----------------------------------------------------------
FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online
go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html
- FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE -
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

Rakyat Merdeka, 12 Januari 2000

 MENGAPA HANYA TNI/POLRI YANG DIHUJAT

 SEBAGAI purnawirawan TNI yang tahun 1945 turut serta mengabdikan
 diri dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah Belanda dan
 Jepang yang mencengkeramkan kukunya selama 353,5 tahun benar-benar
 prihatin dan iba karena TNI dan Polri selalu dijadikan hujatan dan
 diremehkan keberadaannya di tanah air tercinta yang diproklamirkan
 tanggal 17 Agustus 1945.

 Yang sangat menyedihkan orang-orang bangga meremehkan TNI dan
 Polri. Padahal waktu merebut kemerdekaan mereka belum ada di bumi
 pertiwi ini. Kebanyakan hanya tahu Indonesia setelah ada humburger
 dan makanan yang didatangkan dari negeri yang menjadi kebanggaan
 dan landasan berpikirnya.

 Predikat bahwa TNI dan Polri sebagai pembunuh adalah cara berpikir
 sepihak. Mereka lupa bahwa TNI dan Polri yang dibantai dan
 dikuliti oleh pemberontak dan separatis cukup banyak dan yang
 sekarang menjadi invalid seumur hidup. Mereka hidup dalam
 kemiskinan dan serba kekurangan. Untuk ini mengapa mereka tidak
 juga memberi predikat kepada pembunuh, pembantai dan pelanggar HAM
 pada separatis dan pemberontak atau orang-orang yang ingin
 mendirikan negara dalam Negara.

 Australia yang dikatakan jagoan demokrasi dan HAM memperlakukan
 orang-orang Aborigin yang paling berhak atas Australia seperti
 layaknya budak belian yang harus numpang hidup kepada bule-bule
 yang notabene orang-orang buangan dari Inggris. Demikian juga di
 Amerika perlakuan terhadap Negro. Di sana masih kental perbedaan
 warna kulit, karena dapat dilihat secara kasat mata. Contohnya
 orang kulit hitam yang berani masuk rumah makan yang tertulis
 hanya untuk orang kulit putih langsung digelandang keluar.

 Mustinya anda-anda ini jangan hanya pandai ngomong dan berteriak,
 menghujat tanpa berani mengatakan separatis-separatis itu budaknya
 orang Barat yang menghendaki Negara Kesatuan Republik Indonesia
 hancur berantakan. Dengan demikian mereka menjadi penjajah
 terselubung di sini melalui orang yang menjadi agennya.

 Sungguh menyedihkan kalau seorang mahasiswa mengancam, memvonis
 presiden dan wakil presiden segera mundur apabila dalam waktu
 singkat tidak bisa menyelesaikan soal Aceh. Rupanya oknum
 mahasiswa ini bisa sim salabim dalam menyelesaikan segala
 persoalan. TNI dan Polri yang sejak keberadaannya bersama Negara
 Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
 Agustus 1945 dan mengalami suka, duka, nestapa dalam menegakkan
 dan mempertahankan keutuhan dan kesatuan Bangsa pasti tidak akan
 rela kalau Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dicabik-cabik
 oleh orang-orang yang ingin mendapat predikat sebagai pahlawan HAM
 dan pahlawan reformasi, demi memenuhi ambisi pribadinya. (Notabene
 sebagai agen-agen negara lain).

 Zainal Soepomo
 Purnawiraan TNI/AD, Cilandak, Jakarta Selatan

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 19 Jan 2000 jam 10:44:40 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke