---------------------------------------------------------- Visit Indonesia Daily News Online HomePage: http://www.indo-news.com/ Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 Free Email @KotakPos.com visit: http://my.kotakpos.com/ ---------------------------------------------------------- Sweeping di Jalan Raya Aceh Utara Kian Ketat *Jalan Umum Depan Markas TNI/Polri Dibarikade Serambi-Lhokseumawe Pemeriksaan (sweeping) kendaraan umum dan pribadi pada siang dan malam hari di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kabupaten Aceh Utara semakin ketat pasca insiden penyerangan Mapolsek Lhoksukon, Minggu (9/1) lalu. Sampai kemarin, tercatat tujuh pos melancarkan sweeping secara intensif. Jumlah itu terkadang meningkat pada malam hari. Apalagi, bila tiba-tiba terjadi peristiwa baru. Pemantauan Serambi dua malam terakhir, selain melancarkan sweeping, aparat keamanan juga memasang penghalang jalan di depan-depan Mapolsek dan Makoramil yang berkantor di pinggir jalan raya Medan- Banda Aceh. Selain drum dan kayu, di antaranya ada juga yang memasang kawat berduri seperti halang rintang. Sehingga setiap kendaraan yang melintasi depan markas Polri/TNI harus ber-slalom dan beringsut pelan-pelan. Proses pemeriksaan kendaraan umum dan pribadi termasuk para pengemudi dan penumpang berlangsung sangat ketat. Angkutan umum seperti bus penumpang, setiap dihentikan di pos-pos tersebut diminta menurunkan seluruh penumpang pria. Di samping harus membuka bagasi untuk pemeriksaan barang-barang. Serambi yang menumpangi bus angkutan umum antarpropinsi mencatat, pemeriksaan para penumpang bus di kawasan timur Aceh Utara berlangsung santun meski malam hari. Di Lhoksukon, petugas setelah membariskan para penumpang pria di depan bus, dengan sangat bersahaja dan menebarkan senyum memohon semuanya mengeluarkan KTP. Satu per satu KTP diperiksa sambil melihat wajah pemilik kartu identitas tersebut. Sementara itu sejumlah petugas lainnya naik ke dalam bus memeriksa barang-barang bawaan penumpang. Di samping beberapa petugas lainnya memeriksa bagasi bus. Sedangkan dari kejauhan tampak sejumlah aparat bersiaga penuh dengan senjata siap tembak di tangan. Suasana serupa juga berlangsung di pos-pos lainnya seperti Simpang Dama dan Simpang Mulieng Kecamatan Syamtalira Arun, Geudong, dan Bayu. Tetapi, sejumlah mobil pribadi dan pikap pengangkut berbagai jenis barang mengaku sempat mendapat perlakuan tidak simpati dari aparat. Di antaranya, para pengemudi dipaksa memasuki kolong mobil. Seperti terjadi di pos perbatasan Kabupaten Aceh Utara - Aceh Timur. Sementara di wilayah barat Aceh Utara sweeping sering dilakukan aparat di Krueng Geukueh dan simpang jalan elak Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu. Masyarakat pada umumnya setuju pemeriksaan tersebut sepanjang prosesinya mengindahkan hak-hak asasi penumpang dan pemilik mobil. "Kalau begini caranya, terus-terang kita sangat simpati pada petugas," ungkap seorang penumpang bus usai pemeriksaan sekitar pukul 22.30 WIB di Lhoksukon. Kapolres Aceh Utara Letkol Pol Drs Syafei Aksal dalam sebuah kesempatan mengungkapkan, pemeriksaan kendaraan umum yang dilakukan pihaknya di sejumlah pos pada Jalinsum merupakan upaya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat berbias pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Kami sadar kalau keberadaan pos-pos itu agak mengganggu perjalanan. Namun, itu harus dilakukan demi kepentingan yang lebih besar, agar daerah ini tidak terus-menerus labil," katanya. (tim) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 14 Jan 2000 jam 12:49:59 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++