> >Yw: Ya, ini memang ada benarnya. Di Ambon, baru-baru ini, > > jasa pengawalan dari down-town ke airport adalah sekitar > > Rp. 100 ribu ini cash. (Info dari rekan yg barusan dari sana). > sometimes more than that mas. itupun kalo ditanggung masih hidup lagi. > adik saya udah bayar mahal-mahal masih dikejar dengan senjata tajam di > pelabuhan sewaktu mau naik kapal meninggalkan ambon, TNI cuma melongo > saja. > jadi ceritanya orang ambon harus kabur dari daerahnya sendiri, bayar > lagi, > mau ditikam lagi, what a hell! ini negara atawa? *di bandung ceritanya lain lagi. para juragan itu di suruh naruh dhuwit di suatu rekening bank, lalu sang preman resmi bersenjata menerima bunga banknya doang. salah seorang juragan pernah cerita kepada saya bahwa bunga rekening itu mencapai di atas 1 m sebulannya. *tahukah anda jumlah uang keamanan per hari yang musti dibayarkan kepada preman resmi bersenjata yang menongkrongkan pansernya di kompleks pertokoan dalam peristiwa bbq jakarta? *agar bis malam yang sampai ke daerah wonosari sana aman aman saja, agen/juragan bis ini musti rela 'caos dhahar' rutin per bulan [kadang kadang plus dhahar darurat] kepada seluruh kantor penjaga keamanan resmi antara yogya dan daerah-daerah tujuan akhir bis malam itu. 'caos dhahar' ini belum termasuk upeti untuk kepala kantornya. *tahukah anda bahwa sopir bis malam dibekali oleh agen/juragannya dengan uang 'mel' agar 'selamat' dalam perjalanan antara jakarta dan daerah daerah di yogya?