Saya pernah mendengar sepintas dari pakar Komunikasi bahwa Perhitungan/pengumuman hasil PEMILU di dunia ini adakalanya dijadikan alat untuk mengendalikan emosi rakyat. Ini terlepas dari masalah kecurangan. Mungkin rekan-rekan bisa menjelaskan lebih lanjut? Soalnya saya mengalami kekurangan referensi tentang ini. Terus apakah perhitungan/pengumuman hasil PEMILU di Indonesia sekarang ini diarahkan ke sana juga? Entah ! Salam, Nasrullah Idris