Mutiara RIADHUS SHALIHIN
 
Mutiara 16
Menjaga Sunnah
 
 
 
(Bab 16 : Menjaga Sunnah, Hadits RS156-RS167)
 
 
Allah Taala berfirman:
 
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. 
Ucapannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (An-Najm, 
53:3-4)
 
“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku 
(Rasulullah), nescaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’"  (Ali 
Imran, 3:31) 
 
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik 
bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari 
kiamat.”  (Al-Ahzab, 33:21) 
 
“Barangsiapa yang mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” 
(An-Nisaa’, 4:80)
 
Ayat-ayat lain : Al-Hasyr, 59:7; An-Nisaa’, 4:65; An-Nisaa’, 4:59; Asy-Syuura, 
42:52; An-Nuur, 24:63; Al-Ahzab, 33:34.  
 
 
Allah s.w.t. mengutuskan Nabi s.a.w., seorang manusia, bukannya malaikat, untuk 
memberi petunjuk kepada umat manusia. Seorang manusia lebih mudah ditauladani 
oleh manusia lain. Apa yang diajar oleh Rasulullah yang berupa suruhan atau 
larangan adalah berdasarkan wahyu Allah dan perlu diikuti oleh setiap orang 
beriman.
 
M43. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. bersabda: 
 
"Biarlah dengan apa yang aku biarkan dari kamu. Sesungguhnya yang membinasakan 
orang-orang sebelum kamu ialah banyaknya pertanyaan mereka dan menyalahi 
nabi-nabi mereka. Oleh itu apabila aku melarang kamu dari sesuatu, jauhilah ia 
dan apabila aku menyuruh kamu dengan suatu perintah, lakukanlah ia sedaya upaya 
kamu." (RS156; Bukhari, Muslim)
 
M44. Dari Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. 
menyampaikan pengajaran yang meresap ke hati dan mencucurkan airmata. Kami pun 
berkata: “Wahai Rasulullah, itu seolah-olah pengajaran perpisahan, maka 
wasiatkanlah kami.” Baginda bersabda:
 
"Saya berwasiatkan kepada kamu semua untuk bertaqwa kepada Allah, serta 
mendengar dan mentaati pemimpin walau ia seorang hamba Habsyi. Sesungguhnya 
yang lanjut usia di antara kamu akan melihat perselisihan yang banyak. 
Hendaklah kamu berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafa’ Ar-Rasyidin 
(khalifah-khalifah yang beroleh petunjuk). Gigitlah ia kuat-kuat dengan gigi 
gerahammu. Berhati-hatilah kamu dari sesuatu yang serba baru kerana 
sesungguhnya setiap bidaah itu sesat.”  (RS157; Abu Daud, Tarmizi)
 
M45. Dari Abis bin Rabi'ah, katanya: Saya melihat Umar bin Al-Khattab r.a. 
mencium Hajarul Aswad (batu hitam) dan berkata: 
 
"Sesungguhnya aku tahu bahawa kamu adalah batu yang tidak dapat memberi manfaat 
atau mudarat. Sekiranya aku tidak melihat Rasulullah s.a.w. menciummu, pasti 
aku juga tidak menciummu." (RS167; Bukhari, Muslim)
 
 
http://riadhusshalihin.blogspot.com/


      

Kirim email ke