----------------------------------------------------------
Visit Indonesia Daily News Online HomePage:
http://www.indo-news.com/
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

http://www.dataphone.se/~ahmad
[EMAIL PROTECTED]

Stockholm, 19 Januari 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MEGA TUNGGU WAKTU
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

Tanggapan untuk WaPres Megawati.

GUS DUR MELAWAN ARUS

Langkah-jurus politik Gus Dur sebagai orang nomor satu di negara
pancasila terus ditantang dan diuji ketangguhannya. Apakah benar Gus Dur
mampu dan sanggup menghadapi realita sebenarnya yang terjadi di Negara
Pancasila?.

Kerusuhan dan pergolakan berdarah saling berganti. Kepulauan Maluku dan
penduduknya telah hancur dengan meninggalkan tragedi kemanusiaan yang
sangat sukar untuk dilupakan. Penduduk yang tadinya kelihatan
dipermukaan begitu tenang tanpa saling curiga, secepat kilat berubah
menjadi sosok-sosok manusia yang seolah-olah datang dari suatu tempat
yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang jauh dibawah dasar perilaku
manusia yang beradab, berakhlaq dan beragama. Kilatan api permusuhan
yang membakar emosi telah menutupi dan membakar nilai-nilai agama yang
menjadi sumber, cara dan pegangan hidup manusia.

GUS DUR DAN MEGA JADI PUPUK SUBUR SEKULARISME DAN HIDUPNYA KEMBALI
NEGARA-NEGARA BAGIAN

Terpilihnya Gus Dur yang sekularis-nasionalis sebagai Presiden Negara
Pancasila, bekas pemimpin organisasi Islam NU yang menurut catatan umum
memiliki anggota yang paling banyak, yang didampingi Megawati yang
sekularis-nasionalis-pancasilais sebagai wakil Presiden merupakan pupuk
yang subur bagi tumbuhnya paham sekularisme dan hidupnya kembali bekas
negara-negara bagian federal RIS (Republik Indonesia Serikat) yang
diakui kedaulatannya oleh Belanda, dimana Ratu Juliana, Perdana Menteri
Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautnan Mr AMJA Sassen dan ketua
Delegasi RIS Moh Hatta membubuhkan tandatangannya pada naskah pengakuan
kedaulatan RIS oleh Belanda dalam upacara pengakuan kedaulatan RIS pada
tanggal 27 Desember 1949. Sedangkan satu tahun kemudian pada rapat
gabungan Parlemen dan Senat RIS pada tanggal 15 Agustus 1950, RIS
dilebur dan masuk kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

GUS DUR MULAI KEHILANGAN KEPERCAYAAN DARI PENDUKUNGNYA

Dengan makin maraknya kerusuhan berdarah yang telah memakan beribu-ribu
korban kaum muslimin di Kepulauan Maluku telah melahirkan rasa ketidak
puasan kepada Gus Dur dan Mega dalam menyelesaikan krisis dalam negri
ini, sehingga tidak heran apabila Amien Rais, Habib Husein Ali Al
Habsyi, Habib Idrus Jamalullail, KH. Didin Hafidhuddin, KH. Abdurrasyid
Abdullah Syafei'i, Adhyaksa, Ahmad Sumargono dan ditunjang oleh Ikhwanul
Muslimin, KISDI, Front Sabilillah, Laskar Bulan Sabit, Laskar Jihad,
KONTRA'S, DPP KNPI, KOWASNAMI, KAMMI, HAMMAS, Pemuda Partai Keadilan,
PAN, Masyumi, Bulan Bintang, Gerakan Pemuda Ka'bah, Front Pembela Islam,
GP Anshor, DPP GPI, HMI, PMII, Laskar Galunggung, Pemuda Remaja Masjid
dan Ummat Islam Jabotabek mengadakan rapat akbar di Monas yang dilakukan
pada tanggal 7 Januari 2000 yang lalu sebagai suatu usaha untuk
menggalang persatuan dan membantu kaum muslimin di Kepulauan Maluku.

MEGA YANG SEKULARIS-NASIONALIS-PANCASILAIS TUNGGU WAKTU

Apabila kerusuhan berdarah dalam negeri yang sekarang sudah merambat ke
Pulau Lombok tidak secepatnya dipulihkan dan diselesaikan Gus Dur, maka
masa kekuasaan Gus Dur sebagai orang nomor satu di Negara Pancasila
tidak bisa dipertahankan lama, empat tahun adalah terlalu lama.

Mega yang sekularis-nasionalis-pancasilais yang sekarang berada dibawah
dan lindungan bayangan Gus Dur akan menampilkan keasliannya sebagaimana
yang telah ditunjukkan oleh Ayahnya yang diktator apabila masa kejayaan
Gus Dur berakhir.

Yang tinggal adalah siapa yang akan dipilih MPR untuk mendampingi Mega
dan mencegah untuk menjadi seorang Presiden yang
sekularis-nasionalis-pancasilais-diktator sebagaimana pernah ditunjukkan
Ayahnya.

MENGGALANG PERSATUAN

Dalam menggalang persatuan harus ada kesamaan visi yaitu membangun
persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang
bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT,
dengan misi membangun kembali satu masyarakat muslim dan non muslim
didalam satu kekuasaan pemerintahan dimana Allah yang berdaulat, yang
menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil,
berdasarkan akidah Islam dengan menghormati agama lain, dengan
konstitusi yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah, yang tidak
mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras.

Inilah sedikit tanggapan untuk WaPres Megawati.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada
[EMAIL PROTECTED] agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada
waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang
menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan
lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita
memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
[EMAIL PROTECTED]

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 18 Jan 2000 jam 23:38:00 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke