On Tue, 14 Sep 1999, Siswanto Siswo wrote:

> From: Semuel Littik <[EMAIL PROTECTED]>
> SL:
> > > >Yang bikin lemah kita itu bukan negara2 barat, tapi rejim Soeharto
> 
> SL:
> >Jelas Soeharto dibantu oleh pihak Barat,
> 
> terus terang saya bingung juga dengan pendapat anda yang terlihat mendua,
> pertama menolak barat, kedua mengaku barat membantu

jangan bingung, mas....inti persoalannya bukan di baratnya, tapi di
Soeharto yang memakai bantuan barat untuk menindas (neokolonialisasi)
bangsanya sendiri.   

> Jadi pada saat 1965 itu, sebenarnya Suharto itu adalah alat Barat, betul.

Saya melihatnya terbalik.  Justru Soeharto memperalat barat.
 
> Barat ingin komunis kalah di Indonesia, maka barat memperalat TNI via 
> Suharto untuk kudeta (kasarnya gitu), terhadap Sukarno.

Pernyataannya bisa juga diganti: TNI dan Soeharto tidak suka komunis yang
adalah salah satu basis pendukung Soekarno.  Maka Soeharto yang bisa
mengkonsolidasi kekuatan TNI di bawah komandonya, memperalat barat untuk
memberi bantuan menumpas komunis yang artinya mematahkan salah satu pilar
penopang kekuasaan Soekarno.  Ingat (wah...saya malu nih mengingatkan mas
Siswo , soalnya saya sendiri waktu itu baru umur setahun koq) bahwa
kekuasaan Soekarno ditopang oleh 4 pilar besar: militer, kalangan agama,
nasionalis dan komunis.  Kalangan agama jelas nggak suka komunis by
nature.  Nasionalis memang pendukung kuat Soekarno, tapi nggak punya
senjata.  Jadi, jelas cuma militer yang dominan kalau mereka bisa
mematahkan komunis.  Bagusnya waktu itu, dunia sedang dilanda perang
dingin.  Ya, kloplah....Soeharto minta bantuan barat.   

> Untuk mempertahankan supremasi barat, perlu TNI yang kuat, maka Barat 
> melatih dan memberi bantuan TNI.

Ah, mosok ia....TNI itu tetap perlu dilatih dong, namanya saja kesatuan
bersenjata, kalau nggak latihan ya bisa-bisa mati konyol walau punya
persenjataan lengkap.  Dalam prakteknya, ketrampilan TNI itu disalah
gunakan oleh TNI untuk menteror dan menjajah serta membodohi rakyat
sendiri koq.  Sejak kapan barat minta bantuan TNI menumpas gerakan yang
mengancam negara2 barat?  Wong lawan tentara GAM, OPM, Fretelin aja nggak
pernah menang koq.    

> Kalau tidak ada peran Barat, maka Suharto dan TNI tidak akan kuat.

Jelas itu.  Tapi bukan berarti barat memperalat Soeharto.  Justru saya
melihat Soeharto itu orang pintar yang dapat meyakinkan barat bahwa
tindakan barbarik TNI itu cuma untuk menumpas gerakan bersenjata di dalam
negeri.  Makanya selalu direkayasa kerusuhan di mana-mana supaya barat
percaya bahwa dukungannya kepada Soeharto dan TNI itu bisa dijustifikasi
demi keamanan dalam negeri Indonesia.  tapi dalam hal ini tentu si Barat
juga punya kemunafikan sebab mereka sengaja juga menutup mata terhadap
pelanggaran2 HAM.  Namun dengan perubahan paradigma global tentang
kemanusiaan dan keadilan, maka si barat harus mengubah sikap....sedangkan
Seoharto terpaksa turun panggung karena tahu tidak bisa lagi memperalat
barat dan TNI kehilangan pegangan karena ide-ide dan aksi-aksinya
kelihatan primitif dan barbarik.

> Jadi benar nggak Barat itu juga ikut mengacak-acak Indonesia tetapi tidak 
> memakai tangan sendiri, melainkan memakai 'local hand' via Suharto. Ketika 
> komunis kalah telak , Suharto digebug sendiri oleh Barat, dengan macam-macam 
> dosa ala Barat: HAM, TNI yang terlalu kuat (padahal yang bikin TNI kuat itu 
> Barat sendiri), nggak mau beli pesawat F-16 nya US, dll.

Baru benar setengah.  Setengahnya lagi adalah Soeharto memperalat barat.
Maka kesimpulannya: Soeharto dan barat bekerjasama merusak Indonesia.
Tapi si barat mulai berubah sikap, tapi pengikut2 Soeharto belum berubah
sikap sehingga si barat akhirnya kelihatan berlawanan dengan rejim baru
yang sebenarnya isinya masih orang-orang hasil didikan Soeharto (ingat
Habibie itu anak didik Profesor Soeharto).

> Di tahun 1975, Barat juga tidak suka kalau ada 'Cuba kecil' di TimTim, maka 
> Barat mendorong Indonesia untuk berbuat sesuatu ke TimTim. US dan Oz version 
> 1975 ikut mendorong Indonesia berperan di TimTim, dengan TNInya yang kuat 
> yang dilatih Barat (US dan Oz). Begitu perang dingin usai, Indonesia di 
> gebug lagi oleh Barat, nah lu rasain, lu langgar itu HAM, TNI terlalu kuat 
> dan berperan, sial ya jadi budak Barat.

Sekali lagi, paradigma politik global telah berubah, tapi TNI belum
berubah.  Jadinya, dia dapat gebuk dari mana-mana.  Wong orang-orang sudah
pada main ke bulan, TNI masih aja main di hutan seperti hewan liar.

> Maka, let to contruct our clean government without the WEST.
> OK dengan WEST tapi jangan mendikte,
> Biar bikin Barat tidak bisa berstandard ganda terhadap Indonesia, bung.

Clean government di Indonesia tanpa bantuan barat adalah non-sense,
kecuali kita BERHENTI BERHUTANG pada si barat.  Standar ganda itu ada di
mana-mana termasuk di Indonesia.  Itu tandanya bahwa keadilan ala manusia
tetap tidak terlepas dari politik kepentingan.  Yang penting sekarang
adalah membangun masyarakat Indonesia yang kritis tetapi rasional sehingga
bisa mencegah merasuknya standar ganda (baca: ketidakadilan) di Indonesia
maupun secara global.  Lihat saja, karena propaganda murahan dari TNI,
rakyat Indonesia turun ke jalan2 mau perang lawan Oz.  Bah...kapan kita
bisa kritis dan rasional kalau begini.  

> sekarang mau ada konspirasi apalagi barat terhadap Indonesia,setelah 
> ekonominya dibikin morat marit, sadar wahai kaum pemikir yang bukan ideot 
> dan bebek-bebek barat !!!

Justru TNI lah yang melakukan konspirasi memalukan dan mengalahkan
Indonesia dari dalam.  Kalau kaum pemikir Indonesia nggak sadar sedang 
ditipu mentah-mentah sama TNI, wah...kasihan sekali.

> kali dengan APEC, perdagangan bebas, dengan patent : tempe sudah milik USA, 
> kecap milik siapa, tahu milik siapa, padahal itu makanan sehari-hari orang 
> Indonesia.

Ah, kalau saya sih nggak pusing itu paten-paten sebab di halaman saya
masih ditanami pohon pisang, ubi, ketela, dlsb.  Tapi kalau saya punya
perusahaan, pasti saya kerjasama dengan orang2 rasional dan transparan
dalam pengelolaan keuangan mereka.  Sayangnya, di negeri kita masih banyak
orang2 irasional dan suka mengutil duit perusahaan (misalnya Bank Bali).

> wes-e-wes
angin sipu-sipu, datang tiupeeee....

> ______________________________________________________
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
> 

Kirim email ke