Kwik Tantang Boediono Debat Neoliberalisme

By Republika Newsroom
Jumat, 22 Mei 2009 pukul 16:31:00

JAKARTA -- Mantan Menko Perekonomian era pemerintahan Megawati, Kwik Kian
Gie, menantang Cawapres Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono, untuk berdebat
mengenai neoliberalisme dan praktiknya di Indonesia selama ini untuk
membuktikan komitmen ekonomi Boediono sebenarnya."Saya menantang Boediono
dan mafia Berkeley lainnya untuk berdebat soal ini (neoliberalisme) karena
saya yakin sekali bahwa Boediono berada pada posisi yang membenci adanya
peran negara atas pasar," ujarnya saat berdiskusi dalam acara "Ekonomi
Kemandirian vs Ekonomi Neoliberal" di Jakarta, Jumat.
Kwik mengaku memiliki banyak bukti bahwa mantan Menko Perekonomian dan
Gubernur BI itu sangat pro pasar bebas dan menolak intervensi negara dalam
bentuk apapun.Kwik juga mempertanyakan kejujuran Boediono yang pernah
menyatakan perlunya peran negara untuk mengatur pasar dan Indonesia harus
terbebas dari intervensi IMF maupun bank Dunia.
Ekonom senior ini menuduh, penunjukkan Boediono sebagai cawapres Yudhoyono
makin membuktikan pemerintahan sekarang dan mendatang, jika
Yudhoyono-Boediono terpilih, masih jauh dari kemandirian ekonomi.Senada
dengan Kwik, ekonom Institute for Development of Economic and Finance
(Indef) Hendry Saparini yang juga jadi pembicara dalam acara itu menengarai
ada perbedaan mendasar antar Pilpres 2004 dengan 2009.
Pada Pilpres 2004, setiap capres berupaya mencari pasangan cawapresnya yang
mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas, sementara pada Pilpres
2009, fokus beralih ke paradigma ekonomi yang akan menjadi dasar kebijakan
pemerintah mendatang.
Dia mengatakan, untuk soal kelangkaan gas dan batu bara, Jusuf Kalla
menegaskan perlu renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan yang dianggapnya
tidak adil dan merugikan Indonesia. "Sementara untuk isu yang sama, SBY
lebih menekankan adanya efisiensi pengelolaan. Efisiensi untuk siapa? Disini
jelas, ada perbedaan ke mana arah ekonomi akan diperjuangkan kedua capres
itu," ujarnya.
Hendry juga mempertanyakan kebijakan pemerintahan saat ini yang beberapa
kali memotong subsidi demi menutupi defisit anggaran, padahal defisit muncul
karena untuk pembayaran utang. ant/kpo

Alkhori M

Alkhor Community

Qatar

 

_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke