Rekan-Rekan Yth : ------------------------- Mungkin ada dari rekan-rekan yang pernah membaca di restoran, yaitu sebuah kalimat promosi yang menegaskan keaslian suatu masakan/makanan, seperti : "MPEK-MPEK ASLI PALEMBANG" "RENDANG ASLI PADANG" "PEUYEUM ASLI BANDUNG" "GUDEG ASLI YOGYAKARTA" Saya sebenarnya kurang setuju dengan kalimat tersebut. Mengapa? Soalnya apa yang mereka katakan "ASLI" itu sebenarnya hasil modifikasi suatu generasi dari makanan/masakan yang terbentuk pada generasi sebelumnya. Sedangkan modifikasi tersebut tiada lain untuk memberikan kredit point dalam beberapa hal, seperti citarasa dan artistik. Malah nenek moyang selaku orang yang pertama kali membuatnya tidak pernah mengharapkan, agar hasil karyanya itu tidak mengalami perubahan sampai kapan pun. Dengan kata lain, karena tidak puas dengan apa yang sudah dicapainya, berhubung fasilitas yang memadai, maka mereka mengharapkan generasi mendatang untuk melakukan modifikasi yang bernilai tambah. Justru adanya usaha mempertahankan keaslian itu hanya akan menghambat kreativitas/motivasi. Artinya, para pembuat masakan/makanan menjadi tidak bergairah melakukan modifikasi hanya karena takut dicap "tidak asli", meskipun mungkin saja kalau dilakukan akan memberikan nilai tambah. Misalkan, yang sebelumnya hanya tahan x jam, maka setelah dilakukan modifikasi menjadi 20 persen lebih lama. Salam, Nasrullah Idris