Ada benarnya juga Mas Nasrullah.

Cuman untuk bidang marine biology dan ecology, masih
banyak yang bidang yang memang perlu expertise dari
luar Indonesia, serta fasilitas alat dan journal belum
mampu mengejar yang sudah beredar di luar negeri. 
Text book yang saya pakai hanya sekitar 3-4 biji
selama phd ini, kebetulan nggak ada di Indonesia,
karena terbitan baru 1998, 1999, dengan harga per buku
150 - 200 Aus dollar, yang bisa beli cuma dosen saya
dan library, di Indonesia saya nggak akan mampu beli. 
Di internet nggak ada.  Kalaupun ada, saya tetap harus
print untuk dibawa ke lapang or ke toilet.  Sementara
biaya fotocopy juga besar karena buku cukup tebal. 
Journal terbaru memang terbaik buat saya, sayangnya di
Indo akses ke internet sangat terbatas.

Yang kedua, saya nggak takut bila lulus, ada
penelitian yang lebih canggih yang sudah di
publikasikan.  Mengapa? karena ada aspek ecology dalam
penelitian saya yang berbeda di setiap lokasi, jadi
apa yang saya kerjakan dengan tangan saya ini hasilnya
tidak akan sama dengan hasil orang lain, kecuali kalau
semua metoda dan experimental design saya dicontek,
kalaupun di contek, waktu penelitian berbeda dan
lokasi (site) penelitian berbeda, kita tidak bisa
kembali ke masa lalu, lalu mendeteksi aliran nutrient
di laut dengan kondisi asumsi oseanography lokal akan
sama.....dst....silahkan aja kalau pentium bisa
membuat modelling untuk marine, untuk any iklim, untuk
any site, any estuaries, any continental shelf, in all
different type of weather.....yang lebih penting untuk
any kind of species.....saat ini saya kerja untuk more
than 35 species of plankton, more species of
phytoplankton and fish....I do not know of any pentium
could detect the daily, weekly, or monthly development
of any stage of those species...maybe one day.....but
when, by the time I retired, no problem then.... 

Jadi apa yang mas Nas bilang...mungkin dapat
diterapkan pada bidang-bidang tertentu, tapi tidak
berlaku untuk bidang ecology, behaviour etc. yang
mempelajari short term dan long term pattern (el nino
etc.).

Saya pribadi mudah-mudahan tidak gentar, karena akan
berbekal confident untuk melangkah ke topik penelitian
post-phd dan akan membuka diri untuk share dengan
scientists lainnya.

eniwe, met buka puasa.....

cheers,
Betty Pentury

--- Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan-Rekan Mahasiswa di Luar Negeri
> ------------------------------------------
>      Untuk menghadapi era globalisasi, seorang
> Mahasiswa (kelompok Sains
> Matematika Teknologi) yang belajar di LN tidak bisa
> lagi hanya mengandalkan
> kemampuan melahap berbagai text book. Kenapa? Karena
> ketika sebuah materi
> diuraikan dalam sebuah buku, maka dalam waktu
> bersamaan, bisa saja muncul
> fenomena yang terkait dengan materi itu, tetapi
> mempunai nilai kompleksitas,
> efisiensi, efektivitas, sampai permasalahan yang
> jauh lebih baik. Akhirnya,
> apa yang dipelajari itu ditinjau dari puncak
> prestasi secara global, sudah
> merupakan materi yang tidak mempunyai kekuatan untuk
> bersaing di kancah
> perdagangan bebas.
>     Pada era globalisasi, kita akan tertinggal kalau
> hanya berpikir : Re
> Engineering, Re Kalkulasi, dan Re Analisis. Yang
> kita perlukan adalah
> Kecepatan Engineering, Kecepatan Analisis, dan
> Kecepatan Kalkulasi.
>     Bagaimana pintarnya seorang profesor akan bisa
> dikalahkan kalau otaknya
> bak PENTIUM I, sementara pesaingnya yang juga
> profesor untuk bidang yang
> sama mempunyai otak bak PENTIUM III.
>     Buat apa kita belajar ke luar negeri untuk
> mempelajari produksi gula
> sebesar X KILOGRAM per detik, sementara setelah
> kembali ke tanah air, sudah
> muncul teori produksi gula 2X KILOGRAM per detik.
> Jelas kita akan mengalami
> kalah dalam perlombaan tender produksi gula.
> 
> 
> Salam,
> 
> Nasrullah Idris
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Thousands of Stores.  Millions of Products.  All in one place.
Yahoo! Shopping: http://shopping.yahoo.com

Kirim email ke