Insulting : Ayat Kursi
Jadi Mantra Penguat Seks
Islamophobia Oleh : Redaksi
18 Sep 2005 - 7:00 pm
Berbagai cara dilakukan oleh para musuh Islam,
kali ini Penghinaan terhadap Islam terjadi didepan Mata namun luput dari
pemberitaan media massa.
Sedemikian bencinya Jean Paul, seorang staf repair PT Sanken, pada Islam,
Ayat Kursi disebut-sebut sebagai mantra penguat gairah seksual.
Astaghfirullah. Kalau Anda menemukan Jean Paul, bisa jadi akan langsung
menempelengnya. Kalau Anda tidak bereaksi, jelas akan dipertanyakan
ghirah keislamannya. Membaca tulisan Jean Paul akan membuat muak dan
darah mendidih. Betapa tidak, ayat-ayat Allah diartikan hanya sebatas
mantra penguat gairah seksual.
Tulisan yang aslinya berjudul Faedah Membaca Ayat Kursi Menurut Hadist
Para Ulama Jumhur oleh Jean Paul diotak-atik untuk alat menghina
Rasulullah saw dan al-Quran. Tulisan tak bermoral ini oleh Jean Paul
disebar melalui email antar karyawan PT Sanken.
Hal itu terungkap Jumat (19/8), saat karyawan Muslim saling berkirim
email. Karyawan Muslim Sanken mendapati ada sebuah tulisan tentang kajian
agama, yang isinya telah diubah oleh Jean Paul, dengan penghinaan yang
sangat menjijikkan. Alat kelamin manusia dan persetubuhan ditulis dengan
vulgarnya.
Andri (bukan nama sebenarnya) salah seorang staf leader di PT Sanken,
menuturkan kepada SABILI, perihal beredarnya tulisan yang menghina
al-Quran dan Nabi Muhammad di kalangan rekan-rekannya itu. Para karyawan
Muslim langsung mencari siapa yang menjadi biang keladinya. Akhirnya
ketemu langsung, pelakunya adalah salah seorang staf repair.
Masih menurut Andri, pada saat pertama kali terungkap Jean melakukan
penghinaan tersebut, manajemen PT Sanken masih melindunginya. Karena
tidak puas, akhirnya karyawan Sanken mengadukan masalah itu ke Polres
Bekasi di Cikarang, meminta agar Jean di tahan.
Menurut Andri, orang yang paling bersalah dan sangat melindungi Jean Paul
adalah Buntulan, General Manager PT Sanken. Dia itu sangat diskriminatif
terhadap karyawan Muslim dan berusaha menutup kasus yang terjadi, tegas
Andri.
Sebagai contoh, menurut Andri, manajer personalia di PT Sanken hanya
menerima orang-orang yang beragama Kristen saja untuk level lulusan
Diploma III. Proses pengangkatan status karyawan tetap bagi orang-orang
Kristen hanya membutuhkan waktu percobaan tiga bulan saja, ujar Andri.
Bahkan Andri mengungkapkan, di bagian penerimaan pegawai ada pemilahan
berkas lamaran antara Muslim dan non Muslim. Dan, masih kata Andri,
kebanyakan yang diberi kesempatan untuk ikut tes, mereka yang beragama
Kristen.
Sementara Buntulan, saat dikonfirmasi melalui telepon, menyatakan tidak
benar telah melindungi Jean Paul. Bahkan PT Sanken langsung menyerahkan
kasus tersebut ke jalur hukum dan langsung memecat Jean Paul. Kasus
tersebut, sekarang masih menunggu proses hukum dari pihak kepolisian.
Jean Paul juga dikabarkan telah ditahan, dua hari sejak peristiwa
penghinaan terhadap Islam terungkap di PT Sanken.
Apapun ceritanya, hukum harus ditegakkan, penghina agama harus diadili
dan dihukum seberat-beratnya! Jika tidak, akan banyak yang kecewa, dan
akibatnya bisa fatal! Kita tidak mau kan, penghina agama dihakimi massa,
dan aparat hukum diadili umat? (Sabili)