Salah satu cara mengantisipasi sikap arogan Barat (Australia) adalah dengan menghilangkan/mengikis segala bentuk "sikap minder" terhadap mereka. Apakah ada sikap minder itu? Memang sih kalau ditanyakan, jawabannya, "Tidak!" Tetapi sebenarnya sering muncul pada orang Indonesia. Hanya umumnya di bawah alam sadarnya. Jangankan terhadap orang Australia sendiri. Orang Indonesia yang baru pulang dari Australia pun terkadang menjadi sosok selebritis di kalangan sanak familinya di kampung halaman. Malah di antara sanak familinya itu memperlihatkan sikap minder hanya karena baru datang dari Australia. Padahal kita tahu bahwa sikap tersebut bukan khas dari "bangsa merdeka", tetapi mental dari "bangsa terjajah". Sedangkan kita tahu bahwa kapan dan di mana pun : "bangsa terjajah" hanya akan menjadi santapan bagi "bangsa penjajah". Sudah menjadi watak manusia, sikap minder itu hanya akan memancing "keleluasaan" yang berlanjut pada "kearoganan" dari pihak yang menjadi objek keminderan itu sendiri. Adanya sikap arogan Australia beberapa minggu terakhir ini hendaknya menjadi cambukan untuk menghilangkan sikap minder itu. Kalau mau ke Australia perlihatkan sebagai sosok diri dan sikap mental yang mempunyai persamaan derajat. Soalnya saya pernah melihat beberapa orang Indonesia. Ketika mau pergi memperlihatkan sosok selebritis di kalangan sanak familinya, tetapi ketika sampai di Australia justru memperlihatkan mental "urbanisasi", malah "pengungsi". Salam, Nasrullah Idris