Forwarded from Rani Subject: Tanjung Harap diperhatikan dengan cermat setiap pemberitaan di media massa dan diteliti dengan kritis. Soal tipu menipu membuat berita temen-temen di warta sudah pada tahu dan merupakan ahli yang mumpuni. Coba simak baik-baik pernyataan-pernyataan orang yang dikutif pers. Misalnya pada saat Gus Dur menyatakan bahwa Feisal tanjung mengatakan "lenyapkan" Abdurahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri kepada Wiranto. "Bisa jadi" itu pernyataan yang betul terjadi, yang barangkali dikatakan, tanpa harus dirembukan dulu dengan pimpinan TNI Lainnya. Maka ketika Feisal Tanjung dengan didampingi mantan KASUM ABRI,membantah pernyataan Gus Dur, dengan saksi Letjen (Joko) Tarub, bahwa tidak ada pembicaraan di pimpinan TNI untuk "melenyapkan" Gus Dur dan Mega. Kita bisa melihat, Tanjung mencoba menutup-nutupi "tindakan pribadinya" dengan berlindung di balik organisasi TNI. Apalagi pernyataannya itu dilakukan di Balai Sudirman, suatu gedung pertemuan punya yayasan TNI. Ini suatu penyalahgunaan tempat dan jabatan. Kasus ini barangkali bisa dianalogkan - atau justru kebalikannya - dengan kegiatan Kopassus yang menculik para aktivis. Dimana secara hirarkis/organisasi tugas kopassus bukan menculik orang. Maka akhirnya para terdakwa mantan anggota Kopassus di pengadilan mengaku penculikan itu sebagai "panggilan hati nurani". Jangan-jangan Feisal Tanjung juga memerintahkan melenyapkan Gus Dur dan Mega karena "panggilan hati nurani". Apakah "panggilan hati nurani" kalian? Saya ingin memperkosa anak orang nih karena "panggilan hati nurani". 5 orang anggota Brimob merampok rumah orang di Simprug karena panggilan hati nurani.