Bisnis kerajinan sebagai sample / contoh / perumpamaan, bisa dibaca "Mencari Peluang di Bisnis ....". Semoga bermanfaat.
========================================
 
Mencari Peluang di Bisnis Kerajinan
 
Masih ingat ketika kita SD (sekolah dasar) dulu? Kita sering mendapat tugas membuat kerajinan tangan. Segala macam jenis kerajinan termasuk jahit menjahit pun kita lakoni. Ternyata banyak manfaatnya ketika kita besar sekarang. Buktinya? Banyak produk-produk kerajinan tangan yang dijual, yang diajarkan ketika kita SD dulu. Ternyata, bisnis di sektor itupun bisa menenggak untung gak kecil Iho! Bisa belasan hingga ratusan juta.. Wouw!


Baru-baru ini (19-23 April 2006) pameran Inacraft 2006 digelar di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Ratusan pengusaha besar, menengah, dan kecil dari bebagai daerah di wilayah Indonesia me- menuhi berbagai kios. Tak hanya itu, sekitar 20 utusan negara sahabat dari lingkungan Asia, Eropa, danBenua Amerika juga turut meramaikan pameran itu.


Aneka ragam produk kerajinan tangan dipamerkan. Mulai dari produk khas daerah seperti batik Pekalongan, Solo, ulos Medan, songket Palembang, tapis Lam- pung, batu permata Martapura, hingga produk kerajinan tangan yang tengah tren. Misalnya berba- gai jenis lilin dan wewangian aroma terapi, aneka kebaya modern, tas trendi, hingga perabotan rumah yang unik juga tersedia di pameran Inacraft kemarin.


Karena hobi

Tak sedikit pemilik kios di pameran Inacraft mengaku memulai bisnis kerajinan tangan ini hanya karena hobi. Ada yang hobi menjahit, akhirnya menjual aneka tas dan dompet jahitan sendiri yang terbuat dari kain dilengkapi dengan pernak-pernik. Ada juga yang menjual aneka bunga terbuat dari serat kayu maupun kertas. Sebenarnya bentuk barang yang mereka jual bukanlah barang aneh. Bahkan sebenarnya gampang membuatnya. Namun, kadang tak terpikirkan oleh orang banyak untuk membuat jenis barang kerajinan yang simpel nan unik tersebut.


Selain gampang membuatnya, produk kerajinan tangan juga tak mesti mengeluarkan modal besar. Baik untuk barangnya itu sendiri, ataupun untuk produk pendukung seperti membuka toko untuk tempat menjual, promosi, distribusi, tenaga kerja. Semuanya serba sederhana, kebanyakan dari para perajin ini malah tak punya toko untuk menjual barang hasil kreasinya.

Seperti pengakuan Christia, pemilik toko Ilalang yang menjual aneka tas dan dompet kain. Ia tak punya toko sebagai gerai menjual produknya. la jual dari rumahnya, hanya dengan bermodalkan ide dan hanya melalui jaringan promosi yang simpel seperti lewat teman, brosur, selebaran, hingga internet. la juga tak pusing mempekerjakan karyawan terlalu banyak. Konsepnya, begitu ada pesanan, baru dikerjakan dalam partai besar. Jika belum ada pesanan, hanya dibuat dalam jumlah kecil untuk contoh dan dijual eceran. "Jadi modalnya tidak tertahan di barang yang belum laku. Saya hanya membuat banyak jika ada pesanan," aku Christia saat ditemui di kiosnya saat pameran lalu.


Penghasilan tambahan

Safir Senduk, si perencana keuangan dalam bukunya Mencari Penghasilan Tambahan, mengemukakan ada delapan alternatif sumber penghasilan tambahan yang tersedia. Yakni menjadi karyawan, menjual barang dan jasa, menjual keahlian, membuka usaha sendiri, menjalankan usaha network marketing, ikut investasi bagi hasil, melakukan investasi pendapatan tetap dan terakhir melakukan jual-beli produk keuangan.


Usaha kerajinan tangan ini bisa dikategorikan dalam menjual keahlian dan membuka usaha-sendiri. Dalam hal menjual keahlian, Andalah yang membuat ide barang kerajinan tersebut dan Anda akan lebih puas dalam menjual basil karya hobi Anda ini. Setelah mencetuskan ide, Anda akan menjualnya dan Anda akan bekerja untuk diri Anda sendiri, Anda yang menentukan jam kerja dan bertanggung jawab pada diri sendiri.


Menjadi pengusaha kerajinan tangan ini memang tak semulus yang dibayangkan. Mesti ada trik khusus membuat dan menjualnya clan jeli melihat pasar. Hal itu adalah kunci pokok untuk berhasil. Karena membuat kerajinan tangan - bisa digolongkan mencari penghasilan tambahan dengan cara menjual keahlian. Kendati ada sejumlah kekurangan dan kelebihannya.


1Vlengutip pernyataan Safir dari bukunya itu, adabeberapa kelebihan menjual keahlian. Yakni waktu bisa lebih fleksibel danAnda bebas memutuskan terikat tidaknya dengan pemakai jasa Anda. Sedangkan kekurangannnya adalah penghasilan umumnya tidak tetap, baik dari sisi jumlah maupun frekuensi.

Kerajinan tangan digolongkan dalam alternatif mencari penghasilan tambahan dengan membuka usaha sendiri. Anda akan mendapatkan kelebihan seperti lebih leluasa mewujudkan ide-ide, mengetahui titik lemah dan kekuatan Anda. Tapi, Anda perlu mengorbankan waktu, tenaga dan uang apabila ternyata sistem yang Anda bangun gagal.


Merek dagang

Tak kalah penting dari sebuah produk kerajinan tangan selain jenis dan kualitas barang juga merek dagang. Seperti pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar kalangan pengusaha barang kerajinan nasional mulai memikirkan aspek merek dagang internasional. Karena merek dagang menjadi salah satu kunci keunggulan perdagangan global.


Masalah merek dagang ini, Yudhoyono berpesan untuk memberikan perhatian karena bukan soal sederhana. Karena, untukmenentukannya perlu tenaga, waktu, dan biaya yang tidak kecil. Presiden pun mengharapkan perajin mulai membangun komitmen tinggi untuk memasarkan merek dagang produkkerajinannya, yangmenjadi kunci strategis keunggulan bisnis internasional. Malaysia, bisa menjadi contoh. Sejak beberapa tahun lalu gigih memperjuangkan batik di mata internasional sebagai identitas bangsanya. Padahal, secara kultur dan tradisional, Indonesia jauh lebih dahulu mengenal batik. Juga, disain dan jenis serta penggunaan batik lebih luas spektrumnya di Tanah Air ketimbang oleh masyarakat Malaysia.


Jadi siapkah Anda memuntahkan ide creative untuk menjadi sumber penghasilan? Siapa takut!
 

Kirim email ke