Program Virtual Doctor Ciptaan Siswa SMA Juara di IPCO JAKARTA--MI: Dua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Pribadi Depok, Jawa Barat, mengharumkan nama Bangsa Indonesia dengan meraih medali Emas dalam Olimpiade Internasional Project Komputer di Turkmenistan 15 November lalu.
Mereka adalah Dirgantara Reksa Ginanjar dan Muhammad Ironnanda Kurnia. Keduanya merupakan siswa kelas 1 SMA Pribadi yang berhasil meraih medali emas sebagai team penemu program komputer virtual doctor. "Software ini kita kirim ke ajang International Computer Project Olympiad (ICPO) di Ashgabat, Turkmenistan dan menang," kata Dirgantara di Jakarta, Sabtu (22/11). Program ini menurut Dirgantara dapat mendeteksi penyakit dalam tubuh manusia dengan cara memasukan data kondisi badan saat mengalami suatu gejala sakit. Penyakit itu antara lain demam berdarah, influenza, typhus, diare dan rabies. "Kita mendisain suatu program yang bisa mendeteksi penyakit dalam tubuh. Cara kerjanya dengan mendeteksi gejala-gejala dalam tubuh kita," katanya. Dalam proses penyimpulan penyakit akan dilengkapi dengan peta atau lokasi rumah sakit yang bisa dituju serta obat yang kita makan untuk menyembuhkan penyakit itu. Ia menjelaskan programnya dibuat karena banyak masyarakat yang enggan memeriksakan diri ke dokter atau dengan alasan berobat ke dokter mahal dan memakan waktu. Masyarakat yang punya software ini bisa memeriksa kesehatan tanpa harus ke dokter. Selain itu juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya saat orang mengalami panas tinggi kemudian meminum obat aspirin, tapi ternyata mengalami demam berdarah, ini akhirnya menyebabkan orang itu tidak bisa ditolong jiwanya. "Kejadian ini sudah sering terjadi di negara kita. Itu kenapa kita membuat program itu," ungkapnya. Dirgantara menambahkan inti dari program ini adalah inovasi, edukasi atau pendidikan bagi masyarakat dan teknologi melalui komputer. "Kita membuat program ini bukan bermaksud untuk mengantikan peran dokter, tapi untuk membantu dokter dalam melayani pasien", katanya. Dokter biasanya dalam 10 menit hanya bisa melayani dua pasien, tapi dengan program ini dokter bisa melayani sampai empat atau lima pasien. "Jadi software ini bisa meminimalisir antrean panjang pasien," tuturnya. Sementara itu, Ironnanda menambahkan program ini masih prototype sehingga akan dikembangkan lebih lanjut agar keakuratannya mencapai 100%. "Program ini isinya adalah pikiran dokter dan ilmu medis dari beberapa literatur aktual. Membutuhkan waktu sekitar enam bulan lebih untuk melakukan penelitian, wawancara beberapa dokter dan studi lapangan di rumah sakit-rumah sakit," imbuhnya. Ia tidak menyangka program ini dapat medali emas, karena tantangan berat dengan penilaian juri yang sangat ketat di antara 92 project lainnya dan diikuti 17 negara Asia, Amerika dan Eropa. "Project ini sangat didukung oleh pihak sekolah, baik itu dana maupun prasarana seperti beberapa unit komputer dan perlengkapan lainnya. Dan diharapkan dalam waktu 10 tahun kedepan project ini dapat dikembangkan untuk dapat mendeteksi penyakit-penyakit lain," ujarnya. Dua siswa yang gemar komputer di sekolahnya ini berharap upaya menolong masyarakat dengan menciptakan program virtual doctor dapat menjadi modal membantu meningkatkan derajat kesehatan bangsa. (Ant/OL-01) ------------------------------------ -- www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/