From: P.Rahardjo <[EMAIL PROTECTED]>
To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sunday, December 19, 1999 8:30 AM
Subject: Re: Warning untuk Mahasiswa Kita di LN : Kendalikan Tradisi


     Okelah ... saya berikan contoh lainnya. Semoga bisa komunikatif.
     Begini :
     Misalkan seorang mahasiswa kita di LN belajar tentang industri
elektronika. Yang penting ia cukup mempelajari bagian monumental dari
elektronika secara tuntas, detail, dan integratif. Miriplah dengan penganyam
tikar di mana ia mempelajarinya secara tuntas, detail, dan integratif
seputar tali anyaman - sehingga membuat mereka fleksibel saat menganyam.
     Jadi setelah lulus mereka siap mengantisipasi era globalisasi bidang
industri elektronika, meskipun tetap harus berpartenet dengan mereka dengan
latar studi lainnya.
    Maksud saya siap di sini adalah ia sebagai pakar elektronika tidak hanya
dituntut untuk menjawab pertanyaan, seperti
"Bagaimana sifat material A, B, C, atau  ....  dalam elektronika ?",  juga
menjawab seputar pertanyaan, seperti :
      "Bagaimana dengan material yang mempunyai sifat  x1, x2, x3, dst,
serta diolah dengan cara y1,y2, y3, dst, dengan sarana  z1, z2, z3, pada
situasi u1, u2, u3, dst,  bisa menghasilkan produk elektronika yang ber v1,
v2, v3, dst, dengan harga jual w1, w2, w3, atau ...."
      Taroklah berakhir dengan jawaban, "Tidak bisa". Mereka pun akan bisa
merangkan seputar pertanyaan , "Mengapa ....?", dengan jawaban, "Karena
...", yang berdasarkan berbagai rumus perhitungan terkait.
      Itu kan variabelnya banyak. Untuk mencapai diperlukan kecepatan
engineering, kecepatan kalkulasi, dan kecepatan analisis.

Salam,

Nasrullah Idris




Kirim email ke