Quoting Dayan <[EMAIL PROTECTED]>:

Bung Semmy, yang Anda ketahui belum tentu saya ketahui 
demikian juga sebaliknya. Selain itu etiap dari kita 
juga mempunyai \'saringan\' yang berbeda, untuk menentukan 
apa yang sebaiknya diketahui lebih jauh dan kesahihan 
\'pengetahuan\' yang tersedia itu.

Semmy:
Bung Sharif, anda benar.  Karena itulah kita saling 
memberi tahu.  \"Saringan\' saya untuk menelaah informasi 
dari semua media adalah dengan melihat ekspresi wajah 
orang-orang sederhana.  Misalnya, ketika melihat para 
pengungsi Timtim tertawa dan berjingkrak-jingkrak 
menyambut kedatangan pasukan Interfet dan UNAMET yang 
membawa bahan makanan, maka cukuplah bagi saya untuk 
mengambil kesimpulan bahwa kedua misi PBB tersebut 
ditunggu-tunggu oleh rakyat di Timtim.  Begitupula 
dengan melihat demo di Canberra dimana orang-orang 
Timtim membentangkan spanduk \"Thank You, Australia\".   
Di Ambon, misalnya, wajah-wajah letih dan menderita dari 
para pengungsi, baik Muslim maupun Kristen, dan sikap 
pasukan Kostrad dan Polisi yang sering memancing di air 
keruh (misalnya minta bayaran dari orang2 yang dikawal), 
cukup menjadi indikator bagi saya bahwa rakyat tidak 
menginginkan perang saudara itu dan aparat keamanan 
patut diduga berperan dalam memperpanjang konflik di 
sana.  Begitu juga dengan wajah-wajah demonstran di 
Jakarta yang menentang militerisme, para pengungsi Aceh, 
dlsb., mereka itulah indikator utama bagi saya untuk 
\'menyaring\' isi berita.  Jadi, saya selalu \"menyaring\" 
kata-kata para politisi, media atau ahli-ahli bicara (di 
Indonesia atau Australia atau AS atau PBB) dengan gambar 
dan bicara dari rakyat kecil saja.                 

Sharif:
> Jika Anda berbicara dengan orang Pro Republik, maka ia 
akan memberikan \'pengetahuan\' yang ia \'ketahui\', 
demikian juga halnya dengan Anti Republik, juga media 
Indonesia, media Barat dan sebagainya.

Semmy:
Tidak apa kalau ada perbedaan pandangan.  Itu wajar saja  
dimanapun kita berada dan bahkan penting untuk membuka 
wawasan berpikir.  Yang jadi persolan adalah sejauh mana 
\'pengetahun\' itu dianalisa dan diargumentasikan secara 
rasional dan apa yang dijadikan indikator untuk menilai 
realitas dari \'pengetahuan\' itu.

Sharif:
> Apakah Anda tahu apa yang Anda -rasanya- ketahui ?

Semmy:
Yang saya ketahui, kata \'tahu\' berhubungan dengan rasio, 
sedangkan \'rasanya\' ada hubungan dengan emosi.  
----------

Kirim email ke