itulah mas Bango, jadi janganlah berharap terlalu ideal akan sesuatu. 
Allah SWT itu memiliki 99 'asma yg baik2, maha pemurah, maha penyayang, 
maha pengampun. 

semua sifat-sifatNya itu diajarkan-Nya buat hamba2 yg ridho, tidak mudah 
menyerah, tidak mudah putus asa, kecewa & marah sekedarnya saja tanpa 
harus meninggalkan 'amanat'. sedikitnya ada pelajaran dr nabi Yunus as, 
jgn sampai kita in meninggalkan ummat karean kecewa yg akhirnya ditelan 
ikan. (hmmm, kias/hikmah apa pula itu yg dpt kita gali dr Qur'an ... )

Allah SWT mengalungkan nasib setiap insan dgn kelebihan/kelemahannya. 
dgn 'asma itu Dia Sendiri juga yg meng-counter, menetralisir, me-normalize
kekurangan manusia itu.

sbgian kita mungkin ada yg berharap2 bgmn jika FPI, misalnya?
apakah itu menyelesaikan? saya kira tidak kecuali FPI dipimpin 
oleh Imam Mahdi. kita tidak tahu, kapan & dimana beliau akan diturunkan. 
sementara menunggu waktu, kalau umur sampai pd masa turunnya, mari 
kerjakan yg mudah2 menurut kemampuan. tak rotan, akar pun jadi gitu ..

(ehm ...kayak kakek2 saja bunyinya. hehehe ..)


salam,
Fahru

________________________________
From: Bango Samparan <bsampa...@yahoo.com>
To: is-lam@milis.isnet.org
Sent: Thursday, April 30, 2009 6:33:58 AM
Subject: Re: [is-lam] Adu Domba - Bls: Khamenei Salahkan AS-Israel Atas Bomdi 
Irak --c2|


Inggih, saya terima infonya. 

Dulu saya berharap PKS jadi gerakan moral yang ada di dalam:-) Kini, harapan 
saya itu bubar. 

Ah, berjuang memang sering terpeleset menjadi BEras baJU dan uAng. Jadi, kayak 
lagunya Beatles, opo yo judule:

... so give me money ... that's what I want ..

Salam hangat
B. Samparan

--- On Wed, 4/29/09, Dewa Gede Permana <dewagedeperm...@gmail.com> wrote:


From: Dewa Gede Permana <dewagedeperm...@gmail.com>
Subject: Re: [is-lam] Adu Domba - Bls: Khamenei Salahkan AS-Israel Atas Bomdi 
Irak --c2|
To: is-lam@milis.isnet.org
Date: Wednesday, April 29, 2009, 9:04 PM


Mas Bango ini sekedar info saja ya, semua partai-partai hijau besar itu dah 
ketutup gak berkutik oleh duit. Kita-kita disini dan juga rakyat kebanyakan yg 
dibawah itu gak bakal bisa nembus info mengenai konstelasi politik diatas-atas 
sana. Berita-berita di media itu berada di layer 3, sementara info aslinya 
berada di layer 5 atau 6 barangkali (dan kalo mau tembus ya sampeyan kudu masuk 
bersosialisasi langsung dengan orang2 dekat yang mengitari the top person nya); 
sedangkan masyarakat di pelosok sana hanya mendapatkan isyu info di layer 1. 
Jadi diskrepansinya jauh banget. Memang antara bottom layer dan top layer 
sama-sama membicarakan kekurangan uang dan kesejahteraan, tetapi uang yg 
dibicarakan ini adalah uang yg berbeda! Coba sampeyan bandingkan sendiri uang 
200 rb bagi seorang tukang ojek dipelosok dengan uang 900 milyar bagi satu 
partai; yang satu berbicara mengenai libur ngojek 2 hari, dan satunya lagi 
bicara jaminan hidup 5 tahun kedepan !!!??? Opo
 ora mblegedhes namanya. Jadi sama seperti yg pernah dulu saya singgung : "uang 
memang bukanlah segalanya, tetapi segalanya tetaplah membutuhkan uang". 

Bagi Negara, yang disebut rakyat adalah para pejabat-pejabat yang duduk di 
eksekutif, legislatif, dan yudikatif itu. Dan bukan yang dibawah-bawah yg 
jumlahnya ratusan juta dimana justru disinilah yg punya kepolosan dan idealisme 
itu. Negara dijaman sekarang tak bisa dibandingkan dengan era orde lama yg 
memang situasinya betul2 penuh perjuangan hadapi intervensi fisik dari luar.


Kalo saya boleh ambil kesimpulan nyleneh, oh rupanya pejabat-pejabat yang 
sekarang inilah yang merasakan buah dari semua perjuangan orang-orang tempoe 
doeloe. Lantas bagaimana dengan rakyat yg dibawah? he..he.. yg namanya keset 
mah tetep aja diposisikan sebagai keset.... injek abis.

Lantas bagaimana dengan pilpres nanti ?
Ini dah pasti gak beda prosesnya. Jual beli dukungan ditingkat atas. Siapa yg 
punya uang itulah yg menang. Sampeyan sdh tahu kan siapa-siapa aja mereka itu. 
jadi sama seperti yg pernah sampeyan katakan tempo hari, lupakan saja 
idealisme.... krn ternyata itu memang jauh dari realitas politik di lapangan. 
Uang 1 trilyun bisa lah membeli 5 partai.... lha kalo 17 trilyun ?


      
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Reply via email to