Sebelum Memulai Bisnis
 
How to start a business...
Akhir-akhir ini banyak sekali pertanyaan yang masuk ke [EMAIL PROTECTED] mengenai langkah pertama apa yang harus dilakukan dalam memulai sebuah bisnis -- baik offline maupun online – terutama untuk ibu-ibu yang sedang, akan, atau ingin bekerja dari rumah menjadi seorang work at home mom.

Terus terang, pertanyaan ini cukup membuat saya berfikir. Karena jawabannya tentu bisa beragam. Bisa dari segi biaya atau modal, minat, keahlian, pembagian waktu dengan keluarga dan masih banyak lagi.

Rasanya, banyak juga ibu-ibu teman saya yang ‘terjun bebas’ begitu saja dalam dunia perbisnisan tanpa persiapan yang terlalu serius. Sebaliknya, yang penuh pertimbangan juga ada.

Bagi anda yang meneruskan bisnis orangtua misalnya, mungkin pilihan pertama menjadi ‘tidak apa-apa” pada awalnya namun bagi anda yang betul-betul baru akan memulai berbisnis, akan lebih baik bila mempersiapkan sebuah perencanaan bisnis yang lebih fokus.

Setelah cukup lama brainstorming dengan suami (yang kadang ditimpali berbagai jawaban lucu dari si sulung saya yang tidak mau kalah dengan ayahnya), surfing di internet juga mendapat masukan dari upline, akhirnya saya menyimpulkan bahwa sebetulnya yang namanya perencanaan bisnis bisa berbentuk sangat rumit…namun bisa juga sangat sederhana.

Satu hal yang paling simple dalam menyusun perencanaan bisnis adalah dengan membuat daftar pertanyaan (dan menjawabnya tentu saja) yang berhubungan dengan bisnis atau ide bisnis yang anda punyai.

Berikut ini ada beberapa contoh pertanyaan yang sebaiknya dijawab sebelum memulai sebuah bisnis (dikembangkan dari beberapa pertanyaan yang tercantum dalam buku karangan Liz Folger, "The Stay-at-Home Mom's Guide To Making Money") :

1. Sebetulnya apa bisnis anda? Terangkan dalam satu atau dua kalimat saja. Apabila anda tidak bisa melakukan ini, coba pikirkan kembali untuk lebih mengfokuskan ide tersebut.

2. Apa saja yang akan dibutuhkan oleh bisnis tersebut? Jangan lupa sertakan alasan-alasan mengapa anda memerlukan hal tersebut. Misalnya: kartu nama, website, dll.

3. Apa yang ingin anda capai dari bisnis tersebut dalam waktu setahun, tiga tahun bahkan lima tahun yang akan datang? Bisa dari segi pemasukan tentunya, bisa juga hal besar seperti branding dan lain sebagainya.

4. Dengan cara apa bisnis tersebut dibiayai? Tabungan, kartu kredit atau pinjaman bank?

5. Peralatan perkantoran apa saja yang akan diperlukan dan berapa biayanyanya? Misalnya: komputer, fax, printer, pengurusan nama PT, etc.

6. Siapa yang menjadi target konsumen? Coba deskripsikan target konsumen anda.

7. Siapa yang kira-kira akan menjadi kompetitor dalam menjalankan bisnis ini?

8. Apa yang menjadikan bisnis ini berbeda dari bisnis kompetitor anda? Misalnya: dari segi harga, kualitas, service yang unik, etc.

9. Dimana kantor utama bisnis anda ini, apakah di rumah? Apakah akan memerlukan biaya tambahan untuk membuat ”wilayah kerja” di rumah anda menjadi lebih nyaman?

10. Siapa yang akan mengawasi anak-anak saat anda sedang bekerja (di rumah)?

11. Bagaimana dukungan suami dalam bisnis tersebut? Sejauh apa peran suami dalam membantu menjalankan bisnis ini?

Sekilas, pertanyaan-pertanyaan diatas seperti tidak penting ya?

Namun, saya sendiri menyadari bahwa dibalik keengganan saya dulu menjawab dan membahas contoh pertanyaan diatas sebetulnya ada hal yang lebih besar. Ada rasa takut (memikirkan) konsekuensi seandainya bisnis ini gagal.

Padahal, ini adalah hal utama yang juga harus kita siapkan sebelum memulai sebuah bisnis serta mepersiapkan solusi bagi aneka permasalahan yang mungkin timbul saat ide bisnis anda menjadi sebuah kenyataan.

Jadi, tunggu apa lagi? Saat ide itu datang, langsung duduk manis dan cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan diatas, siapa tahu, hasilnya akan menjadi sebuah awal yang luar biasa untuk anda, keluarga dan bisnis anda!
 

Kirim email ke