Salam Persaudaraan lagi ROBERTO SARMENTO CARLOS, Saya memang belum merasa malu juga karena saya merasa bahwa apa yang diungkapkan dari mulut saya mengenai Timor Loro Sae merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dipung- kiri oleh siapapun juga, termasuk semua orang Timor-Barat yang sampai kini masih belum tahu dengan jelas kapan "era konfron- tasi" bisa berakhir di Bumi Loro Sae. Dengan perkataan lain, saya, YUSUF L. HENUK tidak akan memenuhi tuntutan ROBERTO S. CARLOS agar saya 'tutup mulut dan tak usah berteriak tentang Timor Loro Sae' selama orang Timor Loro Sae dari 'Bumi Loro Sae' masih tetap ber- status sebagai pengungsi di 'Bumi Matahari Terbenam' TITIK. Saya bukannya alergik melihat orang Timor Loro Sae berekon- siliasi, tetapi saya dan orang Timor-Barat justru ngeri melihat orang Timor Loro Sae terus berekonfrontasi. Jelasnya, saya dan semua orang Timor-Barat bukannya peduli- kan bunuh-membunuh, guling-mengguling antara sesama orang Timor Loro Sae di Bumi Loro Sae, kami justru pedulikan KEJAR- MENGEJAR, UNGSI-MENGUNGSI keluar dari sana. Apalagi saya dan kebanyakan orang Timor-Barat TIDAK BEGITU PINTAR dalam menginterpretasi teori Marxis yang anda kemu- kakan bahwa: "Socialisme akan mencapai puncak jika ada gerak- an protelariat yang penuh dengan konfrontasi" sehingga konfron- tasi yang akan terjadi hanya bisa dilihat oleh kami orang Timor- Barat sebagai sesuatu yang betul-betul negatif tidak seperti anda dan kebanyakan orang Timor Loro Sae yang mengaku beragama Kristen-Katholik. Sebelum dilanjutkan, saya selingi Lagu "SEPANJANG JALAN KE- NANGAN" = Orang Indonesia : "SENGAJA AKU DATANG KE KOTAMU" (Non-Pengungsi) Orang Timor Loro Sae : "TERPAKSA AKU DATANG KE KOTAMU" (Pengungsi) Pada kenyataannya, saya bangga sebagai orang Indonesia yang telah merdeka 54 tahun dan belum pernah tercatat dalam Sejarah Dunia manapun bahwa rakyat Indonesia pernah MENGUNGSI ke- luar dari BUMI NUSANTARA lebih dari satu kali. Bahkan orang Indonesia sudah tidak lagi belajar bagaimana tai-nya kerbau bisa menyuburkan tanaman itu lebih baik, TETAPI BAGAIMANA BISA MENYUBURKAN TANAMAN ITU TANPA HARUS TERGANTUNG SEMATA-MATA PADA TAI-NYA KERBAU. Saya dan orang Timor- Barat merasa ikut terlibat dalam mengurus masalah Timor Loro Sae karena orang Timor Loro sae justru datang berbondong-bondong se- bagai pengungsi dan membawa serta mengutarakan masalah mere- ka kepada kami semua orang Timor-Barat di dalam kamar keluarga kami masing-masing. Entah anda setuju atau tidak, tetapi yang pasti selama 24 tahun tidak semua orang Timor Loro Sae terbiasa hidup dibawah pen- deritaan oleh orang-orang seperti saya, karena orang-orang se- perti saya dan kebanyakan orang Timor-Barat malah pernah ber- buat 'SESUATU' yang justru meringankan penderitaan beban orang Timor Loro Sae. Rumah tangga kami orang Timor-Barat hampir tidak dapat di- urus sampai kini karena KAMAR-KAMAR DALAM RUMAH TANG- GA KAMI justru masih tetap dihuni oleh saudara-saudara kami yang justru mengungsi keluar dari Bumi Loro Sae, karena sekali akibat kegandrungan orang Timor Loro Sae yang suka berperang melawan saudara mereka sendiri. Ingat, milisi itu adalah orang Timor Loro Sae yang jelas-jelas Pro- Otonomi dimana mereka menjadi pembantai karena terjangkit virus "UNAMETOXIC" yang ditularkan oleh UNAMET. Bahkan untuk menjaga kekebalan tubuh mereka, para milisi sekarang telah diberi vaksin "ANTI-INTERFETOXIC" + "ANTI-MARXISOMA- NIAC". Orang Timor Loro Sae seperti teman anda dan saudara saya NATALINO MONTEIRO justru tidak terjebak dalam kebejat- an TNI, tetapi mereka justru memilih Pro-Otonomi dengan keun- tungan dan kerugiannya telah diketahui selama masa kampanye berlangsung sebelum jajak pendapat berlangsung di Bumi Loro Sae. Memang benar bahwa apapun yang terjadi di Timor Loro Sae ada- lah urusan kamu. Tetapi perlu diingat bahwa kalau sampai terjadi lagi mengalirnya arus pengungsi keluar dari Timor Loro Sae, maka kami orang 'Timor Matahari Terbenam' akan tetap selalu menyam- but dan memberi tumpangan kepada mereka seperti sediakalanya. Pada kenyataannya, banyak rumah orang Timor-Barat memang terabik-abik, tetapi mereka sudah terbiasa hidup dalam rumah MILIK SENDIRI sederhana demikian dimana mereka bahkan BANGGA karena justru rumah mereka sudah terabik-abik tetap masih dapat menampung saudara-saudara mereka yang mengungsi keluar dari Bumi Loro Sae. Lebih jelasnya lagi, kemerdekaan yang didambakan oleh semua orang ROTE selama 54 tahun kemerdekaan Indonesia bukan diukur oleh harus berdirinya banyak gedung bertingkat di P. ROTI, tetapi bagaimana semua orang ROTE bisa bebas bepergian kema- na saja untuk mencari hidup TANPA HARUS TERUS DIHIDUPI OLEH ORANG LAIN serta tanpa harus takut pada MILISI dan bahkan tidak perlu dikawal ketat dibawah KETIAK INTERFET kayak orang Timor Loro Sae yang katanya telah MERDEKA. Tidak hanya itu, semua orang ROTE tahu karena mereka selalu minum tuak sehingga mereka selalu 'BERKATA-KATA PAKAI OTAK' bahwa: berdirinya banyak gedung bertingkat di P. ROTI tentu harus didukung oleh tingginya "Pendapatan Asli Daerah" (PAD) di- mana bukan semata-mata tergantung pada "Merdeka Asli Daerah" ("MAD") yang bila diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris: "GILA". Semoga banyak gedung bertingkat akan dibangun di Bumi Loro Sae yang memang ber-PAD tinggi, seperti saya ketahui dan lihat di Sydney, Hongkong, Tokyo dan New York setelah Timor Loro Sae merdeka penuh. Kobeta juga nah!, Bu Carlos sonde boleh takut be pung tulang patah-patah sebab kitong orang Kupang sudah biasa "Goyang Sajojo" patah-patah. Apalagi be son baharap tulang, tetapi be sela- lu baharap "Isi Tulang Kepala". Kitong bakatumu saudara-basaudara disini bukan semata-mata baomong urus perut atau MAEN BOLA, tetapi kitong baomong masalah Timor Loro Sae yang sampai saat ini masih tatumpa-tum- pa keluar dari Bumi Loro Sae dan tetap berhulu di Timor-Barat. KA- PAN TIMOR-BARAT BEBAS PENGUNGSI? Kalau benar-benar ROBERTO S. CARLOS yang betul-betul harus tahu mengenai Timor Loro Sae tidak bisa menjawab pertanyaan YUSUF L. HENUK diatas, maka saya yang asli orang Kupang hanya bisa bilang: LUSAPI MAEN BOLA. BESONPI MAEN BOLA. SEBAB BESONTAU MAEN BOLA PAKE NET TETAPI BETAU MAEN NET SON PAKE BOLA, YAITU: "INTER-NET". ARTINYA: Engkau (CARLOS) saja pergi main bola. Saya (YUSUF) tidak pergi main bola. Sebab saya tidak tahu main bola pakai net. Tetapi saya tahu main net tidak pakai net, yaitu: "internet". Sebagai tambahan, MAIN NET PAKAI OTAK DAN BUKANNYA OTOT. Semua orang bisa bermain net dengan baik kalau sudah terbiasa ("ALA BISA KARE- NA BIASA"). Singkatnya, saya betul-betul bangga karena ternyata hanya dalam tempo 24 tahun, banyak orang Timor Loro Sae dapat berargumen- tasi dengan baik dan benar dalam tidak hanya Bahasa Indonesia, tetapi Bahasa Kupang daripada orang Aborigin yang sudah begitu lama bersatu dengan orang Australia, tetapi mereka tidak begitu pandai menggunakan Bahasa Inggris dengan baik dan benar. Salam persaudaraan terus, YUSUF L. HENUK