Pimpinan GAM menyatakan, hal itu takkan banyak artinya bagi Pemerintah RI. Sebab, jelas pimpinan GAM, sejak lama Qaddhafi dan Hasan Tiro telah berhubungan akrab secara politis maupun yang bersifat pribadi. Pihak Libya, misalnya, telah melatih 5.000 prajurit militer Aceh sejak awal 1990-an hingga tahun 1996. Dan, pelatihan itu terhenti hanya gara-gara terjadi pemboikotan negara-negara besar terhadap Libya menyusul kasus Lockerbie. Selain itu, Qaddhafi juga pernah mempercayakan Hasan Tiro menjadi wakil pemerintah Libya untuk menyelesaikan beberapa masalah negara lain. Yakni, pada menjelang pertengahan tahun 1980-an Presiden Qaddhafi membentuk Mutabakh dalam pemerintahannya. Mutabakh ini adalah sebuah lembaga nonstruktural tapi peranannya setingkat bahkah lebih penting dari Departemen Negeri Libya. Anggota Matabakh ini terdiri dari tokoh-tokoh yang diharapkan menjadi pembantu sekaligus penasihat Presiden Qaddhafi dalam memutuskan kebijakan politik luar negerinya. Dan untuk lembaga itu, Qaddhafi mengangkat Hasan Tiro sebagai ketuanya. Qaddhafi bahkan beberapa kali pernah menugaskan Hasan Tiro sebagai wakil pemerintah atau Presiden Libya. Antara lain, Qaddhafi menugaskan Hasan Tiro dan kawan-kawan ke Addis Ababa (Ethiopia) untuk menangani masalah Chad. Demikian juga untuk masalah Namibia. Malah, Qaddhafi pernah menitipkan cheque pada Hasan Tiro untuk diserahkan sebagai bantuan kepada rakyat Namibia yang kala itu sedang sangat kesulitan. Dengan kedekatan Hasan Tiro dengan Qaddhafi itu, ia yakin, bila Gus Dur bertemu Qaddhafi pun takkan banyak, bahkan tak akan mungkin mengubah komitmen Libya terhadap perjuangan rakyat Aceh. Selain itu, pimpinan GAM juga menyatakan sudah berpikir untuk tidak lagi mengeluarkan seruan-seruan pelarangan perjalanan kendaraan baik umum maupun pribadi. Sebab, pihak GAM menyadari hal itu memang bisa menyusahkan rakyat. Bahkan diserukan pula agar angkutan umum segera menormalkan kembali pengoperasionalan bus-bus umum atau truk demi menghidupkan roda ekonomi Aceh yang belakangan ini sudah cenderung melesu. Dalam wawancara dengan Serambi, pimpinan GAM itu juga bercerita banyak tentang langkah-langkah yang sedang dilakukan di luar negeri serta di Aceh. Laporan selengkapnya tentang hasil wawancara khusus dengan Hasan Tiro akan ditulis secara lengkap dalam tabloid Kontras terbitan hari Rabu depan.(***) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 14 Jan 2000 jam 12:47:13 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++