Teman-teman Indoz-net semua,
Perkenankanlah saya mengajak kita semua
untuk mari kita "Ngomong2 Soal Agama!"
seperti yang sedang "di-omong2-in" oleh kedua
teman kita dibawah ini:
Date sent: Sat, 8 Jan 2000 04:14:50 +1100 (EST)
Send reply to: [EMAIL PROTECTED]
From: Andi <[EMAIL PROTECTED]>
To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Agama Bukan Segala2-nya!
ANDI:
> Saya lagi-lagi tergugah untuk ikut komentar dengan statement sdr.
> Yusuf. Anda mengatakan agama tidak menyelamatkan kita, namun
> di sisi lain iman yg dimiliki-lah yg menyelamatkan kita. Bukankah
> bila kita beragama berarti kita beriman, bagaimana mungkin ber-
> iman tanpa beragama?
YUSUF:
Ternyata kita berbeda dalam menghubungkan antara agama dan
keselamatan kita. Menurut iman saya, agama Kristen tidak
menyelamatkan saya, tetapi iman saya kepada Kristus-lah
yang menyelamatkan saya.
Jelasnya, TIDAK BENAR BILA KITA BERAGAMA BERARTI
KITA TELAH BERIMAN, APALAGI AGAMA KITA HANYA DI-
BUKTIKAN DENGAN JELAS LEWAT: "KARTU TANDA PEN-
DUDUK".
Lebih jelas lagi, SEMUA KITA BISA MENGAKU BERAGAMA.
TETAPI TIDAK SEMUA KITA PUNYA IMAN YANG TEGUH
SESUAI DENGAN AJARAN AGAMA KITA MASING-MASING.
ANDI:
> Selain itu agama kan bukan hanya buat di dunia saja, tapi nanti
> setelah hidup kita di muka bumi ini berakhir (akhirat / afterlife).
YUSUF:
Ternyata kita berbeda dalam mengartikan agama. Bagi saya,
agama hanya buat di dunia saja. Sedangkan di akhirat tidak
ada agama, karena di akhirat Tuhan tidak memandang setiap
kita dari agama yang kita anut, tetapi setiap perbuatan kita
yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Jelasnya, TERDAPAT BANYAK AGAMA DI DUNIA. TETAPI
HANYA ADA DUA TEMPAT DI AKHIRAT: SURGA ATAU
NERAKA.
ANDI:
> Saya percaya bila seseorang menjalankan agamanya dengan baik,
> dia akan menjadi orang yg baik juga di tengah-tengah masyarakat
> di mana ia berada, apapun agamanya.
YUSUF:
Saya lebih percaya bahwa: ".....manusia melihat apa yang di
depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (I Semuel 16: 7b).
Oleh karena itu, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,
karena dari situlah terpancar kehidupan" (Amsal 4: 23).
ANDI:
> Yang sering terjadi, ketika seseorang menjalankan agamanya
> di luar rambu yg sudah ditentukan. Dilihatnya setiap orang yg
> berbeda keyakinan adalah musuhnya, yg harus dilawan dan
> diperangi.
YUSUF:
Bisakah Bung Andi menyebutkan dengan jelas nama agama
yang dimaksudkan dimana "Dilihatnya setiap orang yg ber-
beda keyakinan adalah musuhnya, yg harus dilawan dan
diperangi"?.
Jelasnya, KALAU BUNG ANDI TIDAK BISA MENYEBUTKAN
DENGAN JELAS NAMA AGAMA INI BERARTI BUNG ANDI
TERGOLONG SEORANG PROVOKATOR YANG SUKA MEN-
JELEK-JELEKKAN AGAMA ORANG LAIN TANPA MEMBERI-
SUATU BUKTI YANG JELAS.
ANDI:
> Al Kafiruun (Orang -orang Kafir)
> Katakanlah: "Hai, orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa
> yang kamu sembah dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
> sembah. Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
> sembah dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan
> yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku."
YUSUF:
Terima kasih banyak atas kutipan Al Kafiruun dimana saya baru
tahu bahwa ternyata orang-orang Kafir punya agama yang
dibuktikan dengan: "Untukmulah agamamu,.....".
ANDI:
> Anda mengutip Al-Quran surat Al-Kafirun, tapi saya pikir anda tidak
> menempatkannya dengan pas. Ayat itu berkaitan dengan kejadian
> di mana Rasulullah Muhammad SAW ditawari untuk ber-'kompromi'
> dalam menjalankan agamanya oleh kaum Quraisy yg me-
> nyembah tuhan berhala / patung. Intinya adalah dalam urusan
> agama jangan dicampur aduk dengan agama lainnya.
YUSUF:
Terima kasih banyak sekali lagi atas telah ditempatkan dengan
pasnya pendengaran saya sekaligus kaitan ayat itu dengan
kejadian yang sebenarnya dimana Rasulullah Muhammad SAW
tidak mau ber'kompromi' dengan agamanya kaum Quraisy yang
menyembah tuhan berhala/patung, tetapi Rasulullah
Muhammad SAW mengakui agama mereka dengan
menyatakan: "Untukmulah agamamu,...".(Mohon ditempatkan
LAGI dengan pas, kalau seandainya pernyataan saya SALAH).
ANDI:
> Sementara anda mengaitkannya dengan tulisan sdr. Nasrullah, yg
> menurut saya ditujukan kepada sesama umat Islam. Mengapa anda
> terganggu dengannya, jika anda tidak setuju diamkan saja. 'Untukku
> agama-ku, untukmu agama-mu.' Kecuali bila caranya sudah tidak
> menghormati sopan santun bolehlah anda menegurnya, tapi saya
> pikir sdr. Nasrullah masih dalam batas wajar.
YUSUF:
MENGAPA ANDA JUGA TERGANGGU DENGAN SAYA, JIKA
ANDA TIDAK SETUJU DIAMKAN SAJA. APAKAH ANDA JUGA
PIKIR BAHWA SDR. YUSUF SUDAH TIDAK DALAM BATAS
WAJAR?
ANDI:
> Untuk sdr. Bambang, saya sependapat dalam hal dalam 'mempromosi-
> kan' agamanya seseorang akan lebih baik melakukannya dengan
> tingkah laku yg terpuji dibandingkan berteriak-teriak tanpa contoh
> tindakan nyata. Tapi apakah seseorang yg berbicara tentang agama
> dapat anda dakwa sebagai 'religius basher', misalnya seorang ulama,
> pendeta, atau pemuka agama lainnya menyampaikan tentang agama-
> nya. Kecuali yah lagi2 itu, apakah sudah di luar adab sopan santun...
>
> Intinya, dalam urusan agama dan keyakinan semestinya kita
> saling menghormati dan jangan sampai terjadi pemaksaan
> kehendak.
YUSUF:
Intinya, DALAM URUSAN AGAMA DAN KEYAKINAN SEMESTI-
NYA KITA TIDAK HANYA SALING MENGHORMATI TETAPI
TAHU MENEMPATKAN DIRI: 'DIMANA' DAN 'KEPADA SIAPA'
SEHARUSNYA KITA INGIN 'MEMPROMOSIKAN' AGAMA
KITA SEHINGGA JANGAN TERJADI PEMAKSAAN KEHENDAK.
Kesimpulannya, INDOZ-NET BERBEDA DENGAN IS-NET,
KRISTEN-NET, PAROKI-NET DAN NET-NET BERBASIS
AGAMA LAINNYA.
Salam,
Yusuf L. Henuk