Ada beberapa kemungkinan latar belakang jarangnya profesor Indonesia ikutan Mailing List. Antara lain : * Tidak waktu untuk mengikutinya. * Dikhawatirkan bisa menurunkan kewibawaan, image, atau kredibilitasnya sebagai profesor. * Kurang mampu menghadapi situasi perdebatan. * Para peserta Mailing List itu sendiri dianggap tidak satu level dengannya. * Mengalami kesulitan untuk mencurahkan pikirannya dalam bentuk tulisan. * Mailing List belum menjadi forum pendidikan formal. * Takut terjebak pada polemik serta membuatnya tidak bisa menjawab. <silakan teruskan> Yang jelas kemungkinan latar belakang paling dominan adalah "KARENA SATU DAN LAIN HAL" Ha ha ha ha ha ! Salam, Nasrullah Idris