Mukjizat Nabi saw.

 

Disini akan diuraikan sedikit tentang mukjizat Rasulullah saw.
Sebenarnya banyak sekali mukjizat Beliau, karena memang seluruh
kehidupan beliau adalah menakjubkan.

1. Bulan Terbelah.

 

"Telah hampir saat (qiamat) dan telah terbelah bulan." (Quran,
54:1)"

Berita tentang terbelahnya bulan pada jaman Nabi saw banyak
diriwayatkan oleh para Shahabat, sehingga hadis tentang terbelahnya
bulan adalah hadis Muthawatir.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Masud: "Pada masa hidup Nabi saw,
bulan terbelah dua dan melihat ini Nabi saw bersabda: "Saksikanlah!"
(Sahih Bukhari, juz 4 no 830)"

 

Diriwayatkan oleh Anas: "Ketika orang-orang Mekah meminta Rasulullah
saw untuk menunjukan mukjizat, maka Nabi menunjukan bulan yang
terbelah." (Sahih Bukhari, juz 4 no 831)"

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Bulan terbelah menjadi dua pada masa
hidup Nabi saw." (Sahih Bukhari, juz 4 no 832)"

 

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Orang-orang Mekah meminta Nabi
saw untuk menunjukan sebuah mukjizat. Maka Beliau menunjukan bulan
yang terbelah menjadi dua bagian, sehingga gunung Hira' itu dapat
mereka lihat diantara dua belahannya." (Sahih Bukhari, juz 5 no
208)"

 

Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Diwaktu kami bersama-sama Rasulullah
saw di Mina, maka terbelah bulan, lalu sebelahnya berlindung
dibelakang gunung, maka sabda Rasulullah saw: "Saksikanlah!"
Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 5 no 209)"

 

Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abbas: "Pada masa hidup Nabi saw
bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 210)"

 

Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Bulan terbelah menjadi dua." (Sahih
Bukhari, juz 5 no 211)"

 

Lihat juga di : (Sahih Bukhari, juz 6 no 350) (Sahih Bukhari, juz 6
no 387) (Sahih Bukhari, juz 6 no 388) (Sahih Bukhari, juz 6 no 389)
(Sahih Bukhari, juz 6 no 390) (Sahih Bukhari, juz 6 no 391) (Sahih
Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6721)
(Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no
6724) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz
039 no 6725) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-
Nar, juz 039 no 6726) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l
Janna wa'n-Nar juz 039 no 6728) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-
Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6729) (Sahih Muslim, juz 039
no 6730)

 

2. Pohon kurma berbuah seketika.

Diriwayatkan oleh Jabir:

Sewaktu Bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak.
Kemudian, aku mendatangi Rasulullah saw untuk melaporkan kepada
Beliau mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah: Ya
Rasulullah, bapakku telah meninggalkan banyak hutang. Aku sendiri
sudah tidak mempunyai apa-apa lagi kecuali yang keluar dair pohon
kurma. Akan tetapi pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah.
Hal ini sengaja aku sampaikan kepada Rasulullah agar orang yang
memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk kepadaku. Kemudian
Rasulullah mengajakku pergi ke kebun kurma. Sesampainya disana
beliau mengitari pohon kurmaku yang dilanjutkan dengan berdo'a.
setelah itu beliau duduk seraya berkata kepadaku, "Ambilah buahnya."
Mendengar perintah Rasulullah saw tersebut, aku langsung memanjat
pohon kurma untuk memetik buahnya yang tiba-tiba berbuah. Buah kurma
itu kupetik sampai cukup jumlahnya untuk menutupi utang bapakku,
bahkan sampai lebih. (Sahih Bukhari Juz 4 no 780)



 

3. Air memancar dari sela-sela jari Beliau saw.

Diriwayatkan oleh 'Abdullah:

"Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam
pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami
menyertai Rasulullah saw dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris
kehabisan air. Nabi saw bersabda: "Bawalah kemari air yang tersisa!"
orang-orang membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi saw
memasukan telapak tangannya kedalam kantung itu dan
berkata, "Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini berkah dari
Allah." Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan
Rasulullah saw." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).

Diriwayatkan oleh Anas:

"Semangkuk air dibawa kehadapan Nabi saw di Al Zawra. Nabi saw
memasukan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air
memancar dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu.
Qatadah berkata kepada Anas, "Berapa orang yang hadir pada waktu
itu?" Anas menjawab, "Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus
orang." (Sahih Bukhari, juz 4 no 772).

 

Lihat juga : (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no
340)

 

4. Makanan Nabi Mengagungkan Nama Allah.

 

Diriwayatkan oleh Abdullah:

"Sesungguhnya kami mendengar makanan yang dimakan Rasulullah saw
mengagungkan nama Allah." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).

 

5. Hujan Lebat dan Banjir.

Diriwayatkan oleh Anas:

Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah
kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jum'at ketika
Rasulullah saw sedang berkotbah Jum'at, lalu berdirilah seorang
Badui dan berkata: "Ya Rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar
segenap keluarga, doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas
kita. Berkata Anas : Mendengar permintaan badui tersebut, Rasulullah
mengangkat kedua tangannya kelangit (berdo'a). Sedang langit ketika
itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan
tebal sebesar-besar gunung. Sebelum Rasulullah saw turun dari
mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga Rasulullah
saw sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan
tidak berhenti sampai Jum'at yang berikutnya, sehingga kota Madinah
mengalami banjir besar, rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang
Badui berkata kepada Rasulullah saw: Ya Rasulullah, sudah tenggelam
rumah-rumah, karam segala harta benda. Berdo'alah kepada Allah agar
hujan diberhentikan diatas kota Madinah ini, agar hujan dialihkan
ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah saw kemudian
menengadahkan kedua tangannya ke langit berdo'a: Allahuma
Hawaaliinaa Wa laa Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan
ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami). Berkata
Anas: Diwaktu berdo'a itu Rasulullah saw menunjuk dengan telunjuk
beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Beliau
mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja
Rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan diatas kota Madinah.
(Sahih Bukhari, juz 8 no 115).

 

6. Sakit mata Ali sembuh dengan dengan hanya ditiup dan dido'akan
oleh Rasulullah saw.

 

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab shahihnya, bahwa
Rasulullah saw bersabda pada saat peristiwa penaklukan Khaibar :

 

"Esok hari aku (Nabi saw) akan memberikan bendera kepada seorang
yang akan diberikan kemenangan oleh Allah swt melalui tangannya,
sedang ia mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah dan Rasulnya
mencintainya".

Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka seraya bertanya-tanya
didalam hati, kepada siapa diantara mereka akan diberi bendera itu.
Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih
mengharapkannya. Kemudian Rasulullah saw bertanya: "Kemana Ali?"
lalu ada yang mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua
matanya. Lantas Rasulullah saw meniup kedua mata Ali seraya berdoa
untuk kesembuhannya. Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan
tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Lalu Rasulullah saw memberikan
bendera itu kepadanya. (Sahih Bukhari).

 

7. Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh cahaya.

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik:

Ada dua orang sahabat Nabi saw meninggalkan Nabi saw. Ditengah malam
yang gelap gulita keduanya berjalan dengan ada dua sinar yang
menerangi perjalanan keduanya yang ada di depannya. Tatkala keduanya
berpisah diperempatan jalan, masing-masing setiap orang ditemani
sebuah sinar yang membimbing mereka pulang ke rumah." (Sahih Bukhari
juz 1 no 454).

 

8. Mimbar menangis.

Diriwayatkanoleh Ibn Umar:

Rasulullah saw naik keatas mimbar dan berkotbah. Sedang Rasulullah
saw berkotbah, Rasulullah saw mendengar mimbar itu menangis seperti
tangisan anak kecil, sehingga seakan-akan mimbar itu mau pecah. Lalu
Rasulullah saw turun dari mimbar dan merangkul mimbaritu sehingga
tangisnya berkurang sampai mimbar itu diam sama sekali. Rasulullah
saw berkata: "Mimbar itu menangis mendengar ayat-ayat Allah
dibacakan diatasnya." (Sahih Bukhari juz 4 no 783).

 

9. Mayat seorang murtad tidak diterima oleh Bumi.

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:

Di antara kami ada seorang lelaki dari Bani Najjar, dia telah
membaca surah al-Baqarah dan surah Ali Imran serta selalu menulis
untuk Rasulullah s.a.w, lalu dia melarikan diri untuk bersama-sama
Ahli Kitab. Anas berkata: Ahli Kitab menyanjungnya. Mereka berkata:
Lelaki ini telah menulis untuk Muhammad menyebabkan mereka
mengkaguminya. Setelah beberapa ketika bersama-sama Ahli Kitab,
lelaki tersebut meninggal dunia. Ahli Kitab menggali kubur dan
mengkebumikannya. Bumi memuntahkannya ke permukaan. Mereka menggali
lagi dan mengkebumikannya semula. Namun bumi tetap memuntahkan
lelaki tersebut ke permukaan. Mereka menggali dan mengkebumikannya
lagi. Bumi tetap memuntahkannya semula ke permukaan. Akhirnya mereka
membiarkannya di permukaan bumi (Sahih Bukhari juz 4 no 814).

 

10 Srigala berbicara.

 

(Sahih Bukhari Juz 3 no 517).

 

11. Isra' Miraj Nabi saw.

Dari Anas bin Malik r.a katanya:

Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah dibawakan Buraq, yaitu seekor
binatang yang berwarna putih, lebih besar dari himar tetapi lebih
kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq
tersebut menyentuh bumi. Baginda bersabda lagi: Tanpa membuang
waktu, aku menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Baginda
bersabda lagi: Aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang
biasa dilakukan oleh para Nabi. Baginda bersabda lagi: Kemudian aku
masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat dua rakaat. Setelah
selesai aku keluar, tiba-tiba aku didatangi Jibril a.s. dengan
semangkuk arak dan semangkuk susu. Aku memilih susu. Lalu Jibril a.s
berkata: Engkau telah memilih fitrah. Lalu Jibril a.s membawaku naik
ke langit. Ketika Jibril a.s meminta agar dibukakan pintu,
kedengaran suara bertanya: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab:
Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril
a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Lalu dibukakan pintu kepada
kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Adam a.s, beliau menyambutku
serta mendoakan aku dengan kebaikan. Seterusnya aku dibawa naik ke
langit kedua. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran
suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s
ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s
menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Ketika aku bertemu dengan Isa bin Mariam dan Yahya bin Zakaria,
mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku
dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril a.s meminta supaya dibukakan
pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya:
Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s
menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah
diutus? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun
dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Yusuf a.s
ternyata dia telah dikaruniai kedudukan yang sangat tinggi. Dia
menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi
naik ke langit keempat. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu.
Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril.
Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab:
Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril
a.s menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Ketika aku bertemu dengan Nabi Idris a.s dia terus menyambutku dan
mendoakan aku dengan kebaikan. Allah s.w.t berfirman: Dan kami telah
menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya. Aku dibawa lagi naik ke
langit kelima. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran
suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s
ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s
menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Ketika aku bertemu dengan Nabi Harun a.s dia menyambutku dan
mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit
keenam. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara
bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s
ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s
menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Ketika aku bertemu dengan Nabi Musa a.s dia menyambutku dan
mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit
ketujuh. Jibril a.s meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara
bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s
ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutus? Jibril a.s
menjawab: Ya, dia telah diutus. Pintu pun dibukakan kepada kami.
Ketika aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s dia sedang berada dalam
keadaan menyandar di Baitul Makmur. Begitu luasnya setiap hari
dimasuki tujuh puluh ribu malaikat, yang setelah keluar mereka tidak
kembali masuk. Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha. Daun-daunnya
besar umpama telinga gajah manakala buahnya pula sebesar tempayan.
Baginda bersabda: Ketika perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha
maka Sidratul Muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah
yang mampu menggambarkan keindahannya. Lalu Allah s.w.t memberikan
wahyu kepada baginda dengan mewajibkan shalat lima puluh waktu
sehari semalam. Tatakala baginda turun dan bertemu Nabi Musa a.s,
dia bertanya: Apakah yang telah diwajibkan oleh Tuhanmu kepada
umatmu? Baginda bersabda: Shalat lima puluh waktu. Nabi Musa a.s
berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena
umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani
Israil dan memberitahu mereka. Baginda bersabda: Baginda kemudian
kembali kepada Tuhan dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan
kepada umatku. Lalu Allah s.w.t mengurangi lima waktu shalat.
Baginda kembali kepada Nabi Musa a.s dan berkata: Allah telah
mengurangi lima waktu shalat dariku. Nabi Musa a.s berkata: Umatmu
masih tidak mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu,
mintalah keringanan lagi. Baginda bersabda: Aku pulang pergi antara
Tuhan dan Nabi Musa a.s, sampai Allah s.w.t berfirman: Wahai
Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan hanyalah lima waktu sehari
semalam. Setiap shalat fardu mendapat sepuluh kelipatan pahala, maka
lima waktu shalat sama dengan lima puluh shalat. Barangsipa berniat
untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukannya, niscaya akan
dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka
dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya Barangsiapa yang
berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya,
niscaya tidak sesuatu pun dicatat baginya. Seandainya dia
mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya. Baginda
turun hingga sampai kepada Nabi Musa a.s, lalu aku memberitahu
kepadanya. Dia masih lagi berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu,
mintalah keringanan. Baginda menyahut: Aku terlalu banyak berulang-
ulang menghadap Tuhan, sehingga aku merasa malu kepadaNya. (Sahih
Bukhari 5 no 227).

 

12. Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Rasulullah saw.

Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud r.a katanya:

Ketika Nabi s.a.w memasuki Mekah terdapat sebanyak tiga ratus enam
puluh buah berhala di persekitaran Kaabah. Lalu Nabi s.a.w
meruntuhkannya dengan menggunakan tongkat yang berada di tangannya
seraya bersabda: Bermaksud: Telah datang kebenaran dan musnahlah
kebatilan kerana sesungguhnya kebatilan itu, adalah sesuatu yang
pasti musnah. Bermaksud: Kebenaran telah datang dan yang batil itu
tidak akan bermula dan tidak akan berulang. Ibnu Abu Umar menambah:
Peristiwa itu terjadi pada masa pembukaan Kota Mekah (Sahih Bukhari,
kitab Jihad)

 

13. Makanan sedikit dimakan banyak orang.

Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah r.a katanya:

Semasa parit Khandak digali, aku melihat keadaan Rasulullah s.a.w
dalam keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali ke rumahku
dan bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu
(makanan)? Kerana aku melihat Rasulullah s.a.w tersangat lapar.
Isteriku mengeluarkan sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan
kami mempunyai seekor anak kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu
menyembelihnya, manakala isteriku menumbuk gandum. Kami sama-sama
selesai, kemudian aku memotong-motong anak kambing itu dan
memasukkannya ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi memberitahu
Rasulullah s.a.w, isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku
kepada Rasulullah s.a.w dan orang-orang yang bersamanya. Aku
kemudiannya menghampiri Rasulullah s.a.w dan berbisik kepada
Baginda: Wahai Rasulullah! Kami telah menyembelih anak kambing kami
dan isteriku pula menumbuk satu cupak gandum yang ada pada kami.
Kerana itu, kami menjemput baginda dan beberapa orang bersamamu.
Tiba-tiba Rasulullah s.a.w berseru: Wahai ahli Khandak! Jabir telah
membuat makanan untuk kamu. Maka kamu semua dipersilakan ke
rumahnya. Rasulullah s.a.w kemudian bersabda kepadaku: Jangan engkau
turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adunanmu sebelum aku
datang. Aku pun datang bersama Rasulullah s.a.w mendahului orang
lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini semua
adalah kerana kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua
pesananmu itu. Isteriku mengeluarkan adunan roti tersebut,
Rasulullah s.a.w meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Kemudian
Baginda menuju ke kuali kami lalu meludahinya dan mendoakan
keberkatannya. Setelah itu Baginda bersabda: Sekarang panggillah
pembuat roti untuk membantumu dan cedoklah dari kualimu, tapi jangan
engkau turunkannya. Ternyata kaum muslimin yang datang adalah
sebanyak seribu orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua dapat
memakannya sehingga kenyang dan pulang semuanya. Sementara itu kuali
kami masih mendidih seperti sediakala. Demikian juga dengan adunan
roti masih tetap seperti asalnya. Sebagaimana kata Ad-Dahhak: Masih
tetap seperti asalnya (Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).

 

14. Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.

 

Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya

Kami dengan sejumlah seratus tiga puluh orang sedang bersama Nabi
s.a.w. Nabi s.a.w bertanya: Adakah salah seorang di antara kamu
mempunyai makanan? Didapati ada seorang yang mempunyai kira-kira
satu gantang gandum atau seumpamanya, lalu diadunkannya. Kemudian
datang seorang lelaki tinggi dan kusut rambutnya membawa kambing-
kambing untuk dijual. Nabi s.a.w bertanya: Adakah ianya untuk dijual
atau dihadiahkan? Lelaki itu menjawab: Tidak! Bahkan ianya untuk
dijual! Maka dibeli daripadanya seekor kambing. Setelah disembelih,
Rasulullah s.a.w memerintahkan supaya diambil hatinya untuk
dipanggang. Dia (Abdul Rahman bin Abu Bakar) berkata: Demi Allah!
Setiap seratus tiga puluh orang itu, kesemuanya mendapat sepotong
hati kambing daripada Rasulullah s.a.w. Jika orang itu ada bersama,
maka Rasulullah s.a.w memberikannya. Jika sebaliknya, Rasulullah
s.a.w menyimpan untuknya. Makanan itu dibahagikan kepada dua talam.
Kami makan dari kedua talam itu sehingga kenyang. Lebihan yang
terdapat pada kedua talam tersebut dibawa ke atas unta atau mungkin
juga riwayatnya begitu (Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).

 

15. Susu dan kencing unta menyembuhkan penyakit.

 

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:

Sesungguhnya beberapa orang dari daerah Urainah datang ke Madinah
untuk menemui Rasulullah s.a.w mereka telah mengidap sakit perut
yang agak serius. Lalu Rasulullah s.a.w bersabda kepada mereka:
Sekiranya kamu mahu, keluarlah dan carilah unta sedekah, maka kamu
minumlah susu dan air kencingnya. Lalu mereka meminumnya, dan
ternyata mereka menjadi sihat. Kemudian mereka pergi kepada
sekumpulan pengembala lalu mereka membunuh pengembala yang tidak
berdosa itu dan mereka telah menjadi murtad (keluar dari Islam.)
Mereka juga telah melarikan unta milik Rasulullah s.a.w, kemudian
peristiwa itu diceritakan kepada Rasulullah s.a.w. Lalu baginda
memerintahkan kepada para Sahabat agar menangkap mereka. Setelah
ditangkap lalu mereka dihadapkan kepada baginda s.a.w. Maka
Rasulullah s.a.w pun memotong tangan dan kaki serta mencungkil mata
mereka. Kemudian baginda membiarkan mereka berada di al-Harrah
(sebuah daerah di Madinah yang terkenal penuh dengan batu hitam)
sehingga mereka meninggal dunia (Sahih Bukhari, Muslim, kitab qishas
dan diyat).

 

16. Roti sedikit cukup untuk orang banyak.

 

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:

Abu Talhah telah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara
Rasulullah s.a.w begitu lemah. Tahulah aku baginda dalam keadaan
lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya!
Kemudiannya dia menghasilkan beberapa buku roti dari gandum dan
setelah itu, mengambil kain tudungnya dan membungkus roti itu dengan
separuh kain tudung, lalu disisipkan di bawah bajuku, sedangkan yang
separuh lagi diselendangkan kepadaku. Selepas itu pula dia
menyuruhku pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. Akupun berangkat
membawa roti yang dibungkus kain tudung itu. Aku mendapatkan
Rasulullah s.a.w yang sedang duduk di dalam masjid bersama orang-
ramai dan berada di sisi mereka. Rasulullah s.a.w bertanya: Abu
Talhah yang mengutusmu? Aku menjawab: Ya, benar! Rasulullah s.a.w
bertanya lagi: Untuk makanan? Aku menjawab: Ya! Rasulullah s.a.w
bersabda kepada orang-ramai yang bersama baginda: Bangunlah kamu
sekalian! Rasulullah s.a.w lalu berangkat diiringi para sahabat dan
aku berjalan di antara mereka untuk segera memberitahu Abu Talhah.
Maka Abu Talhah berkata: Wahai Ummu Sulaim! Rasulullah s.a.w telah
datang bersama orang yang ramai, padahal kita tidak mempunyai
makanan yang mencukupi untuk mereka. Dia menjawab: Allah dan
RasulNya lebih tahu. Lalu Abu Talhah menjemput Rasulullah s.a.w dan
Rasulullah s.a.w pun masuk bersamanya. Rasulullah s.a.w bersabda:
Bawakan ke sini apa yang ada di sisimu wahai Ummu Sulaim! Ummu
Sulaim terus membawa roti tersebut kepada baginda kemudian memerah
bekas lemaknya untuk dijadikan lauk dimakan dengan roti. Kemudian
Rasulullah s.a.w mendoakan makanan itu. Setelah itu baginda
bersabda: Izinkan sepuluh orang masuk! Abu Talhah memanggil sepuluh
orang Sahabat. Mereka makan sehingga kenyang kemudian keluar.
Rasulullah s.a.w menyambung: Biarkan sepuluh orang lagi masuk.
Sepuluh orang berikutnya pun masuk dan makan sehingga kenyang lalu
keluar. Rasulullah s.a.w kemudian bersabda lagi: Suruhlah sepuluh
orang lagi masuk. Demikian berlaku terus-menerus sehingga semua
orang dapat makan hingga kenyang, padahal jumlah mereka adalah lebih
kurang tujuh puluh atau lapan puluh orang (Sahih Bukhari, Muslim,
kitab Minuman).

 

17. Doa untuk Anas bin Malik.

 

Diriwayatkan daripada Anas r.a daripada Ummu Sulaim katanya:

Wahai Rasulullah! Aku menjadikan Anas sebagai khadammu, tolonglah
berdoa untuknya. Rasulullah s.a.w pun berdoa: Ya Allah, banyakkanlah
harta dan anaknya dan berkatilah apa yang diberikan kepadanya

Berkata Anas: "Demi Allah, harta bendaku memang banyak dan anak
begitu juga anak dari anakku memang banyak sekali dan sekarang sudah
berjumlah lebih dari 100 orang. (Sahih Bukhari, Muslim, kitab
kelebihan para sahabat).

 

18. Makanan Yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali
lipat.

 

Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar r.a katanya

Mereka yang disebut Ashaab As-Suffah adalah orang-orang miskin.
Rasulullah s.a.w pernah bersabda suatu ketika: Sesiapa mempunyai
makanan untuk dua orang, dia hendaklah mengajak orang yang ketiga
dan sesiapa mempunyai makanan untuk empat orang, dia hendaklah
mengajak orang kelima, keenam atau seperti diriwayatkan dalam Hadis
lain. Abu Bakar r.a datang dengan tiga orang. Nabi pula pergi dengan
sepuluh orang dan Abu Bakar dengan tiga orang iaitu aku, ibu dan
bapaku. Tetapi aku tidak pasti adakah dia berkata: Isteriku dan
khadamku berada di antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Abdul
Rahman berkata lagi: Abu Bakar makan malam bersama Nabi s.a.w dan
terus berada di sana sehinggalah waktu Isyak. Selesai sembahyang,
dia kembali ke tempat Nabi s.a.w lagi, sehinggalah Rasulullah s.a.w
kelihatan mengantuk. Sesudah lewat malam, barulah dia pulang.
Isterinya menyusulinya dengan pertanyaan: Apa yang menghalang dirimu
untuk pulang menemui tetamumu? Abu Bakar berkata: Bukankah engkau
telah menjamu mereka makan malam? Isterinya menjawab: Mereka tidak
mahu makan sebelum engkau pulang, padahal anak-anak sudah
mempersilakan tetapi mereka tetap enggan. Akupun berundur untuk
bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! diikuti
dengan sumpah-serapah. Kemudian dia berkata kepada para tetamunya:
Silakan makan! Barangkali makanan ini sudah tidak enak lagi.
Kemudian dia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan makan makanan ini
selamanya! Abdul Rahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak
mengambil satupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi,
sehinggalah apabila kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi
bertambah banyak daripada yang sedia ada. Abu Bakar memandangnya
ternyata makanan itu tetap seperti sedia atau bahkan lebih banyak
lagi. Dia berkata kepada isterinya: Wahai saudara perempuanku! Bani
Firas apakah ini? Isterinya menjawab: Tidak! Demi cahaya mataku,
sekarang ini makanan tersebut bertambah tiga kali ganda lebih banyak
daripada sedia. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi
adalah dari syaitan. Dia makan satu suap, kemudian membawa makanan
tersebut kepada Rasulullah s.a.w dan membiarkannya di sana hingga
pagi hari. Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dengan
suatu kaum akan dilangsungkan satu perjanjian. Apabila tiba
waktunya, kamipun menjadikan dua belas orang sebagai ketua saksi,
masing-masing mengepalai beberapa orang. Hanya Allah yang tahu
berapa orangkah sebenarnya yang diutuskan bersama mereka. Cuma yang
pastinya Rasulullah s.a.w memerintah agar dipanggilkan mereka
kesemuanya. Lalu kesemuanya makan dari makanan yang dibawa oleh Abu
Bakar atau sebagaimana yang diriwayatkan dalam riwayat yang lain
(Sahih Bukhari, Muslim, Kitab Minuman).

 

19. Ingatan Abu Hurairah.

 

Abu Hurairah mengeluh kepada Rasulullah saw bahwa dia terlalu
pelupa. Lalu Rasulullah saw membentangkan kainnya diatas tanah, lalu
memegang-megang kainnya dengan tangan beliau. Abu Hurairah disuruh
Rasulullah memeluk kain itu. Sejak itu Abu hurairah tidak pernah
lupa-lupa lagi. Dan beliau terkenal paling banyak menhafal hadis.
(Sahih Bukhari muslim).

 

20. Mukjizat Al Qur'an.

 

Al qur'an merupakan mukjizat yang masih bisa kita saksikan sampai
saat ini. Itulah mukjizat yang akan tetap eksis sampai akhir jaman.

Kirim email ke