Saya baru saja memperoleh berita teknologi melalui salah seorang karyawan IPTN bahwa virus juga bisa menyerang berbagai jenis PONSEL (HANDPHONE) digital. Jika pada layar Handphone tampak tulisan "Unavailable" ketika terdengar panggilan maka tidak perlu menjawab karena ini indikasi adanya virus. Dikatakan pula bahwa virus akan menghapus informasi-informasi IMIE dan IMSI pada handphone. Sekaligus juga menghancurkan data pada SIM Card. Malah gilirannya bisa membuat Handphone macet. Maka terpaksalah merogoh kocek untuk membeli lagi. Sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut soal penanggulangannya. Konon sudah tiga juta Handphone di Amerika Serikat terjangkiti virus. KOMENTAR : --------------- Kalau saja dilandasi pemikiran pemikiran "tuntas - detail - integratif" seputar sistim digital pada produk elektronika, mungkin kita tidak akan kaget. Soalnya sama saja dengan mendengar berita "Kuman pun bisa muncul pada Sop Apel". Walaupun hidangan ini belum populer, namun karena sudah tahu bagaimana sepak terjang kuman terhadap makanan, sehingga tidak perlu laget lagi alias langsung saja maklum. Apalagi Handphone sudah ngetop. Dalam produk elektronika sistim digital di samping ada pro produktif = memulai sampai melancarkan operasional, juga ada anti produktif = menghambat sampai mematikan operasional. Walaupun kabarnya belum bisa ditanggulangi, saya rasa belum tentu berarti secara tehnis memang tidak bisa. Pakar elektronika di Indonesia harus mengkajinya secara cermat, kritis, dan aktif. Jangan cepat mengadopsi pemikiran tentang ini dari luar melalui media massa begitu saja. Kalau belum bisa ditanggulangi ada beberapa kumungkinan : *) belum menjadi proyek prioritas produsen Handphone. *) Ada faktor yang tidak sempat terpikirkan ketika pertama kali membuat program, tetapi justru sekarang menjadi penentu. *) proses kalkulasi bisnis yang memungkinkan belum bisa dilakukan segera. Maaf seribu kali maaf. Saya mengalami kesulitan untuk menjelaskannya lebih lanjut mengingat terhadang kendala dalam hal kemampuan mengkonversikan pemikiran tehnik pada diri saya ke dalam bentuk tulisan. Entah dalam bentuk dialog secara lisan. Malah saya pun ragu, apakah komentar saya di atas bisa dimengerti? Karena itu, sekali lagi mohon maaf. Salam, Nasrullah Idris