FYI.
 
JAKARTA (Bisnis): Teknologi WiMax (worldwide interoperability for 
microwave access) segera memasuki Indonesia pada semester dua tahun 
depan seiring diproduksinya perangkat teknologi tersebut secara 
massal untuk keperluan backbone pada jaringan teknologi informasi 
(TI) perusahaan. 
 
Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia, mengatakan 
implementasi teknologi itu belum secara resmi masuk ke Indonesia, 
meski saat ini beberapa perusahaan telah menggunakannya. "Teknologi 
tersebut sangat berguna untuk operator telekomunikasi, penyelenggara 
jasa Internet (PJI), dan perusahaan yang memiliki banyak cabang 
sebagai sarana telekomunikasi dan akses Internet secara nirkabel 
secara efisien, sehingga penerapannya tidak dapat ditunda lagi," 
ujarnya kepada Bisnis belum lama ini. 
 
Menurut dia, frekuensi yang dipancarkan Wi-Max memiliki radius 
hingga 50km, atau 17 kali lipat dibandingkan WiFi biasa, sehingga 
bisa menghemat infrastruktur base transceiver station secara 
signifikan. 
Wi-Max merupakan broadband wireless access (BWA) yang memiliki 
frekuensi dalam kisaran 5,8 Ghz hingga 10 Ghz dan bandwidth sampai 
260Mbps. Teknologi tersebut memiliki nomor standar IEEE (Institute 
of Electrical and Electronics Engineers) sebagai 802.16d dan 
802.16p. 
 
Menurut Pengamat Telematika Onno W. Purbo, saat ini WiMax digunakan 
sebagai backbone dan memiliki kemampuan mobile high speed data pada 
kecepatan lebih tinggi dari 3G dan berpotensi menjadi pesaing 
teknologi seluler itu tahun depan. "Yang menjadi masalah adalah 
pemerintah belum mengatur masalah frekuensinya, meski beberapa 
perusahaan telah menggunakannya," ujarnya. 
Dia menambahkan apabila Kepmen pembebasan frekuensi 2,4 GHz atau 
WiFi telah keluar, maka penggunaan frekeunsi tersebut akan 
mendominasi di segmen last mile, sementara WiMax dipakai sebagai 
backbone. 
Budi melanjutkan, Intel akan menanamkan chip pada perangkat Wi-Max 
yang akan diproduksi secara massal itu. "Namun kami belum 
menargetkan penjualannya, mengingat pada tahap awal, perangkat Wi- Max
cenderung memiliki harga tinggi." Seperti halnya Indonesia, 
penggunaan WiMax di negara lain di dunia seperti di Eropa dan AS 
juga belum diatur secara resmi oleh pemerintah masing-masing 
sehingga pemakaiannya masih secara sembunyi-sembunyi. 
 
Menurut Michael Sunggiardi, Anggota Presidium Asosiasi Warnet 
Indonesia (Awari), tidak seperti WiFi yang masuk kategori Industry, 
Scientific, Medical (ISM) band, Wi-Max belum bisa digunakan secara 
gratis meski Kepmen pembebasan frekuensi 2,4 GHz ditetapkan. 
"Penggunaan Wi-Max secara massal akan terjadi bila standarnya telah 
ditetapkan konsorsiumnya secara terbuka sekitar Maret tahun depan," 
ujarnya. 
 
Selain sebagai penunjang infrastruktur, Wi-Max juga bisa untuk 
aplikasi mobile seperti ponsel, dan notebook. Menanggapai hal 
tersebut, Budi menuturkan, implementasi Wi-Max untuk pengguna akhir 
(end-user) seperti pada ponsel dan notebook akan dilakukan pada 
2007. Menurut Susilo Hartono, Direktur Bina Telekomunikasi dan 
Informatika Dephub, pemerintah belum berencana mengatur frekuensi 
5,8 GHz ke atas karena masih berkonsentrasi membuat Kepmen 
pembebasan frekeunsi 2,4 GHz. 
 
 
Syahnan ES
08153039321
 


[Non-text portions of this message have been removed]





-- 
www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia 
Info, Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] 
::: Hapus bagian yang tidak perlu (footer, dst) saat reply! ::: 
## Jobs: itcenter.or.id/jobs ## Bursa: itcenter.or.id/bursa ##
$$ Iklan/promosi : www.itcenter.or.id/sponsorship $$


:: SPONSOR -----------------------------------------------
Web hosting 1GB space cuma Rp. 65ribu/bln
Multiple website, free domain name. http://www.rakdata.com
----------------------------------------------------------

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to